oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Kenapa tidak sekalian saja
usulkan Jokowi menjadi presiden seumur hidup?
Tanggung kalau cuma tiga periode mah.
Jadi lucu sekaligus ngeselin nih orang-orang. Mereka yang
bikin isu, mereka juga yang menolaknya.
Jokowi itu orangnya cuek, nggak pedulian. Dia difitnah
PKI, disebut drakula, dibilang pinokio, diejek planga-plongo, dia mah cuek aja.
Jokowi terus bergerak sesuai dengan yang dia yakini kebenarannya, terus saja
kerja sesuai yang diinginkannya. Nggak peduli dengan hinaan. Kalau kritikan,
dia dengar, terus mengubah kebijakannya. Dia mah dingin saja dengan omongan
orang-orang. Mereka yang marah dan ribut melawan hinaan kepada Jokowi adalah
para pendukungnya. Para pecinta Jokowi ini yang pasang badan dan siap tempur
buat Jokowi.
Karena Jokowi cuek dan nggak pedulian, orang-orang yang
ingin menjatuhkannya jadi stres, pusing. Dicarilah jalan lain untuk menjatuhkan
Jokowi. Karena hinaan dan fitnah tidak mempan, dipujilah Jokowi setinggi
langit. Diusulkanlah wacana Jokowi menjadi presiden tiga periode. Harapan mereka
Jokowi dan pendukungnya setuju dengan usulan itu. Kalau setuju dan
menginginkannya, bakal muncul narasi bahwa Jokowi gila kekuasaan, serakah, dan diktator.
Itu akan menjadi amunisi untuk menyerang pemerintahan Jokowi.
Beruntung Jokowi menolaknya, dia tidak mau tiga periode
karena memang di undang-undang juga tertulis bahwa jabatan presiden itu hanya
untuk dua periode. Kalau sampai tiga periode, bisa berantakan ini negara, tidak
ada regenerasi, dan makin banyak orang yang menyalahgunakan kekuasaannya.
Pengalaman menunjukkan hal seperti itu. Presiden Soeharto terlalu lama berkuasa,
32 tahun, yang akibatnya dijatuhkan karena perilaku “korupsi, kolusi, dan nepotisme”. Jatuh mengenaskan.
Balik lagi dengan kelucuan orang-orang itu. Mereka yang
usul Jokowi tiga periode, mereka yang meributkan, setelah isu itu nggak laku
dan Jokowi menolak, mereka juga tidak setuju dengan jabatan presiden tiga
periode.
Inilah bodor para politisi stres.
Cukup dua periode saja untuk era sekarang mah. Tidak tahu
untuk seratus atau dua ratus tahun ke depan mah, situasi politik dunia bisa
berubah.
No comments:
Post a Comment