Sunday, 19 December 2021

Bahar bin Smith Harus Dipasung di Rumah Sakit Jiwa

 

oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Begitulah yang dikatakan Habib Abdillah Toha, politisi senior pejuang reformasi. Saya mengenal Habib Abdillah Toha ketika zaman aksi demonstrasi 1998 meruntuhkan pemerintahan Soeharto. Dia itu tokoh yang banyak mengkritik pemerintah sekaligus ikut membangun bangsa. Sekarang beliau sudah sepuh, tetapi tetap aktif berpikir dan memberikan banyak kritikan pada pemerintahan Jokowi. Meskipun banyak mengkritik, dia tetap terhormat, tak ada orang yang mencacinya karena kritikannya disampaikan dengan cara yang benar dan terpelajar. Tidak kampungan, teriak-teriak sambil memaki-maki orang.

            Dia ikut kesal dengan kelakuan Bahar yang selalu membuat kegaduhan, padahal baru saja keluar dari penjara. Habib Abdillah Toha menyarankan aparat keamanan untuk tidak lagi memasukkan Bahar ke penjara, tetapi ke rumah sakit jiwa, kemudian dipasung sampai sembuh.

            Soal gangguan kejiwaan Bahar ini pernah pula disampaikan oleh politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dede Uki. Menurutnya, Bahar ini menderita gangguan jiwa yang disebut dalam ilmu psikologi sebagai “superiority complex”. Penyakit ini berupa kepercayaan diri yang berlebihan, merasa diri lebih baik dibandingkan orang lain. Jalur yang dipakai Bahar adalah garis keturunannya. Dia sangat mengagungkan garis nasab, menganggap diri paling benar, tidak mau dipandang rendah, dan tidak mau mendengarkan orang lain. Di samping itu, orang yang berpenyakit seperti ini kerap berbicara tanpa bukti dan fakta.

            Habib Kribo Zen Assegaf menyebut orang-orang seperti Bahar ini adalah “penyembah nasab”, ‘penyembah garis keturunan’. Padahal, habib itu tidak ada apa-apanya, tidak ada jaminan sebagai manusia suci. Kata Habib Kribo, ahlul bait yang disucikan itu hanya ada lima orang, yaitu: Nabi Muhammad saw, Fatimah, Ali bin Abi Thalib, serta Hasan Husen. Selebihnya, bukan ahlul bait. Dirinya sendiri sebagai habib mengaku bukan orang suci, sama saja seperti orang lain.

            Karena di Indonesia ini banyak orang awam, miskin literasi, sengsara pengalaman, dan kurang pengetahuan, menganggap habib adalah orang sangat mulia dan sangat hebat. Kita memang harus menghormati darahnya sebagai keturunan Nabi Muhammad saw, tetapi kalau kelakuannya buruk, jangan diikuti. Demikian pula kata Gus Nuril yang telah berkeliling dunia ke mana-mana, hanya di Indonesia para habib ini diperlakukan seolah-olah orang yang sangat suci. Di negara mayoritas muslim lain, tidak seperti itu, biasa saja.

            Kurangnya pengetahuan orang Indonesia inilah yang tampaknya match dengan gangguan kejiwaan Bahar yang suka dipuji dirinya dalam penilaian Dede Uki. Oleh sebab itu, tak heran Habib Abdillah Toha menyarankan Bahar bin Smith dimasukkan ke rumah sakit jiwa, kemudian dipasung hingga sembuh.

            Dede Uki pun menjelaskan bahwa ada temannya yang masih habib dan satu marga Smith dengan Bahar tidak mendukung kelakuan Bahar. Bahkan, banyak marga Smith yang sangat kesal terhadap perilaku Bahar.

            Hal yang sangat saya khawatirkan adalah anak-anak muda yang ikut-ikutan mendukung Bahar karena sangat berbahaya. Kita sudah punya contoh anak-anak muda yang mati di jalan tol km 50 yang membawa senjata, lalu menantang polisi malah mati ditembak polisi. Orang mau bilang mereka mujahid atau syuhada, terserah. Yang jelas mereka mati, hidupnya terhenti, padahal masih banyak kesempatan pada masa depan yang dapat mereka raih dengan gemilang dan menambah banyak manfaat bagi dirinya dan masyarakat.

            Mau berapa banyak lagi yang mati?

            Tadi malam saya hanya melihat satu orang berseragam TNI yang akan menguber Bahar dan mengancam menangkap Bahar. Sebelum saya menulis ini, ada lagi dua orang yang berseragam TNI juga mengancam Bahar. Kali ini saya lebih yakin mereka memang prajurit TNI dilihat dari tubuhnya yang mirip-mirip dengan murid-murid saya anggota TNI dan kepolisian. Mahasiswa-mahasiswa saya yang TNI dan polisi itu seukuran tubuhnya dengan orang berbaju TNI di video yang marah dan mengancam Bahar. Di samping itu, tak ada bantahan dari institusi TNI bahwa orang-orang yang dalam video itu adalah prajurit TNI AD.

            Saya khawatir jika anak-anak muda yang masih polos-polos terseret ikut masuk dalam pusaran kemarahan para prajurit itu. Kemudian, menjadi korban yang sebetulnya tidak perlu terjadi. Mereka seharusnya lebih memikirkan masa depannya agar lebih baik, lebih bermanfaat bagi dirinya, keluarganya, masyarakatnya sehingga menjadi muslim-muslim cerdas dan tangguh membangun diri dan masyarakatnya menjadi lebih baik dan mendapatkan banyak cinta dari Allah swt.

            Sampurasun.

 

Sumber:

https://wartaekonomi.co.id/read381240/orang-psi-sebut-banyak-marga-smith-kesel-sama-kelakuan-habib-bahar-yang-dibilang-mengidap

https://bekasi.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-121932638/dedek-uki-ungkap-bahar-bin-smith-punya-gangguan-jiwa-bersifat-arogan-dan-tak-ingin-dipandang-rendah?page=2

https://www.youtube.com/watch?v=xPljgmFAZzI

https://makassar.terkini.id/sarankan-bahar-smith-dikirim-ke-rumah-sakit-jiwa-abdillah-toha-biar-dipasung-sampai-sembuh/

No comments:

Post a Comment