Wednesday 28 August 2019

Rasis Itu Kampungan


oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya
Rasisme adalah suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia menentukan pencapaian budaya individu. Hal itu mendorong keyakinan bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya. Keyakinan rasisme bukan hanya dimiliki oleh mereka yang merasa lebih tinggi dibandingkan ras lain, melainkan pula dimiliki oleh yang merasa ras mereka lebih rendah dibandingkan orang lain.

            Keyakinan seperti itu adalah keyakinan kampungan yang tidak memiliki dasar pemikiran yang jelas. Perbedaan fisik dianggap menjadi ukuran bagi kecerdasan dan kelemahan suatu ras. Perbedaan fisik yang memunculkan keyakinan rasisme yang sangat dikenal luas adalah soal warna kulit. Warna putih untuk Eropa, Amerika Serikat; merah untuk Indian; kuning untuk Cina, Jepang, Korea; sawo matang untuk Melayu; Hitam untuk Afrika, Papua; masih banyak lagi kulit berwarna yang dialamatkan pada ras tertentu.

            Dari mana pijakan berpikir bahwa warna kulit menentukan kecerdasan, kemajuan, dan kehebatan manusia?

            Tidak ada. Mereka cuma berkhayal.

            Orang yang menganggap dirinya lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan orang lain disebabkan perbedaan warna kulit adalah orang yang kampungan, rendahan.

            Bagaimana dia memiliki perasaan seperti itu, padahal dirinya tidak pernah memilih untuk dilahirkan seperti itu?

            Pernahkan ada seorang manusia saja yang sempat “pesan” untuk dilahirkan sebagai orang Eropa?

            Adakah yang dulu ketika masih di alam arwah bikin
“request” untuk memilih menjadi orang Arab?

            Siapa orangnya yang pernah bicara kepada Allah swt untuk dilahirkan menjadi orang Indonesia?

            Di mana ada orang yang meminta untuk dilahirkan dengan kulit putih, hitam, sawo matang, merah, kuning, atau kulit berwarna lainnya?

            Tidak ada.

            Semua manusia dilahirkan ke dunia atas dasar keputusan dan kehendak Allah swt, tak ada yang punya keputusan sendiri. Allah swt memiliki rencana sendiri terhadap setiap orang dan memberikan kesempatan yang sama kepada setiap orang untuk hidup, berjuang, menang, mulia, serta berperan maksimal dalam menjalani hidupnya. Keberhasilan seseorang dalam hidup tidak ditentukan ras atau warna kulitnya, melainkan atas upaya dan kesadaran orang itu sendiri dalam memperbaiki dan menyempurnakan hidupnya. Kalau bersungguh-sungguh dalam hidupnya, orang itu akan berhasil. Begitu juga sebaliknya, kalau malas-malasan, bahkan menyimpang dari yang seharusnya, orang itu akan gagal.

            Allah swt tidak pernah akan mempertanyakan soal warna kulit atau ras karena Dia sendiri yang memutuskan hal itu. Tak ada campur tangan manusia sedikit pun. Oleh sebab itu, keyakinan rasisme adalah kampungan.

            Bagaimana tidak kampungan?

            Tak ada seorang pun yang berupaya untuk menjadi ras tertentu dengan warna kulit tertentu, tetapi kok bangga atau rendah diri?

            Allah swt tidak pernah akan menilai manusia dari ras atau warna kulit, tetapi dari perilakunya dan derajat ketakwaannya kepada Allah swt, sebagaimana yang Dia firmankan sendiri dalam QS Al Hujurat 49 : 13.

“…. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa….”


            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment