oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Kalau saya menyukai seorang
perempuan, lalu dianya juga mau sama saya, bersedia menjadi istri saya,
orangtuanya setuju, semua keluarganya setuju, kerabat-kerabat jauhnya pun
menyukai saya, mengapa saya harus ragu atas cinta dia kepada saya?
Mengapa saya harus gelisah dan cemas?
Mengapa saya harus meminta dan ngotot tentang kepastian perasaan
bidadari itu kepada saya?
Malah, jika saya meragukan dia dan selalu menanyakan
perasaan dia, saya mungkin akan tidak disukai dan dianggap mengganggu mereka.
Ujungnya, cinta itu bisa bubar dan pernikahan pun batal.
Kalau kalian, para demonstran, yang tidak ingin Jokowi menjadi
presiden untuk tiga periode, lalu Jokowinya sudah menyatakan memang tidak ingin
bersedia lagi menjadi presiden tiga periode, kemudian menyuruh para menteri dan
aparatnya untuk menyelenggarakan Pemilu pada 14 Februari 2024, Ketua DPR RI Puan
Maharani juga memastikan bahwa Pemilihan Presiden RI itu dilaksanakan 2024,
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDIP) pun, selaku partai pemenang dan penguasa, mengawal bahwa Pemilu harus
terjadi 2024, apalagi yang kalian ragukan?
Mengapa kalian harus gelisah dan cemas?
Mengapa kalian harus meminta dan ngotot tentang kepastian
Pemilu pada 2024 itu?
Malah, jika kalian terus-terusan ngotot secara tidak masuk
akal, bahkan melakukan demonstrasi yang disertai makian dan kebohongan pada Bulan
Suci Ramadhan, kalian bisa benar-benar dianggap penganggu ketenangan dan tidak
akan disukai rakyat. Ujungnya, Jokowi bisa benar-benar menjadi presiden untuk
periode yang ketiga. Itu bisa terjadi disebabkan kebodohan dan perilaku kalian
yang mengesalkan.
Paling tidak, rakyat pada bagian timur Indonesia sudah
menunjukkan kemarahan itu kepada pihak-pihak yang dianggap mengganggu dan
menghina Jokowi. Kemarahan mereka tampak memuncak karena baru pada kepemimpinan
Jokowi mereka merasakan kemajuan dan pembangunan besar-besaran yang sebelumnya
tidak tersentuh pembangunan yang bisa dirasakan sangat cepat. Mereka sangat
diuntungkan Jokowi. Bahkan, dari pernyataan-pernyataan mereka, tampaknya mereka
siap mati untuk Jokowi. Mereka ingin Jokowi menjadi presiden seumur hidup.
Hati-hati, bisa terjadi konflik horizontal. Jaga
persatuan dan persaudaraan. Jangan mau dibenturkan oleh sekelompok petualang
politik yang rela menebar uang recehan untuk membuat huru-hara di Indonesia.
Meskipun demikian, memang pernikahan yang tampaknya sudah
pasti dan Pemilu yang kelihatannya sudah dipastikan itu bisa berubah. Bagi saya
meskipun sudah ada kepastian, baik soal pernikahan maupun Pemilu, itu baru 90%
pasti. Ada angka 10% yang tersisa dan itu milik Allah swt, Sang Maha Perencana.
Angka 10% itu bisa memastikan semuanya sesuai rencana atau mengubah total dan
mengganti keseluruhan rencana dengan situasi dan keadaan yang baru karena itu
milik Allah swt yang Mahakuat.
Jadi, tenang sajalah. Tetaplah berbuat baik, apalagi pada
Bulan Suci Ramadhan. Kalaupun kalian menginginkan segalanya sesuai dengan
rencana dan keinginan kalian, berdoalah kepada Allah swt karena 10% itu adalah
milik-Nya. Hanya dia yang bisa mengubah dan membolak-balikkan keadaan atau
merestui keinginan kalian. Kita tidak bisa tahu.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment