oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Mulai hari ini, 1 September
2021, sudah tak ada lagi pasukan asing di Afghanistan. Hal itu disebabkan
memang sudah menjadi perjanjian antara Amerika Serikat (AS) dengan Taliban
bahwa waktu untuk mengevakuasi warga asing dan warga Afghanistan yang ingin
keluar dari Afghanistan batas akhirnya adalah 31 Agustus 2021.
Waktu
tersebut sebenarnya terlalu singkat sehingga Presiden AS Joe Biden meminta
perpanjangan waktu, tetapi Taliban menolaknya. Mau tidak mau pasukan asing
harus segera pergi. Akibatnya, masih ada warga AS dan warga Afghanistan yang
ingin pergi ke AS tidak sempat terangkut pesawat terbang. Mudah-mudahan mereka
baik-baik saja.
Demikian
pula dengan Inggris, masih banyak yang ingin pergi ke Inggris, tetapi tidak sempat
terangkut karena persoalan waktu yang
sangat mepet. Akibatnya, pemerintah Inggris mendapatkan kritikan tajam dari
para elit politik dan warga Inggris karena tidak sempat mengangkut semuanya.
Banyak warga Inggris yang khawatir atas keselamatan warga Afghanistan yang
ingin pergi ke Inggris berada di bawah kekuasaan Taliban. Mudah-mudahan mereka
baik-baik saja.
Foto: Kompas.com |
Sementara itu, Taliban merayakan kemenangannya karena kini Afghanistan berada di bawah kekuasaan mereka sepenuhnya. Mereka menembakkan senjata ke udara dan menyalakan kembang api kegembiraan di pusat kota dan Bandara Internasional Hamid Karzai.
Melihat
hal itu, baik AS, Inggris, ataupun negara asing lainnya, tetap harus berupaya
melalui berbagai cara untuk mengeluarkan warganya sendiri dan warga Afghanistan
yang ingin pergi untuk keluar dari Afghanistan. Di samping itu, Taliban pun
harus tetap menghormati mereka sebagai manusia dan mengizinkan hak mereka untuk
hidup di negara mana saja yang mereka mau. Semua manusia memiliki hak untuk
hidup di tempat mana saja mereka inginkan.
Semoga
krisis politik dan kemanusiaan segera berakhir sehingga semua orang bisa hidup
lebih baik lagi.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment