Wednesday, 14 August 2019

Fenomena Enzo Zenz Allie


oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya
Akhir-akhir ini nama Enzo Zenz Allie ramai dibicarakan orang. Dia adalah pemuda berdarah campuran Indonesia-Perancis. Dia diterima menjadi Taruna Akademi Militer TNI AD.

            Bolehkah pemuda berdarah campuran menjadi TNI?

            Tentu saja boleh. Mau berdarah campuran Indonesia-Rusia, Indonesia-Tiongkok, Indonesia-Mynmar, sepanjang dia warga Negara Indonesia, memiliki hak yang sama dengan warga Negara Indonesia lainnya.

            Enzo ramai dibicarakan karena setelah diterima menjadi Taruna Akmil, beredar foto-foto dirinya bersama bendera hitam yang bertuliskan huruf Arab. Sementara itu, bendera tersebut dianggap simbol organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Organisasi ini sudah dilarang ada di Indonesia karena pemerintah menilainya sebagai organisasi yang bertentangan dengan pilar-pilar bangsa Indonesia yang ditandai dengan upaya untuk mendirikan khilafah di Indonesia yang tentu saja bertentangan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

            Foto-foto Enzo ini membuat banyak orang meragukan kesetiaan Enzo kepada Indonesia. Bukan hanya masyarakat umum, para tokoh pun buka suara. Tak kurang dari Mahfudz M.D., Menhan Ryamizard Ryacudu, dan Gubernur Lemhanas berharap Enzo Zenz Allie dipecat dari TNI jika terbukti terpapar ideologi radikalisme. Suatu hal yang wajar jika timbul reaksi dari banyak orang. Hal tersebut disebabkan TNI itu dibiayai negara yang dananya juga dikumpulkan dari rakyat. Rakyat Indonesia membiayai TNI adalah untuk melindungi Negara Proklamasi RI 1945, Pembukaan UUD 1945, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Sumpah Pemuda, dan NKRI. Adalah suatu kesalahan fatal jika uang rakyat digunakan untuk membiayai dan melatih orang-orang berpikiran radikal  yang berpotensi untuk merusakkan pilar-pilar Negara Indonesia.


Pembelaan Aneh dari HTI
Setelah banyak usulan agar Enzo Zenz Allie dipecat dari TNI, banyak tulisan dari orang-orang HTI yang membela Enzo. Mereka mengatakan bahwa Enzo adalah pemuda berprestasi. Kemudian, menjelaskan tentang bendera tauhid, bahkan menerangkan tentang tauhid yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan peristiwa yang sedang terjadi.

            Inti dari pembelaan itu adalah Enzo tidak layak untuk dipecat. Dia harus dan berhak untuk tetap berada di dalam TNI. Inilah yang saya sebut aneh. Hal itu disebabkan HTI dibubarkan karena dianggap bertentangan dengan pilar-pilar bangsa Indonesia sampai hari ini. Semestinya, mereka bergembira Enzo dipecat karena TNI justru bertentangan dengan ide-ide HTI yang khilafah itu. Enzo seharusnya ditarik lebih dalam ke HTI agar sama-sama membangun khilafah dan menentang ideologi bangsa Indonesia.

            Buat apa mereka mempertahankan Enzo berada di dalam TNI?

            Apabila Enzo tetap berada di dalam TNI dan mendapat pembinaan dari TNI, kemudian TNI berhasil membuat Enzo menjadi seorang prajurit sejati, Enzo akan mati-matian membela Proklamasi RI 1945, Pembukaan UUD 1945, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Sumpah Pemuda, dan NKRI. Dia akan berada paling depan ketika pilar-pilar Negara Indonesia mendapatkan ancaman, baik dari luar maupun dari dalam negeri.

            Apa itu artinya?

            Enzo Zenz Allie akan menentang HTI dengan segala ide khilafahnya.

            Enzo Zenz Allie akan bersama NKRI dan mengarahkan moncong senjatanya untuk memuntahkan pelurunya pada siapa saja saja yang berniat merongrong kewibawaan NKRI.

            Jadi, untuk apa HTI membela Enzo tetap berada di TNI? Kan ideologi HTI bertentangan dengan TNI?


Enzo Tetap di TNI
Berdasarkan keputusan Kepala Staf Angkatan Darat Andika Perkasa, Enzo Zenz Allie tetap berada di TNI. Setelah banyak keraguan tentang kesetiaan Enzo pada NKRI viral, TNI membuat pengujian kembali dengan alat ukur yang menurut mereka teruji secara ilmiah. Hasilnya, Enzo tetap diakui sebagai Taruna Akmil.

            Cara yang dilakukan Andika Perkasa sangatlah bagus. Ia tidak mengikuti kehendak orang untuk memecat Enzo dan tidak pula mengikuti kehendak orang-orang yang ingin Enzo tetap di TNI. Andika percaya pada alat ukurnya yang ilmiah. Dia setia terhadap ilmu pengetahuan. Berdasarkan ilmu yang digunakannya, ia mempertahankan Enzo untuk dididik menjadi prajurit TNI sejati.

            Hal itu bukan berarti selesai untuk Enzo. Dia tetap berada di bawah pengawasan dan pembinaan. Jika berhasil, dia tetap bersama TNI untuk NKRI. Jika gagal, Enzo harus berpisah dengan institusi TNI. Hal itu terjadi bukan hanya untuk Enzo, melainkan pula bagi seluruh taruna. Bahkan, bagi prajurit TNI yang sudah bertugas di lapangan. Hal itu sebagaimana yang diutarakan oleh Andika Perkasa sendiri bahwa sudah banyak yang dikeluarkan dari TNI karena persoalan kesehatan, mental, dan ideologi.

            Saya sendiri berharap bahwa Enzo Zenz Allie dapat menjadi prajurit TNI sejati membela pilar-pilar bangsa Indonesia. Kalaupun dia pernah berfoto-foto dengan menggunakan atribut-atribut yang meragukan kesetiaannya pada NKRI, sesungguhnya dia masih anak-anak, dia masih muda, masih banyak yang harus dipelajarinya, masa depan akan membuat wawasannya bertambah luas dan membuatnya semakin bijak dalam melangkah.


Sampurasun.

No comments:

Post a Comment