oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Orang-orang masih banyak
yang protes soal penggantian cat pesawat kepresidenan RI dari warna biru putih
ke merah putih. Lucunya, pesawat tetap diganti catnya.
Sudah saya bilang, Jokowi itu cuekan. Omongan remeh temeh
dan nggak penting itu nggak pernah didengerin. Mau ngomong mah bebas saja, tetapi
Jokowi juga punya kebebasan menentukan sendiri. Makanya, ngomong itu yang
penting, jadi didengerin.
Ketika orang masih kesal dengan penggantian cat, Jokowi
sudah pakai pesawat yang sudah berwarna merah putih itu untuk kunjungan kerja
ke Jawa Timur. Cuek aja dia mah.
Foto: Tribunnews.com |
Jokowi mampu bersikap seperti itu karena dukungan
kepadanya semakin banyak. Di tingkat elit politik, dia sudah mendapatkan 80%
dukungan. Sisanya yang 20% paling hanya ada di Partai Demokrat dan PKS. Kedua
partai itu yang rajin menyela dan menyerang Jokowi, tetapi kekuatannya kan
kecil. Bahkan, sekarang mungkin semakin kecil karena Demokrat kan terbelah, ada
kubu AHY dan ada kubu Moeldoko. Demikian juga PKS terbelah karena beberapa
tokohnya bikin partai baru, Partai Gelora. Otomatis kekuatan politik Jokowi
tidak terkalahkan.
Suka atau tidak suka, begitulah kenyataannya.
Kalau ingin menurunkan Jokowi di tengah jalan, bisa
dikatakan sia-sia karena bakal susah, kecuali ada kejadian tertentu yang sangat
khusus. Lewat jalur politik, sangat susah, banyak hal yang harus dilakukan.
Lewat jalur Medsos, para buzzer sudah menguasai keadaan, menunggu untuk
memukul.
Kalau
ingin menurunkan kekuatan politik Jokowi, jangan pakai ujaran kebencian,
fitnah, hoax, nyinyiran, atau hinaan karena tidak akan laku, hanya memenuhi
ruang maya yang sangat sebentar karena para buzzer langsung menggulungnya.
Bahkan, bisa berurusan dengan polisi jika sudah masuk ke pelanggaran hukum.
Gunakan kontra narasi, data dilawan dengan data, analisis dilawan dengan
analisis. Siapa yang kuat data, fakta, dan tajam analisisnya, dia yang akan
dipercaya rakyat. Dengan demikian, perdebatannya mencerdaskan semua orang.
Rakyat yang tercerdaskan akan semakin kuat pendapatnya untuk memilih mana yang
terbaik bagi mereka sendiri.
Sekarang
semua harus menerima kenyataan. Jika tidak menerima kenyataan, berarti hidup di
alam khayal.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment