Tuesday, 17 August 2021

Dunia Memperingati HUT ke-76 RI

 

oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Mereka yang memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Republik Indonesia (RI) tentunya orang-orang Indonesia, baik yang ada di Indonesia maupun yang ada di luar negeri, entah sedang tugas negara, mencari nafkah, atau sekolah/kuliah. Di dalam negeri peringatan itu kerap diisi berbagai kegiatan lomba dan hiburan, biasanya di setiap RT atau RW, bahkan desa atau kelurahan, sering juga di sekolah. Kalau di luar negeri, biasanya orang-orang Indonesia berkumpul di Kedutaan Besar RI yang ada di negara tertentu, kemudian syukuran sambil mengadakan lomba-lomba sebagaimana yang ada di Indonesia. Hal seperti ini sudah biasa terjadi, normal-normal saja.

            Akan tetapi, itu terjadi sebelum pandemi Covid-19 atau jika tidak ada wabah. Semua orang boleh ke luar rumah, bergembira. Saat wabah seperti sekarang ini kemeriahan peringatan HUT tersebut pun jauh berkurang. Meskipun ada wilayah yang mengadakan lomba-lomba, kegiatannya tidak seramai dulu sebelum ada pandemi. Orang-orang harus menahan diri untuk tidak banyak keluar rumah dan harus menjaga jarak.

            Hal yang berbeda saat ini adalah orang-orang asing pun ikut memperingati HUT ke-76 RI. Karena seluruh dunia sedang terpapar Covid-19, hampir semua orang lebih banyak di rumah, aktivitas pun berubah dari di dunia nyata menjadi di dunia maya. Komunikasi yang dilakukan orang-orang Indonesia dengan orang luar negeri menjadi semakin sering. Orang-orang Indonesia pun memperkenalkan negaranya, bangsanya, kekayaan alamnya, artis-artisnya, film-filmnya, keunggulannya, dan lain sebagainya. Orang-orang asing pun sangat menyukai berkomunikasi dengan orang Indonesia dan mendapatkan pengetahuan baru yang dibawa para netizen +62.

            Ketika bangsa Indonesia memperingati hari kemerdekaan ke-76, orang-orang asing pun ikut memperingatinya sebagai penghargaan kepada teman-teman dari Indonesia. Mereka ada yang ikut bernyanyi lagu “Indonesia Raya” menghormat bendera merah putih, memainkan alat musik berirama lagu-lagu nasional Indonesia, dan tentu saja mengucapkan selamat kepada rakyat Indonesia. Mereka tetap ingin berteman dengan orang Indonesia, bahkan ada yang mengatakan bahwa orang Indonesia adalah “my family”.

            Dari dulu juga sebenarnya sudah ada, tetapi akibat pandemi ini semakin banyak orang luar negeri yang lebih mengenal Indonesia dan berharap bisa datang ke Indonesia untuk melihat potensi alam dan keindahan Indonesia. Orang-orang Indonesia itu sangat pintar. Ketika banyak orang luar negeri mulai mengenal Indonesia, maka orang Indonesia segera mengirimkan link-link web atau video tentang Indonesia. Orang Indonesia itu senang jika negaranya lebih dikenal di luar negeri. Oleh sebab itu, makin banyak orang yang tahu tentang Indonesia dan berteman di dunia maya.

            Paling tidak, itu yang saya lihat di berbagai akun Youtube. Lagu Indonesia yang paling sering diputar orang asing saat peringatan kemerdekaan Indonesia adalah “Indonesia Raya, Ibu Pertiwi, Syukur”, dan  “This Is Indonesia” karya terbaru Atta Halilintar. Orang-orang asing itu berasal dari berbagai negara, seperti, Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Korea, Italia, Brasil, Jerman, Malaysia, Brunei, Filipina, Thailand, India, Pakistan, Palestina, dan Yunani.

            Dari hal itu, kita bisa melihat bahwa manusia itu sebenarnya ingin berkomunikasi dengan nyaman, ingin punya banyak teman, ingin saling menghargai, dan ingin terhubung tanpa ada masalah yang memusingkan. Jauh di dalam lubuk hatinya, manusia itu pada dasarnya ingin hidup harmonis dan saling peduli, tetapi hawa nafsu negatif dan bisikan dustalah yang membuat manusia saling curiga dan saling mengalahkan.

            Daripada menebar dusta dan kebencian di Medsos, adalah lebih baik untuk memperkenalkan Indonesia ke luar negeri dengan menggunakan status-status atau video-video kita  agar lebih dikenal dan pada masa depan insyaallah akan ada efek positif dari upaya tersebut. Minimalnya, mereka datang ke Indonesia dan meningkatkan jumlah Wisman sehingga menambah pendapatan negara juga. Lebih baik lagi jika mereka menanamkan uangnya di Indonesia, lalu berbisnis dan kita mendapat keuntungan dari bisnis tersebut.

            Sampurasun

No comments:

Post a Comment