Saturday, 7 August 2021

Merah Putih Jangan Jadi Blackpink

 

oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Persoalan warna pesawat kepresidenan Republik Indonesia sampai hari ini masih saja terus diperdebatkan. Aneh saya mah. Masalah kecil begitu terus saja diomongin. Padahal, mereka itu orang-orang pintar,  berpendidikan, jabatannya tinggi, dan uangnya banyak.

            Karena terus saja diributkan, saya usul bahwa warna pesawat kepresidenan RI wajib “merah putih” dan harus dijelaskan bahwa itu adalah warna bendera Indonesia, bukan warna dari hal lain. Agar semua orang mematuhinya, masalah warna itu harus dikukuhkan dan dikuatkan oleh undang-undang yang mengikat seluruh bangsa Indonesia. Jadi, siapa pun pemimpin Indonesa dan apa pun partai penguasa di Indonesia, warna pesawat RI wajib merah putih. Tidak boleh diganti dengan warna lain. Kalau ada yang mengganti, mereka berarti melanggar undang-undang dan harus dilengserkan.

            Jika tidak dikuatkan dengan undang-undang, bisa jadi nanti jika berubah presiden atau partai penguasa, berubah pula warnanya sesuai dengan warna partainya. Kalau partai warna kuning yang menang, nanti warna pesawat diganti lagi dengan warna kuning. Kalau warna partainya ungu, berubah lagi jadi ungu. Begitu seterusnya berubah warna sesuai dengan warna partai. Sekarang kan kenyataannya begitu, Partai Demokrat keukeuh pengen warna yang dulu, biru muda. Orang menilainya protes Demokrat karena partainya ada warna biru muda. Sementara itu, PDIP setuju dengan perubahan warna merah putih. Orang bisa menganggap hal itu karena warna partainya merah.

            Hal yang lebih lucu adalah jika nanti ada presiden yang diusung dua partai yang sama besarnya, warna pesawat diganti lagi dengan dua warna mereka. Partai yang satu punya warna dominan hitam dan partai yang satu lagi dominan merah muda. Kemudian, dicatlah pesawat itu sesuai dengan warna partai mereka. Jadilah pesawat RI itu Blackpink. Tinggal diterusin nyanyi sama joged saja kalau sudah begitu, ngikutin para penyanyi Blackpink.

            Adalah hal yang lebih kekanak-kanakan jika presiden Indonesia masa depan diusung oleh banyak partai dengan warna yang sangat beragam. Lalu, karena setiap partai merasa punya jasa yang sama besarnya, diubah lagi warna pesawat kepresidenan itu dengan rupa-rupa warna. Jadilah pesawat itu berwarna pelangi. Itu akan jadi satu-satunya pesawat kepresidenan di dunia yang berwarna pelangi.

            Ada bagusnya sih kalau warnanya pelangi. Warna itu akan disukai anak-anak di taman kanak-kanak. Lagu yang akan semakin populer kalau sudah begitu, ya lagu “Pelangi” itu.

            “Pelangi, pelangi, Alangkah indahmu

            Merah kuning hijau di langit yang biru ….”

            Yang masih sering menyanyikan lagu itu kan anak-anak TK. Kalau orang dewasa, sudah tidak, kecuali guru TK.

             Jadi ingat Gus Dur dulu ketika masih menjadi presiden. Dia pernah dimaki-maki gara-gara mengatakan bahwa DPR itu kayak anak-anak taman kanak-kanak. Gus Dur dituding telah menghina parlemen. Berminggu-minggu Gus Dur di-bully.

            Akan tetapi, kalau memang sampai terjadi terus-terusan ribut soal warna, bahkan tidak menutup kemungkinan hingga menjadikan warna pesawat RI berwarna pelangi, berarti Gus Dur sudah lebih dulu tahu bahwa mereka memang mirip anak-anak taman kanak-kanak.

            Sudahi ribut soal warna. Kuatkan dengan aturan bahwa warna pesawat kepresidenan RI wajib merah putih. Dengan demikian, siapa pun pemimpin di Indonesia nantinya, warnanya tetap tidak berubah, merah putih, itu adalah warna bendera Indonesia.

            Kalaulah ada yang mengatakan bahwa warna merah putih adalah warna Corona, mungkin dia sedang “Sakaw”, ‘sakit karena putaw”, gara-gara pernah digerebek polisi di hotel dengan barang bukti Narkoba, alat hisap sabu, dan kondom bergerigi, plus ada perempuan bukan muhrim.

            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment