Monday, 19 August 2019

Tidak Semua Senang Kemerdekaan RI

oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya
Dalam memperingati HUT ke-74 RI pada 2019 ini, ternyata ada yang senang dan ada yang tidak, baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Hal ini bisa dilihat dari sikap dan pernyataan-pernyataan mereka. Ada nuansa kebencian dan kekecewaan yang terasa dari diri mereka. Banyak hal yang mungkin menjadi dasar dari pernyataan dan sikap mereka.

            Saya membagi tiga mereka yang tidak senang kemerdekaan RI, yaitu: penjajah, pengacau, dan orang-orang bodoh.

            Penjajah adalah pihak yang tidak senang dengan kemerdekaan RI, terutama Belanda. Oleh sebab itu, setelah Proklamasi RI, 17 Agustus 1945, mereka menyerang lagi dengan agresi militernya, bahkan menangkap para pemimpin Indonesia, termasuk Soekarno. Bahkan, meskipun mereka kalah, tetap tidak mengakui Indonesia merdeka pada 1945. Mereka mengakui kemerdekaan Indonesia adalah pada 1959 selepas Konferensi Meja Bundar (KMB). Mereka baru mengakui Indonesia merdeka pada 1945 semasa Presiden SBY dengan ditandai kehadiran delegasi Belanda dalam peringatan HUT RI di Istana Negara, padahal sebelumnya tidak pernah hadir.

            Pengacau adalah pihak yang sangat tidak senang dengan kemerdekaan Indonesia karena mereka tidak menyukai sistem pemerintahan Indonesia dan  tidak menyukai para pemimpin Indonesia dari dulu hingga sekarang. Mereka hingga kini selalu berada dalam kekecewaan, kasihan juga sih. Mereka selalu menginginkan sistem pemerintahan Indonesia sesuai dengan keinginan mereka sendiri yang mereka anggap paling benar. Mereka pun tidak menghormati berbagai kesepakatan yang menjadi dasar pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Di samping itu, mereka hanya menginginkan pemimpin Indonesia berasal dari kelompok mereka sendiri.

            Para pengacau inilah yang sebetulnya sangat berbahaya karena mereka kerap mengacaukan pikiran dan kestabilan kondisi masyarakat. Mereka inilah yang harus diwaspadai dan diblok segala aktivitasnya yang mengganggu kestabilan NKRI. Hingga hari ini para pecinta NKRI tidak boleh lengah terhadap gerakan-gerakan negatif mereka.

            Orang-orang bodoh juga termasuk yang kecewa dengan kemerdekaan RI. Mereka tidak pernah belajar  bagaimana mengerikan dan menyedihkannya zaman penjajahan, tidak pernah mencari tahu bagaimana getirnya bangsa Indonesia melepaskan diri dari penjajahan, dan tidak pernah berkomunikasi dengan leluhurnya yang mengalami kesengsaraan dan perjuangan dalam meraih kemerdekaan. Mereka justru terjebak informasi-informasi samar, bahkan palsu mengenai kondisi Negara Indonesia masa kini yang dibuat oleh orang-orang yang membenci kemerdekaan Indonesia.

            Semua harus waspada, hati-hati, jaga kententeraman, tetapi tetap tenang dan beraktivitas sebagaimana biasa. Patuhi hukum, jangan bertindak di luar hukum atau main hakim sendiri, hormati aparat pemerintah, jangan lupa kritik pemerintah jika terjadi penyimpangan, serta kalau bisa, berikan solusi untuk memecahkan masalah yang terjadi.

            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment