Monday, 3 July 2017

Waspadai Para Penyesat Manusia

oleh Tom Finaldin


Bandung, Tom Finaldin
Dari zaman ke zaman dunia diwarnai oleh aksi-aksi teror dan kekerasan yang menggunakan agama. Seluruh agama di dunia ini pernah digunakan untuk alasan melakukan kekejian manusia terhadap manusia lainnya. Sesungguhnya, Allah swt, Tuhan seluruh manusia dan seluruh alam semesta, selalu memberikan pengajaran yang lurus tidak pernah salah kepada setiap suku bangsa di dunia ini. Setahap demi setahap, sebagian demi sebagian, sedikit demi sedikit, Allah swt menurunkan pedoman bagi manusia untuk hidup bahagia di dunia dan di akhirat. Ajaran Allah swt itu disempurnakan pada masa nabi paling akhir, yaitu Muhammad saw.

            Allah swt tidak pernah menginginkan kerusakan terhadap manusia dan seluruh ciptaan-Nya. Allah swt selalu menginginkan kebaikan. Kalaupun Allah swt menghancurkan seluruh kehidupan dunia ini melalui kiamat, Allah swt akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik lagi, yaitu kehidupan akhirat.

            Segala kerusakan dan kejahatan yang mengatasnamakan agama pada dasarnya adalah penyimpangan yang dilakukan oleh manusia. Ajaran-ajaran, pedoman-pedoman, dan kitab-kitab yang telah diturunkan Allah swt kepada manusia dibelokkan pemahamannya oleh manusia-manusia jahat yang menginginkan kekuasaan ekonomi, politik, dan kesenangan pribadi. Manusia-manusia semacam inilah yang patut diwaspadai karena mereka memiliki penyakit dalam jiwanya untuk menyesatkan manusia sehingga manusia diupayakan hanya mendengarkan dirinya dan selalu percaya bahwa merekalah yang paling benar, orang lain selalu salah jika berbeda pendapat dengan dirinya.

            Allah swt mengingatkan kita terhadap orang-orang semacam ini.

            “Tidakkah kamu memperhatikan orang yang telah diberi bagian Kitab? Mereka membeli kesesatan dan mereka menghendaki agar kamu tersesat (menyimpang) dari jalan (yang benar).” (QS An-Nisa 4 : 44)

            Allah swt menerangkan bahwa ada banyak orang yang telah diberi kitab suci atau mempelajari kitab suci atau membaca kitab suci. Akan tetapi, mereka enggan menerima kebenaran kitab suci itu karena bertentangan dengan pendapat pribadinya. Mereka berpandangan bahwa pendapat pribadi mereka adalah benar, sedangkan Allah swt salah. Mereka tidak mau menerima kebenaran karena mereka sudah tenggelam dalam kesesatan. Di samping itu, mereka mengganti ayat-ayat dari kitab suci agar sesuai dengan keinginan mereka sendiri. Kalaupun ayat-ayat itu tidak bisa diganti atau sulit diubah, mereka memutarbalikkan pemahaman-pemahaman yang benar sehingga sesuai dengan kepentingan dan hawa nafsu mereka. Orang-orang inilah yang sesungguhnya musuh dunia. Merekalah sesungguhnya para penjahat kemanusiaan karena menggiring manusia pada kesesatan dan kekusutan.

            Bagi kitab agama lain, saya tidak begitu paham pemalsuan, penggantian, atau pemutarbalikkan fakta oleh orang-orang yang gemar menyesatkan orang lain. Bagi Islam sendiri, saya agak sedikit tahu bahwa banyak orang-orang yang inginnya disebut ahli agama, tetapi menggunakan dongeng-dongeng sebagai alat untuk menyesatkan orang lain, mengatakan bahwa dongeng itu adalah hadits, membuat hadits-hadits palsu dan mengatakannya sebagai shahih, serta memutarbalikkan pemahaman-pemahaman ayat Al Quran menjadi kabur dan menyimpang dari pemahaman yang sebenarnya. Di samping itu, mereka menganggap kafir dan bidah orang yang berbeda pemahaman dengan dirinya. Mereka tidak berupaya mencari dan mendapatkan kebenaran melalui diskusi atau debat ilmiah, tetapi mereka bersembunyi dan berlindung dibalik gerombolannya sendiri dan mimbar-mimbarnya sendiri serta menutupi kebenaran dengan menuding kebenaran itu sebagai sesat.

            Merekalah sesungguhnya musuh-musuh Allah swt dan musuh-musuh orang-orang beriman. Merekalah sesungguhnya yang membuat manusia membenci kebenaran illahi karena dengan kampanye dan propaganda mereka Tuhan terkesan kejam, sadis, dan pendukung huru-hara. Padahal, Allah swt adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Allah swt mencintai setiap hal yang diciptakan-Nya. Allah swt menginginkan kehidupan penuh cinta, harmonis, damai, tertib, dan bahagia.

            Allah swt menyatakan mereka para penyesat manusia itu sebagai musuh dan musuh para penganut ajaran Allah swt yang sejati.

            “Allah lebih mengetahui tentang musuh-musuhmu. Cukuplah Allah menjadi pelindung dan Allah menjadi penolong (bagimu).” (QS An-Nisa 4 : 45)

            Allah swt tahu kesesatan yang mereka kampanyekan. Allah swt tahu kedalaman hati mereka. Allah swt tahu hawa nafsu mereka. Allah swt tahu rencana jahat mereka, baik yang menyerang pikiran, jiwa, maupun fisik. Oleh sebab itu, sebelum berbicara, bertindak, melangkah, membaca Al Quran, mendengarkan ceramah, belajar, bekerja, dan melakukan apa pun, ucapkanlah taudz agar terlindung dari godaan syetan yang berbentuk manusia dan jin. Ucapkan pula basmallah agar kita selalu dalam gelombang kasih sayang Allah swt.

            Hati-hati dengan orang yang terlalu banyak mengoceh tentang agama yang ujungnya adalah menipu manusia untuk mendapatkan keuntungan pribadi, baik itu kehormatan, kedudukan, uang, maupun kepatuhan.

            Berlindunglah kepada Allah swt dan selalu memulai segalanya bersama bersama Allah swt.


            Sampurasun

No comments:

Post a Comment