oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Islam bukanlah agama yang
dipenuhi dogma atau doktrin. Islam adalah agama yang segalanya harus masuk akal,
bisa dipahami dengan logika, dan diuji kebenarannya. Salah besar jika ada orang
yang mengatakan dalam ajaran Islam ada dogma dan doktrin. Hal itu disebabkan
yang namanya dogma dan doktrin itu selalu melahirkan pendapat dan pemahaman
yang tidak boleh dipertanyakan kebenarannya, tidak boleh diuji benar atau
salahnya, dan harus diterima sebagai kebenaran mutlak. Salah atau buruk pun
harus diyakini sebagai kebenaran. Itulah sifat dari dogma dan doktrin. Akan
tetapi, tidak dengan Islam. Islam adalah ilmu pengetahuan yang dipenuhi oleh
kebenaran yang menantang untuk diuji. Semua orang boleh tidak percaya Islam
maupun Al Quran asal mampu menerangkan dengan benar dan ilmiah
kesalahan-kesalahan Al Quran.
Sungguh, sampai hari ini tidak ada yang memiliki
kemampuan menjelaskan kelemahan dan kesalahan Al Quran. Tantangan Allah swt
kepada seluruh manusia cerdas tetap berlaku sampai hari ini dan sampai hari ini
pula tidak pernah ada yang mampu menjawab tantangan-Nya.
Kata Allah swt, “Tidakkah
mereka menghayati (mendalami) Al Quran? Sekiranya Al Quran itu bukan dari
Allah, pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di dalamnya.” (QS
An Nisa 4 : 82)
Dalam ayat di atas Allah swt menandaskan bahwa Al Quran
adalah berasal dari Allah swt, bukan dari manusia, termasuk bukan dari
Muhammad. Hal itu disebabkan manusia sering melakukan kesalahan dan kerap
bertentangan pendapatnya antara hari ini dengan hari kemarin, bahkan hari
besok. Al Quran tidak demikian. Al Quran tetap lurus dan benar tanpa ada
pertentangan di dalamnya, baik sejak masa lalu, masa kini, maupun masa depan.
Apabila ada yang meragukan isinya yang selalu benar dan lurus tanpa ada pertentangan,
cari saja sampai ketemu ayat mana yang bertentangan dengan ayat lainnya di
dalam Al Quran yang sama itu. Kalau ada yang menemukan pertentangan itu, beri
tahu saya. Saya akan beritahu bahwa yang bertentangan itu bukan Al Quran,
tetapi pikiran pendek manusialah yang selalu bertentangan di dalam dirinya
sendiri akibat dari hawa nafsu untuk membuktikan bahwa Al Quran salah meskipun
pendapatnya lemah, bodoh, dan sering tampak lucu.
Silakan beritahu saya ayat-ayat yang bertentangan itu. Hasilnya,
saya sering menertawakan pendapat yang dipaksa-paksakan itu.
Al Quran selalu benar dan pasti benar adalah disebabkan
berasal dari Zat Yang Lurus, Zat Yang Jujur, dan Zat Yang Pasti Benar. Zat itu
adalah Allah swt.
Hal ini sebagaimana yang dikatakan Allah swt kepada Nabi Prabu Siliwangi Alaihissalam. Saat
itu Allah swt memperkenalkan diri-Nya kepada Prabu Siliwangi dengan nama Sang Hyang Jatiniskala yang berarti Tuhan Yang Tidak Dapat Dibayangkan. Dalam
naskah Jatiraga dituliskan bahwa Sang Hyang Jatiniskala benar-benar
bersifat niskala, tidak dapat
terbayangkan, tidak dapat dikonkritkan.
“Sebab Aku adalah
asli dan dari keaslian. Tidak perlu diubah dalam bentuk benda alam yang tidak
asli dan tidak jujur sebab Aku adalah jujurnya dari kejujuran.”
Pernyataan diri “Aku”
tersebut jelas menegaskan bahwa Allah swt adalah sumber dari “keaslian”,
berbeda dari makhluk-Nya yang sering tidak jujur, Allah swt adalah sumber utama
dari seluruh “kejujuran”.
Al Quran berasal dari Zat Yang Tidak Terbayangkan, Zat
Sumber Keaslian, dan Zat Utama Sumber Kejujuran. Oleh sebab itu, tak ada
pertentangan dalam ayat-ayat Al Quran karena seluruh isinya “asli, lurus, dan
jujur”.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment