oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Musuh Presiden RI Jokowi semakin
banyak. Kita sudah tahu pihak yang memusuhi Jokowi di dalam negeri adalah
mereka yang selalu dikalahkan kekuatan politik Jokowi. Mereka adalah
orang-orang kalah yang sakit hati, kalah dalam hitung-hitungan politik, kalah
ilmu pengetahuan, dan kalah dalam semangat militansi. Merekalah yang terus
berupaya memanaskan isu bahwa Jokowi bakal turun, baik menggunakan ramalan
ataupun hujatan keagamaan. Kenyataannya, Jokowi tetap kukuh kuat sebagai
presiden dan tidak bisa diturunkan hingga hari ini. Para musuh Jokowi tak mampu menurunkan
kekuasaan Jokowi, mereka hanya bisa menurunkan celana Ade Armando secara
memalukan.
Musuh Jokowi ditambah lagi dari pihak asing. Ketika saham
Freeport mayoritas diambil alih Negara
Indonesia, menjadi 51% dan diharuskan membuat smelter di Gresik, Indonesia, ada
pihak asing, terutama Amerika Serikat, yang dirugikan ribuan triliun oleh Jokowi.
Pihak asing masih ingin menguasai Indonesia, sementara Jokowi menginginkan
nilai tambah untuk rakyat Indonesia lebih besar. Ini menambah jumlah musuh
Jokowi.
Jumlah musuhnya makin bertambah ketika Jokowi melarang
mengekspor nikel, timah, bauksit, dan batu bara. Unieropa protes karena
pabrik-pabrik mereka bisa bangkrut kekurangan bahan mentah. Sementara itu,
Jokowi tidak ingin lagi menjual barang
mentah, melainkan minimal barang setengah jadi agar negara mendapat nilai
tambah dan rakyat memiliki banyak pekerjaan. Unieropa menggugat Indonesia ke sidang
WTO, tetapi Jokowi melawannya.
Masih dari dalam negeri, di samping politisi gagal,
Jokowi pun dimusuhi para pengusaha curang yang telah menyedot kekayaan negara
sejak zaman Orba. Sekarang pemerintahan Jokowi membasmi, menyita, dan menuntut aset-aset
mereka untuk diberikan kepada negara sebagai ganti kecurangan dan kelicikan
mereka.
Saat ini Jokowi dengan murkanya menyetop ekspor CPO dan
minyak goreng ke luar negeri entah sampai kapan. Dia marah karena terjadi
kejahatan yang dilakukan oknum pemerintah, pengusaha, dan pihak asing yang
menyebabkan minyak goreng langka dan mahal. Penyetopan ekspor ini akan membuat kelapa
sawit, CPO, dan minyak goreng di dalam negeri melimpah sehingga secara hukum
ekonomi akan menurunkan harga minyak goreng. Jokowi ingin HET minyak goreng adalah kembali ke Rp14.000,-
atau mendekatinya.
Orang-orang yang memusuhi Jokowi terus bertambah karena
mereka dirugikan oleh kebijakan Jokowi. Mereka orang-orang besar, kuat, dengan
harta melimpah. Mereka akan dengan mudah membiayai gerombolan-gerombolan
pengacau untuk mengguncang Jokowi, membuat hoaks, memutarbalikan ajaran agama,
dan menggerakkan para bajingan bodoh cacing cau untuk membuat huru-hara. Mereka
dirugikan Jokowi karena keuntungan mereka dibatasi untuk dibagi secara adil
dengan negara dan rakyat Indonesia.
Pihak asing dan pihak dalam negeri yang memusuhi Jokowi
berpotensi besar membuat keguncangan di dalam negara. Para pecinta NKRI harus
tetap waspada dan bersiap diri terhadap
berbagai kemungkinan yang terjadi karena orang-orang rakus tidak berhenti dari
kerakusannya sebelum dibungkam. Semua orang harus berpartisipasi dalam
memastikan tercapainya tujuan nasional Indonesia sesuai dengan Pembukaan UUD
1945 dan tidak dibelokkan menuju tujuan khayalan yang sering diceramahkan oleh
orang-orang dungu itu.
No comments:
Post a Comment