oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Umat Islam jelas dilarang
menghina agama orang lain, baik tatacara ibadatnya, apalagi Tuhan-Tuhan yang
mereka sembah. Pelarangan ini bukan datang dari ustadz, kiyai, ajengan, ulama,
sahabat Nabi, bahkan bukan dari Nabi Muhammad saw, melainkan dari Allah swt
langsung. Allah swt yang melarangnya. Pelarangan itu ada dalam QS Al Anam :
108. Coba pelajari.
Allah swt melarang kaum muslim untuk menghina agama orang
lain karena pemeluk agama lain akan membalas menghina Allah swt dengan tanpa
ilmu pengetahuan. Mereka akan sakit hati, marah, benci, serta balas menghina
dan memaki Allah swt dengan emosinya yang bahkan bisa tidak terkendali.
Sukakah umat Islam jika Allah swt, Mekah, Nabi Muhammad
saw, Al Quran, dan simbol-simbol Islam lainnya dihina atau dimaki-maki?
Pasti tidak suka dan marah, kan?
Hinaan dan makian kepada Allah swt, Mekah, Nabi Muhammad
saw, Al Quran, dan simbol-simbol Islam lainnya sudah dan terus terjadi hingga
hari ini. Coba lihat itu video-video yang beredar di Youtube. Hinaan, makian,
dan berita-berita bohong itu beredar sangat menggila dan bertambah secara sporadis.
Video-video penistaan yang diproduksi di dalam negeri saja sudah sangat banyak,
apalagi yang diproduksi di luar negeri, tak bisa dihitung dengan konten-konten
yang lebih sadis dan keji.
Jangan hina agama dan Tuhan-Tuhan mereka. Ingat perintah
Allah swt.
Menurut Ibnu Katsir ketika menafsirkan QS Al Anam : 108,
penghinaan kepada agama lain itu mengandung kemaslahatan, tetapi tetap jangan
dilakukan. Maslahatnya, bisa memperkuat iman kaum muslim, tetapi mudharatnya
jauh lebih besar, yaitu balasan penghinaan kepada Allah swt dan Islam secara
membabi buta serta timbulnya keresahan sosial. Itu sudah terjadi.
Di samping itu, Allah swt memang menghendaki seperti itu.
Setiap umat dibiarkan memandang baik perbuatan mereka. Allah swt sengaja karena
pada akhirnya seluruh manusia akan kembali kepada Allah swt. Setelah seluruhnya
kembali, Allah swt akan memberitahukan berbagai hal yang sesungguhnya telah dikerjakan
manusia.
Ajaklah manusia untuk berserah diri kepada Allah swt.
Jika mereka menolak, jangan marah, jangan menghina, jangan memaki, katakan saja
“Aku tetap muslim”. Tetaplah bersahabat dengan nonmuslim. Jalin bisnis dengan
baik, bergotong royonglah dengan cinta, dan saling berbagi pengetahuan maupun
rezeki.
Jangan hina Tuhan mereka dan agama mereka. Mereka saudara
kita sesama manusia, apalagi jika sebangsa dan setanah air. Mereka saudara kita
yang hidup di tanah air yang sama, Indonesia.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment