Thursday, 15 August 2019

Jangan Salah Mikir

oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya
Akhir-akhir ini banyak sindiran sangat keras bagi mereka yang melakukan pelanggaran-pelanggaran hukum, terutama mereka yang getol sekali berupaya menyuarakan dirinya sebagai pembela Pancasila dan mempertahankan Pancasila sebagai ideologi bangsa. Dalam kenyataannya, mereka tersandung kasus-kasus hukum seperti korupsi. Akibatnya, mereka dituding dan disindir keras sebagai kaum “pengkhianat dan anti-Pancasila”.

            Sebetulnya, sindiran-sindiran itu bagus untuk mengingatkan mereka agar paham bahwa  perilaku itu salah dan mencederai orang-orang baik pecinta Pancasila yang selalu dalam keadaan tetap baik dan tidak melakukan pelanggaran hukum. Hal lebih jauhnya lagi adalah orang-orang yang menyindir perilaku mereka ini ada yang mencoba menafsirkan lebih bahaya, yaitu bahwa Pancasila sangat tidak mampu menjadikan situasi lebih baik yang ditandai banyaknya perilaku korup dari orang-orang yang selama ini berteriak-teriak untuk mempertahankan Pancasila sebagai ideologi bangsa.

            Hal ini harus menjadi perhatian bersama. Sesungguhnya, sindiran-sindiran itu bagus, tetapi akan menjadi lebih berbahaya jika membuat frame berpikir manusia menjadi salah. Artinya, mereka yang tersangkut hukum dianggap sebagai anti-Pancasila dan pengkhianat Pancasila. Sebenarnya, mereka tetap mencintai Pancasila, tetapi sedang melanggar berbagai peraturan yang dikehendaki oleh Pancasila itu sendiri. Pendek kata, mereka bukan anti-Pancasila, melainkan sedang melakukan pelanggaran hukum.

            Hal  ini sama dengan seorang muslim atau muslimat yang melakukan pelanggaran terhadap nilai-nilai Islam, misalnya, perzinahan, melakukan fitnah, menyakiti orang lain, shalatnya bolong-bolong, tidak membayar zakat, tidak puasa Ramadhan, mencuri, serta menyebarkan dusta dan kebencian. Mereka tidak bisa disebut anti-Islam atau pengkhianat Islam, bahkan sangat tidak bisa disebut murtad. Mereka tetap muslim dan mencintai Islam, tetapi mereka sedang melakukan pelanggaran.

            Seseorang yang melakukan pelanggaran hukum tidak bisa disebut anti-Pancasila atau pengkhianat Pancasila. Demikian pula seseorang yang melakukan pelanggaran terhadap nilai-nilai Islam tidak bisa divonis anti-Islam, pengkhianat Islam, bahkan murtad.

            Hati-hati berpikir, hati-hati berbicara.

            Jangan salah mikir atau kebawa-bawa orang yang selalu salah mikir.

            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment