oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Ada banyak orang yang
percaya bahwa ketika mengadakan acara maulid, khitanan, pernikahan, atau
acara-acara yang memperdengarkan tentang riwayat Rasulullah saw, Nabi Muhammad
saw hadir di tempat itu untuk memberikan “blessing”,
restu, atau berkah kepada mereka yang mengadakan acara dan mereka yang
hadir di tempat itu. Saya tidak ingin membahas tentang benar atau tidaknya ada peristiwa
itu karena bisa jadi memang banyak yang tidak percaya karena tidak masuk akal,
tidak jelas sumber informasinya, dan lain sebagainya.
Katakanlah memang benar Rasulullah Muhammad saw hadir
dalam bentuk “spirit”, ‘jiwa’,
semangat, emanasi, pancaran nur Muhammad saw untuk memberikan berkah di tempat
itu, apa yang mesti kita lakukan?
Kita yakin Muhammad saw hadir di tempat kita hadir itu,
apa seharusnya yang kita perbuat?
Muhammad saw adalah manusia suci, mulia, dan penuh cinta,
sudah seharusnya kita pun hadir di
tempat itu dengan hati serta sikap yang suci, mulia, dan penuh cinta. Hal itu
disebabkan karena Muhammad saw ada di tempat itu.
Begitu kan?
Kita harus menyuguhi Muhammad saw dengan perilaku mulia,
santun, dan penuh hormat sehingga beliau lebih mencintai kita sebagai umatnya
dan memberikan syafaat pada hari akhir nanti.
Masuk akal kan?
Akan tetapi, adalah hal yang sangat tidak masuk akal bagi
saya jika kita yakin bahwa Muhammad saw, manusia suci dan mulia itu hadir,
tetapi dalam acara-acara itu kita brutal dengan sikap kasar dan kata-kata penuh
ujaran kebencian, fitnah, dusta, hoax, caci maki, penuh permusuhan, baik
terhadap sesama manusia, apalagi terhadap sesama muslim. Dengan angkuhnya kita
mengumbar kata-kata “kafir, murtad,
munafik, zalim”, dan lain sebagainya.
Kita yakin bahwa Muhammad saw yang suci ada bersama kita,
tetapi kita bersikap kasar, kotor, penuh kemarahan, dan emosional. Saya sama
sekali tidak bisa mengerti karena hal itu sama saja dengan kita menyuguhi
Muhammad saw yang mulia dengan sikap yang tidak sopan, kurang ajar, dan kotor.
Pantaskah kekotoran kita itu hadir di hadapan Muhammad
saw yang suci dan bersih?
Think about that!
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment