Tuesday, 3 August 2021

Greysia Polii-Apriani Rahayu di antara Para Nyinyirun

 

oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Greysia Polii dan Apriani Rahayu adalah pasangan ganda puteri badminton Indonesia yang telah meraih medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020 setelah mengalahkan pasangan ganda puteri Cina, Cheng Qingchen dan Jia Yi Fan dua set langsung di Musashino Forest Sport Plaza, 2 Agustus 2021. Kemenangan mereka adalah kebahagiaan mereka sendiri, keluarga mereka, para pecinta bulu tangkis, para atlet, pemerintah Indonesia, dan rakyat Indonesia yang mencintai dan bangga terhadap negaranya.

            Di tengah banyak orang yang merasa bahagia, senang, dan seolah-olah dirinya ikut memenangkan pertandingan itu, tiba-tiba para nyinyirun merusakkan suasana dengan postingan-postingan lucu dan nggak jelas.

            Misalnya, ada postingan seperti ini, “Kami, rakyat tidak butuh medali emas, kami butuh makan!”

            “Percuma mendapat medali emas kalau rakyat kelaparan!”

            Postingan seperti ini tentu saja menggelikan dan tidak jelas.

            Siapa yang mereka nyinyirin?

            Greysia Polii dan Apriani Rahayu?

            Kalau nyinyir sama pemerintahan Jokowi dan Maruf Amin, orang-orang sudah terbiasa mendengar dan melihatnya. Akan tetapi, kalau nyinyir sama Greysia Polii dan Apriani Rahayu yang mendapatkan medali emas, aneh dan lucu jadinya.

            Apa hubungannya antara medali emas yang didapatkan Greysia Polii dan Apriani Rahayu dengan nyinyiran orang-orang yang pengen makanan?

            Kalau pengen makan, ya makan saja. Kalau enggak punya uang, ya kerja. Kalau belum berhasil, cari Bansos, minta atau pinjam sama kerabat, kenalan, atau tetangga, kan begitu biasanya orang hidup kalau dalam keadaan kesulitan. Hidup tidak selamanya mudah dan tidak selamanya sulit. Semuanya harus dihadapi dan dijalani.

            Greysia Polii dan Apriani Rahayu adalah dua perempuan yang hobi main badminton. Sejak kecil mereka rajin berlatih hingga kerap juara. Lalu, pemerintah dan klub memberikan fasilitas dan pembinaan hingga menjadi juara dunia dan mendapatkan medali emas. Terus, setelah mereka dapat medali emas, ada yang nyinyir.

            Apa urusannya?

            Bodor.

            Ada yang lebih lucu dan bodor lagi. Para politisi dan para elit yang biasanya nyinyir terhadap pemerintahan Jokowi dan Maruf Amin justru memanfaatkan kemenangan Greysia Polii dan Apriani Rahayu untuk narsis dan Pansos. Mereka bikin spanduk, banner, dan “e-flyer” yang besar-besar. Isinya mengucapkan selamat kepada Greysia Polii dan Apriani Rahayu yang telah meraih medali emas untuk Indonesia. Akan tetapi, di dalamnya ada foto dirinya yang sangat besar dan jelas, sedangkan foto Greysia Polii dan Apriani Rahayu ukurannya lebih kecil dibandingkan dirinya. Bahkan, ilustrasi Greysia Polii dan Apriani Rahayu ada yang hanya “silhouette”, ‘bayangan’ di belakang gambar politisi dan elit itu. Coba lihat dan cari sendiri siapa mereka itu, banyak sekali yang akting kayak begitu.

            Agak mendingan kalau mereka narsis seperti itu sambil memberikan dukungan pada pembinaan para atlet Indonesia. Akan tetapi, kalau kerjaannya cuma nyinyirin kebijakan pemerintah dan bikin ruwet situasi, lucu jadinya. Giliran berhasil, ikut numpang Pansos.

Akan lebih baik lagi jika mereka pun memberikan sumbangan yang nyata kepada Greysia Polii dan Apriani Rahayu. Kalau enggak, mereka cuma penumpang yang nggak mau bayar. Mereka numpang beken sama kemenangan Greysia Polii dan Apriani Rahayu, tapi nggak mau bayar. Yang namanya numpang itu kan mestinya bayar.

Mereka seharusnya malu sama orang-orang yang sigap memberikan penghargaan dan sumbangan kepada Greysia Polii dan Apriani Rahayu. Kalau pemerintah, jelas memberikan bonus 5 miliar. Beberapa kementerian inisiatif pula memberikan miliaran rupiah. Klub badminton dan para pengusaha memberikan sumbangan rumah dan apartemen. Belum lagi dari pemerintah daerah tempat mereka berasal, menghadiahkan rumah dan tanah. Para artis dan selebritis lainnya ada yang memberikan uang ratusan juta rupiah, kopi gratis seumur hidup, menghadiahkan dua cabang perusahaannya, dan masih banyak masyarakat yang memberikan hadiah kepada Greysia Polii dan Apriani Rahayu. Tidak numpang beken gratisan.

Greysia Polii dan Apriani Rahayu kebanjiran sangat banyak hadiah miliaran rupiah.

Daripada nyinyir dengan keluhan yang tidak jelas, mendingan kerja keras seperti Greysia Polii dan Apriani Rahayu yang hasilnya jelas bisa dirasakan mereka berdua sekarang. Para politisi nggak perlu ikutan narsis dan Pansos kalau tidak menyumbangkan apa pun bagi keberhasilan mereka, malu.

Sampurasun.

No comments:

Post a Comment