oleh Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Mereka yang memperingati
Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Republik Indonesia (RI) tentunya orang-orang
Indonesia, baik yang ada di Indonesia maupun yang ada di luar negeri, entah
sedang tugas negara, mencari nafkah, atau sekolah/kuliah. Di dalam negeri peringatan
itu kerap diisi berbagai kegiatan lomba dan hiburan, biasanya di setiap RT atau
RW, bahkan desa atau kelurahan, sering juga di sekolah. Kalau di luar negeri,
biasanya orang-orang Indonesia berkumpul di Kedutaan Besar RI yang ada di
negara tertentu, kemudian syukuran sambil mengadakan lomba-lomba sebagaimana
yang ada di Indonesia. Hal seperti ini sudah biasa terjadi, normal-normal saja.
Akan tetapi, itu terjadi sebelum pandemi Covid-19 atau
jika tidak ada wabah. Semua orang boleh ke luar rumah, bergembira. Saat wabah
seperti sekarang ini kemeriahan peringatan HUT tersebut pun jauh berkurang.
Meskipun ada wilayah yang mengadakan lomba-lomba, kegiatannya tidak seramai
dulu sebelum ada pandemi. Orang-orang harus menahan diri untuk tidak banyak
keluar rumah dan harus menjaga jarak.
Hal yang berbeda saat ini adalah orang-orang asing pun
ikut memperingati HUT ke-76 RI. Karena seluruh dunia sedang terpapar Covid-19, hampir
semua orang lebih banyak di rumah, aktivitas pun berubah dari di dunia nyata
menjadi di dunia maya. Komunikasi yang dilakukan orang-orang Indonesia dengan
orang luar negeri menjadi semakin sering. Orang-orang Indonesia pun
memperkenalkan negaranya, bangsanya, kekayaan alamnya, artis-artisnya,
film-filmnya, keunggulannya, dan lain sebagainya. Orang-orang asing pun sangat
menyukai berkomunikasi dengan orang Indonesia dan mendapatkan pengetahuan baru
yang dibawa para netizen +62.
Ketika bangsa Indonesia memperingati hari kemerdekaan
ke-76, orang-orang asing pun ikut memperingatinya sebagai penghargaan kepada
teman-teman dari Indonesia. Mereka ada yang ikut bernyanyi lagu “Indonesia Raya” menghormat bendera
merah putih, memainkan alat musik berirama lagu-lagu nasional Indonesia, dan
tentu saja mengucapkan selamat kepada rakyat Indonesia. Mereka tetap ingin
berteman dengan orang Indonesia, bahkan ada yang mengatakan bahwa orang
Indonesia adalah “my family”.
Dari dulu juga sebenarnya sudah ada, tetapi akibat pandemi
ini semakin banyak orang luar negeri yang lebih mengenal Indonesia dan berharap
bisa datang ke Indonesia untuk melihat potensi alam dan keindahan Indonesia.
Orang-orang Indonesia itu sangat pintar. Ketika banyak orang luar negeri mulai
mengenal Indonesia, maka orang Indonesia segera mengirimkan link-link web atau
video tentang Indonesia. Orang Indonesia itu senang jika negaranya lebih
dikenal di luar negeri. Oleh sebab itu, makin banyak orang yang tahu tentang
Indonesia dan berteman di dunia maya.
Paling tidak, itu yang saya lihat di berbagai akun
Youtube. Lagu Indonesia yang paling sering diputar orang asing saat peringatan kemerdekaan
Indonesia adalah “Indonesia Raya, Ibu
Pertiwi, Syukur”, dan “This Is Indonesia” karya terbaru Atta
Halilintar. Orang-orang asing itu berasal dari berbagai negara, seperti,
Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Korea, Italia, Brasil, Jerman, Malaysia,
Brunei, Filipina, Thailand, India, Pakistan, Palestina, dan Yunani.
Dari hal itu, kita bisa melihat bahwa manusia itu
sebenarnya ingin berkomunikasi dengan nyaman, ingin punya banyak teman, ingin
saling menghargai, dan ingin terhubung tanpa ada masalah yang memusingkan. Jauh
di dalam lubuk hatinya, manusia itu pada dasarnya ingin hidup harmonis dan
saling peduli, tetapi hawa nafsu negatif dan bisikan dustalah yang membuat
manusia saling curiga dan saling mengalahkan.
Daripada menebar dusta dan kebencian di Medsos, adalah
lebih baik untuk memperkenalkan Indonesia ke luar negeri dengan menggunakan
status-status atau video-video kita agar
lebih dikenal dan pada masa depan insyaallah akan ada efek positif dari upaya
tersebut. Minimalnya, mereka datang ke Indonesia dan meningkatkan jumlah Wisman
sehingga menambah pendapatan negara juga. Lebih baik lagi jika mereka
menanamkan uangnya di Indonesia, lalu berbisnis dan kita mendapat keuntungan
dari bisnis tersebut.
Sampurasun
No comments:
Post a Comment