Thursday, 6 July 2017

Jangan Menganggap Diri Suci

oleh Tom Finaldin

Bandung, Putera Sang Surya
Banyak sekali orang yang menganggap dirinya suci melebihi orang lain. Mereka menganggap bahwa dirinya yang paling pandai, paling beriman, paling harus dipatuhi, dan paling harus didengar. Bahkan, mereka mempengaruhi orang lain agar orang lain menganggap dirinya paling suci, tempat segala masalah dan pertanyaan mendapatkan solusi dan pemecahan. Lebih jauh lagi, mereka dengan mudah menyalahkan orang lain dan merendahkan orang lain yang memiliki pandangan atau ilmu yang berbeda dibandingkan dirinya. Di dalam lingkungan setiap agama, selalu ada orang-orang seperti ini. Mereka tampil sebagai para pemuka agama yang sok berkuasa dan sok tahu.

            Sungguh, orang-orang ini sangat tidak bijak dan cenderung menyesatkan orang lain karena membuat manusia memusatkan perhatian kepada dirinya. Sementara itu, mereka hanya baru belajar agama sedikit saja. Segala hal yang tidak disetujuinya dianggap melanggar agama. Hal yang paling berbahaya adalah memprovokasi orang lain untuk membenci orang-orang yang tidak disetujuinya. Padahal, bisa saja tidak ada agama yang dilanggar orang lain, tetapi hanya harga dirinya saja merasa terusik. Sungguh, mereka telah membajak agama untuk kepentingan diri dan kelompoknya.

            Allah swt menyuruh kita untuk mempelajari orang-orang seperti ini agar kita tidak terjebak hidup seperti mereka.

            “Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang menganggap dirinya suci? Sebenarnya, Allah yang menyucikan siapa yang Dia kehendaki dan mereka tidak dizalimi sedikit pun.” (QS An Nisa 4 : 49)

            Jelas sekali bahwa ada banyak orang yang menganggap diri mereka suci. Allah swt sendiri yang mengatakan hal itu. Sebenarnya, Allah swt yang menyucikan orang-orang yang dipilih-Nya sendiri. Seseorang atau sekelompok orang yang menganggap diri mereka suci sama sekali tidak diperhitungkan Allah swt sebagai sebuah kebaikan. Bahkan, anggapan mereka itu justru menyesatkan mereka sendiri dan orang-orang yang mematuhi serta bersikap sama seperti mereka.

            Nabi Muhammad saw pun pernah mengingatkan hal seperti bahwa siapa pun orang yang telah menganggap dirinya terbebas dari godaan syetan, sesungguhnya orang itu telah tersesat. Syetan tak pernah berhenti menggoda. Tak ada manusia yang luput dari godaan syetan karena itulah niat dan janji Iblis beserta seluruh syetan dari jenis jin dan manusia, yaitu menyesatkan kehidupan manusia supaya tidak harmonis, tidak bahagia, dan tidak menemukan jalan menuju Allah swt.

            Orang-orang yang benar-benar suci adalah orang-orang yang disucikan sendiri oleh Allah swt. Orang-orang ini tidak memerlukan perhatian dan anggapan orang lain bahwa dirinya suci. Bahkan, orang-orang ini akan merasa resah jika dianggap suci karena anggapan itu justru akan berpotensi mengotori hatinya. Dia selalu takut terhadap Allah swt dan selalu merasa dirinya penuh kesalahan sehingga setiap saat dia memohon ampunan kepada Allah swt. Mereka merasa tak ada tempat yang aman dari pengawasan Allah swt. Mereka merasakan benar bagaimana Allah swt memperhatikan mereka sehingga mereka berbicara dengan hati-hati dan bijaksana. Demikian pula sikap dan tingkah laku mereka, hati-hati, sadar, tidak ceroboh, bermakna, berkualitas, arif, dan bijaksana.

            Berbeda jauh dengan orang-orang yang sudah menganggap dirinya suci, bahkan mengira bahwa syetan sudah tidak mampu menggodanya lagi. Mereka kerap berbicara seenaknya karena telah menganggap dirinya paling benar dan paling pintar. Mereka berbicara dan berpendapat sembrono dan tidak hati-hati. Akibatnya, mereka bisa terjebak dalam kedustaan yang mereka bikin-bikin sendiri pula.

            Hal ini telah diingatkan Allah swt.

            “Perhatikanlah, betapa mereka mengada-adakan kebohongan terhadap Allah! Cukuplah perbuatan itu menjadi dosa (bagi mereka).” (QS An Nisa 4 : 50)

            Perbuatan menganggap diri suci, paling benar, dan sudah tidak lagi bisa digoda syetan adalah perilaku penuh dosa. Sebaiknya, katakan saja diri kita ini sedang belajar berbuat baik agar diri kita menjadi suci. Kita akan menjadi suci atau tidak hanya Allah swt yang tahu. Kalaupun ada yang menganggap diri kita sebagai orang suci, kembalikanlah pujian itu kepada Allah swt dengan ucapan hamdalah, kemudian diikuti istighfar agar hati kita tidak terlena dan terbuai pujian manusia karena itu bisa membuat hati kita kotor dan tidak bernilai positif di hadapan Allah swt.


            Sampurasun 

No comments:

Post a Comment