oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Informasi dari kepolisian
cukup mengagetkan bagi beberapa kalangan. Akan tetapi, sangat menyenangkan bagi
kalangan lainnya. Polisi menyatakan ada “dua
orang terkenal” yang akan ditangkap Densus 88 karena keterlibatannya dalam
kegiatan terorisme.
Polisi
sudah meningkatkan kemampuan dirinya untuk mencapai sasaran atau target dalam
membereskan teroris. Dalam waktu-waktu yang lalu, Densus 88 sudah basah kuyup
dengan para terorisme penuh lumpur dan penuh darah. Mereka banyak menangani
pelaku teror yang berada di jalanan dengan senjata membahayakan. Kini polisi meningkatkan
upayanya untuk menyasar target-target yang lebih tinggi, seperti, penyandang
dana dan otak-otak intelektual yang menggerakkan pelaku teror jalanan. Mereka
yang ditangkap adalah bukan orang-orang yang penuh lumpur dan penuh darah lagi,
melainkan penuh uang dan penuh kejahatan intelektual di dalam dirinya untuk
membuat kekacauan dan pembunuhan. Orang-orang ini mungkin akan berpenampilan perlente,
berjas, berdasi, bersorban, berkopiah, berkendaraan mewah, serta punya jabatan
tinggi, dianggap terhormat di masyarakat, dan hidup dalam lingkungan institusi
yang juga terkenal.
Polisi
sudah mengingatkan agar kalau penangkapan terjadi, jangan menilai institusinya
atau jabatannya. Hal itu berbeda. Orang yang ditangkap tidak ada hubungannya
dengan jabatan dan institusinya, tak ada hubungan dengan status sosial atau
politiknya. Polisi akan menangkap mereka hanya karena mereka adalah teroris.
Siapa
kira-kira kedua orang terkenal itu?
Kita
bisa melihatnya dari perilaku dan pendapat-pendapatnya tentang terorisme dan
penanggulangan teroris yang dilalukan Densus 88 serta penanganan lain yang
dilakukan pemerintah. Kita bisa menyusun puzzle atau petunjuk yang berserakan
di mana-mana sehingga membentuk gambar wajah-wajah orang tertentu.
Saya sendiri punya dugaan yang bakalan
ditangkap itu adalah “Si Dia” dan “Si Eta”. Lihat saja nanti. Kalau sudah ditangkap,
nanti insyaallah saya kasih tahu bagaimana kecenderungan Si Dia dan Si Eta itu
terhadap terorisme. Sekarang mah kita lihat saja dulu kerja polisi menangkap
mereka.
Saya
kasih tahu nih buat yang merasa terlibat dan sedang diincar Densus 88, cepat
segera kabur ke luar negeri mumpung belum dicekal dan belum ditangkap. Bilang
saja, mau ibadat umroh, liburan, atau kuliah di luar negeri. Banyak dari orang
Indonesia ini mudah ditipu kok, percaya saja. Bilangnya ibadat atau studi,
padahal mah kabur takut ditangkap. Paling balik lagi ke Indonesia kalau sudah over stay, ‘kelamaan’ tinggal di negeri
orang. Kalau kelamaan kan biasanya didenda, dihukum, atau diusir ke luar dari
negara itu. Usahakan saja pindah kewarganegaraan menjadi warga negara lain,
jadi tidak perlu balik lagi ke Indonesia. Kalau balik ke Indonesia, ditangkap
sebagai teroris.
Cepat
kabur, Bro!
Mumpung
masih ada kesempatan.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment