oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Tom Finaldin
Dari zaman ke zaman dunia
diwarnai oleh aksi-aksi teror dan kekerasan yang menggunakan agama. Seluruh
agama di dunia ini pernah digunakan untuk alasan melakukan kekejian manusia terhadap
manusia lainnya. Sesungguhnya, Allah swt, Tuhan seluruh manusia dan seluruh
alam semesta, selalu memberikan pengajaran yang lurus tidak pernah salah kepada
setiap suku bangsa di dunia ini. Setahap demi setahap, sebagian demi sebagian,
sedikit demi sedikit, Allah swt menurunkan pedoman bagi manusia untuk hidup
bahagia di dunia dan di akhirat. Ajaran Allah swt itu disempurnakan pada masa
nabi paling akhir, yaitu Muhammad saw.
Allah swt tidak pernah menginginkan kerusakan terhadap
manusia dan seluruh ciptaan-Nya. Allah swt selalu menginginkan kebaikan.
Kalaupun Allah swt menghancurkan seluruh kehidupan dunia ini melalui kiamat,
Allah swt akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik lagi, yaitu
kehidupan akhirat.
Segala kerusakan dan kejahatan yang mengatasnamakan agama
pada dasarnya adalah penyimpangan yang dilakukan oleh manusia. Ajaran-ajaran,
pedoman-pedoman, dan kitab-kitab yang telah diturunkan Allah swt kepada manusia
dibelokkan pemahamannya oleh manusia-manusia jahat yang menginginkan kekuasaan
ekonomi, politik, dan kesenangan pribadi. Manusia-manusia semacam inilah yang
patut diwaspadai karena mereka memiliki penyakit dalam jiwanya untuk
menyesatkan manusia sehingga manusia diupayakan hanya mendengarkan dirinya dan
selalu percaya bahwa merekalah yang paling benar, orang lain selalu salah jika
berbeda pendapat dengan dirinya.
Allah swt mengingatkan kita terhadap orang-orang semacam
ini.
“Tidakkah kamu
memperhatikan orang yang telah diberi bagian Kitab? Mereka membeli kesesatan
dan mereka menghendaki agar kamu tersesat (menyimpang) dari jalan (yang
benar).” (QS An-Nisa 4 : 44)
Allah swt menerangkan bahwa ada banyak orang yang telah
diberi kitab suci atau mempelajari kitab suci atau membaca kitab suci. Akan
tetapi, mereka enggan menerima kebenaran kitab suci itu karena bertentangan
dengan pendapat pribadinya. Mereka berpandangan bahwa pendapat pribadi mereka
adalah benar, sedangkan Allah swt salah. Mereka tidak mau menerima kebenaran
karena mereka sudah tenggelam dalam kesesatan. Di samping itu, mereka mengganti
ayat-ayat dari kitab suci agar sesuai dengan keinginan mereka sendiri. Kalaupun
ayat-ayat itu tidak bisa diganti atau sulit diubah, mereka memutarbalikkan
pemahaman-pemahaman yang benar sehingga sesuai dengan kepentingan dan hawa nafsu
mereka. Orang-orang inilah yang sesungguhnya musuh dunia. Merekalah
sesungguhnya para penjahat kemanusiaan karena menggiring manusia pada kesesatan
dan kekusutan.
Bagi kitab agama lain, saya tidak begitu paham pemalsuan,
penggantian, atau pemutarbalikkan fakta oleh orang-orang yang gemar menyesatkan
orang lain. Bagi Islam sendiri, saya agak sedikit tahu bahwa banyak orang-orang
yang inginnya disebut ahli agama, tetapi menggunakan dongeng-dongeng sebagai
alat untuk menyesatkan orang lain, mengatakan bahwa dongeng itu adalah hadits,
membuat hadits-hadits palsu dan mengatakannya sebagai shahih, serta
memutarbalikkan pemahaman-pemahaman ayat Al Quran menjadi kabur dan menyimpang
dari pemahaman yang sebenarnya. Di samping itu, mereka menganggap kafir dan
bidah orang yang berbeda pemahaman dengan dirinya. Mereka tidak berupaya
mencari dan mendapatkan kebenaran melalui diskusi atau debat ilmiah, tetapi
mereka bersembunyi dan berlindung dibalik gerombolannya sendiri dan
mimbar-mimbarnya sendiri serta menutupi kebenaran dengan menuding kebenaran itu
sebagai sesat.
Merekalah sesungguhnya musuh-musuh Allah swt dan
musuh-musuh orang-orang beriman. Merekalah sesungguhnya yang membuat manusia
membenci kebenaran illahi karena dengan kampanye dan propaganda mereka Tuhan
terkesan kejam, sadis, dan pendukung huru-hara. Padahal, Allah swt adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Allah swt mencintai setiap hal yang diciptakan-Nya.
Allah swt menginginkan kehidupan penuh cinta, harmonis, damai, tertib, dan
bahagia.
Allah swt menyatakan mereka para penyesat manusia itu sebagai
musuh dan musuh para penganut ajaran Allah swt yang sejati.
“Allah lebih
mengetahui tentang musuh-musuhmu. Cukuplah Allah menjadi pelindung dan Allah
menjadi penolong (bagimu).” (QS An-Nisa 4 : 45)
Allah swt tahu kesesatan yang mereka kampanyekan. Allah
swt tahu kedalaman hati mereka. Allah swt tahu hawa nafsu mereka. Allah swt
tahu rencana jahat mereka, baik yang menyerang pikiran, jiwa, maupun fisik.
Oleh sebab itu, sebelum berbicara, bertindak, melangkah, membaca Al Quran,
mendengarkan ceramah, belajar, bekerja, dan melakukan apa pun, ucapkanlah taudz agar terlindung dari godaan syetan
yang berbentuk manusia dan jin. Ucapkan pula basmallah agar kita selalu dalam gelombang kasih sayang Allah swt.
Hati-hati dengan orang yang terlalu banyak mengoceh tentang
agama yang ujungnya adalah menipu manusia untuk mendapatkan keuntungan pribadi,
baik itu kehormatan, kedudukan, uang, maupun kepatuhan.
Berlindunglah kepada Allah swt dan selalu memulai
segalanya bersama bersama Allah swt.
Sampurasun
No comments:
Post a Comment