oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Ini bagaimana sih para
politisi kita, ganti cat pesawat kepresidenan RI saja kok ribut?
Ini mah soal receh, remeh temeh, nggak perlu diributkan.
Biasa saja atuhlah. Cuma ganti cat kok.
Cerdas dikit kenapa sih?
Ribut soal warna cat itu nggak bagus, bukan contoh yang
baik bagi rakyat, terutama bagi generasi muda. Nanti anak-anak muda kita
ngikutin meributkan hal-hal kecil yang sepele.
Awalnya, pesawat kepresidenan warnanya biru muda-putih, sekarang
berdasarkan rencana dua tahun lalu (2019) disepakati untuk mengganti warnanya
menjadi merah-putih. Alasannya, supaya terlihat lebih elegan, lebih cerah, dan
lebih tampak rasa nasionalismenya karena warnanya merah putih, warna bendera
Indonesia.
Perubahan warna cat ini diributkan oleh politisi Demokrat Andi Arief yang menurutnya lebih bagus warna biru muda-putih karena untuk keamanan presiden supaya melebur dengan warna biru langit sehingga musuh sulit mendeteksi. Tentu saja cuitan Andi Arief ini dibalas oleh serangan para buzzer pendukung Jokowi. Para buzzer ini merasa senang menyerang Andi Arief karena memang Partai Demokrat telah menyatakan perang dengan para buzzer.
Menurut para buzzer, pendapat Andi Arief sangat lucu dan
tidak berdasarkan ilmu pengetahuan karena mau warna apa pun kalau memang ada
musuh, dideteksinya bukan berdasarkan warna. Mau warna apa pun, nggak masalah
karena pesawat itu dideteksinya menggunakan radar yang tidak mengenal warna. Di
samping itu, pesawat kepresidenan selalu ditemani oleh empat atau lima pesawat
tempur sebagai pengamanan. Selain itu, politisi PDIP Arteria Dahlan ikut
berkomentar dengan mendukung perubahan warna cat itu.
Wajar jika rakyat seperti saya menilai perseteruan itu
adalah soal kebanggaan partai. Demokrat warnanya biru, jadi ingin tetap biru. PDIP
warnanya merah, jadi mendukung perubahan warna cat. Padahal, gagasan awalnya
supaya seperti warna bendera Indonesia, merah putih, sehingga ketika ke luar
negeri, orang asing mudah tahu bahwa itu adalah pesawat Indonesia dan rakyat Indonesia
berbangga dengan hal itu.
Menurut saya sih, kalau tidak setuju perubahan warna,
seharusnya diributkan dulu ketika masih didiskusikan pada tahun 2019. Kalau
sekarang, kan sudah disetujui dari dulu, tinggal dikerjakan. Perilaku seperti
ini menunjukkan ketidakdewasaan dalam berorganisasi.
Belajar dulu yang banyak deh supaya cerdas dan lebih
teratur berpikir. Tidak meributkan hal sepele dalam waktu yang tidak
semestinya.
Yuk, belajar cerdas di Universitas Al-Ghifari bareng saya.
Klik pmb.unfari.ac.id
Oh iya, foto pesawat yang warnanya biru muda-putih saya dapatkan dari nasional kontan, sedangkan yang merah-putih dari detikOto-Detikcom.
Sampurasun
No comments:
Post a Comment