oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Dalam memutus mata rantai pandemik
Covid-19 ini kita semua harus berpartisipasi, terutama menjalankan program “Physical Distancing”, ‘Penjagaan Jarak
antar-Tubuh”. Kita tidak boleh terlalu dekat dengan orang-orang sementara agar
jika ada virus, lalu terjadi “droplets”, percikan
melalui batuk atau bersin, virusnya tidak sampai mengenai tubuh, tetapi jatuh,
lalu mati. Jarak aman memang 1,8 s.d. 2 m.
Hal yang paling aman adalah diam di rumah dan tidak ke
luar jika tidak penting-penting amat. Kalaupun harus ke luar, kita harus
hati-hati dengan kewaspadaan yang tinggi tanpa memutus hubungan silaturahmi dan
tetap bersosialisasi dengan bijak. Oleh sebab itu, ada program “Work from Home” (WFH), ‘Bekerja dari
Rumah’. Semua pekerjaan dan proses belajar hendaknya dilaksanakan di rumah.
Demikian pula keluarga saya, kumpul di rumah dan berusaha
menahan diri untuk tidak keluar rumah. Meskipun berkumpul di rumah, tetap saja
harus beraktivitas. Istri saya sibuk dengan Hp-nya memberikan pengajaran untuk
anak-anak madrasah. Anak saya yang pertama juga sibuk dengan Hp dan laptopnya
menerima dan memberikan tugas secara online kepada para muridnya. Anak saya
yang kedua juga sama sibuknya dengan “Zoom
Meeting”, kuliah online dengan dosen dan teman-temannya sesama mahasiswa Uin Sunan Gunung Djati Bandung. Anak
saya yang ketiga juga sama bikin video untuk laporan kepada gurunya sebagai
bukti belajar dan mengerjakan tugas. Semua tubuhnya memang berkumpul di rumah,
tetapi ruhnya entah ada di mana. Begitulah work
from home, kerja dan belajar dari rumah.
Karena semua pikirannya sedang ada di luar rumah meskipun
tubuhnya di rumah, saya memilih untuk tubuh dan pikiran tetap ada di rumah.
Oleh sebab itu, saya memilih “work at
home”, ‘bekerja di rumah’. Banyak hal yang bisa dikerjakan di rumah,
seperti, membereskan rumah, kebun, kolam ikan, membetulkan barang-barang yang
rusak, dan lain sebagainya. Kalau semua orang rumah pikirannya sudah kembali
lagi ke rumah, giliran saya yang “work
from home”, mengerjakan tugas-tugas dan kewajiban rutin untuk para
mahasiswa, semua murid saya, dan klien saya.
Work at Home |
Hal yang jelas adalah putuskan rantai penyebaran virus
dengan “stay at home, work from home, atau
work at home”.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment