Wednesday, 27 April 2022

Larang Ekspor Minyak Goreng, Jokowi Tambah Musuh


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Musuh Presiden RI Jokowi semakin banyak. Kita sudah tahu pihak yang memusuhi Jokowi di dalam negeri adalah mereka yang selalu dikalahkan kekuatan politik Jokowi. Mereka adalah orang-orang kalah yang sakit hati, kalah dalam hitung-hitungan politik, kalah ilmu pengetahuan, dan kalah dalam semangat militansi. Merekalah yang terus berupaya memanaskan isu bahwa Jokowi bakal turun, baik menggunakan ramalan ataupun hujatan keagamaan. Kenyataannya, Jokowi tetap kukuh kuat sebagai presiden dan tidak bisa diturunkan hingga hari ini.  Para musuh Jokowi tak mampu menurunkan kekuasaan Jokowi, mereka hanya bisa menurunkan celana Ade Armando secara memalukan.

            Musuh Jokowi ditambah lagi dari pihak asing. Ketika saham Freeport mayoritas  diambil alih Negara Indonesia, menjadi 51% dan diharuskan membuat smelter di Gresik, Indonesia, ada pihak asing, terutama Amerika Serikat, yang dirugikan ribuan triliun oleh Jokowi. Pihak asing masih ingin menguasai Indonesia, sementara Jokowi menginginkan nilai tambah untuk rakyat Indonesia lebih besar. Ini menambah jumlah musuh Jokowi.

            Jumlah musuhnya makin bertambah ketika Jokowi melarang mengekspor nikel, timah, bauksit, dan batu bara. Unieropa protes karena pabrik-pabrik mereka bisa bangkrut kekurangan bahan mentah. Sementara itu, Jokowi tidak ingin  lagi menjual barang mentah, melainkan minimal barang setengah jadi agar negara mendapat nilai tambah dan rakyat memiliki banyak pekerjaan. Unieropa menggugat Indonesia ke sidang WTO, tetapi Jokowi melawannya.

            Masih dari dalam negeri, di samping politisi gagal, Jokowi pun dimusuhi para pengusaha curang yang telah menyedot kekayaan negara sejak zaman Orba. Sekarang pemerintahan Jokowi membasmi, menyita, dan menuntut aset-aset mereka untuk diberikan kepada negara sebagai ganti kecurangan dan kelicikan mereka.

            Saat ini Jokowi dengan murkanya menyetop ekspor CPO dan minyak goreng ke luar negeri entah sampai kapan. Dia marah karena terjadi kejahatan yang dilakukan oknum pemerintah, pengusaha, dan pihak asing yang menyebabkan minyak goreng langka dan mahal. Penyetopan ekspor ini akan membuat kelapa sawit, CPO, dan minyak goreng di dalam negeri melimpah sehingga secara hukum ekonomi akan menurunkan harga minyak goreng. Jokowi ingin  HET minyak goreng adalah kembali ke Rp14.000,- atau mendekatinya.

            Orang-orang yang memusuhi Jokowi terus bertambah karena mereka dirugikan oleh kebijakan Jokowi. Mereka orang-orang besar, kuat, dengan harta melimpah. Mereka akan dengan mudah membiayai gerombolan-gerombolan pengacau untuk mengguncang Jokowi, membuat hoaks, memutarbalikan ajaran agama, dan menggerakkan para bajingan bodoh cacing cau untuk membuat huru-hara. Mereka dirugikan Jokowi karena keuntungan mereka dibatasi untuk dibagi secara adil dengan negara dan rakyat Indonesia.

            Pihak asing dan pihak dalam negeri yang memusuhi Jokowi berpotensi besar membuat keguncangan di dalam negara. Para pecinta NKRI harus tetap waspada dan bersiap diri  terhadap berbagai kemungkinan yang terjadi karena orang-orang rakus tidak berhenti dari kerakusannya sebelum dibungkam. Semua orang harus berpartisipasi dalam memastikan tercapainya tujuan nasional Indonesia sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 dan tidak dibelokkan menuju tujuan khayalan yang sering diceramahkan oleh orang-orang dungu itu.

            Sampurasun

No comments:

Post a Comment