oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Greysia Polii dan Apriani
Rahayu adalah pasangan ganda puteri badminton Indonesia yang telah meraih
medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020 setelah mengalahkan pasangan ganda puteri
Cina, Cheng Qingchen dan Jia Yi Fan dua set langsung di Musashino Forest Sport
Plaza, 2 Agustus 2021. Kemenangan mereka adalah kebahagiaan mereka sendiri,
keluarga mereka, para pecinta bulu tangkis, para atlet, pemerintah Indonesia,
dan rakyat Indonesia yang mencintai dan bangga terhadap negaranya.
Di tengah banyak orang yang merasa bahagia, senang, dan
seolah-olah dirinya ikut memenangkan pertandingan itu, tiba-tiba para nyinyirun
merusakkan suasana dengan postingan-postingan lucu dan nggak jelas.
Misalnya, ada postingan seperti ini, “Kami, rakyat tidak
butuh medali emas, kami butuh makan!”
“Percuma mendapat medali emas kalau rakyat kelaparan!”
Postingan seperti ini tentu saja menggelikan dan tidak
jelas.
Siapa yang mereka nyinyirin?
Greysia Polii dan Apriani Rahayu?
Kalau nyinyir sama pemerintahan Jokowi dan Maruf Amin,
orang-orang sudah terbiasa mendengar dan melihatnya. Akan tetapi, kalau nyinyir
sama Greysia Polii dan Apriani Rahayu yang mendapatkan medali emas, aneh dan
lucu jadinya.
Apa hubungannya antara medali emas yang didapatkan Greysia
Polii dan Apriani Rahayu dengan nyinyiran orang-orang yang pengen makanan?
Kalau pengen makan, ya makan saja. Kalau enggak punya
uang, ya kerja. Kalau belum berhasil, cari Bansos, minta atau pinjam sama
kerabat, kenalan, atau tetangga, kan begitu biasanya orang hidup kalau dalam keadaan
kesulitan. Hidup tidak selamanya mudah dan tidak selamanya sulit. Semuanya
harus dihadapi dan dijalani.
Greysia Polii dan Apriani Rahayu adalah dua perempuan
yang hobi main badminton. Sejak kecil mereka rajin berlatih hingga kerap juara.
Lalu, pemerintah dan klub memberikan fasilitas dan pembinaan hingga menjadi
juara dunia dan mendapatkan medali emas. Terus, setelah mereka dapat medali
emas, ada yang nyinyir.
Apa urusannya?
Bodor.
Ada yang lebih lucu dan bodor lagi. Para politisi dan
para elit yang biasanya nyinyir terhadap pemerintahan Jokowi dan Maruf Amin
justru memanfaatkan kemenangan Greysia Polii dan Apriani Rahayu untuk narsis
dan Pansos. Mereka bikin spanduk, banner, dan “e-flyer” yang besar-besar. Isinya mengucapkan selamat kepada Greysia
Polii dan Apriani Rahayu yang telah meraih medali emas untuk Indonesia. Akan
tetapi, di dalamnya ada foto dirinya yang sangat besar dan jelas, sedangkan
foto Greysia Polii dan Apriani Rahayu ukurannya lebih kecil dibandingkan
dirinya. Bahkan, ilustrasi Greysia Polii dan Apriani Rahayu ada yang hanya “silhouette”, ‘bayangan’ di belakang
gambar politisi dan elit itu. Coba lihat dan cari sendiri siapa mereka itu,
banyak sekali yang akting kayak begitu.
Agak mendingan kalau mereka narsis seperti itu sambil
memberikan dukungan pada pembinaan para atlet Indonesia. Akan tetapi, kalau
kerjaannya cuma nyinyirin kebijakan pemerintah dan bikin ruwet situasi, lucu
jadinya. Giliran berhasil, ikut numpang Pansos.
Akan
lebih baik lagi jika mereka pun memberikan sumbangan yang nyata kepada Greysia
Polii dan Apriani Rahayu. Kalau enggak, mereka cuma penumpang yang nggak mau
bayar. Mereka numpang beken sama kemenangan Greysia Polii dan Apriani Rahayu,
tapi nggak mau bayar. Yang namanya numpang itu kan mestinya bayar.
Mereka
seharusnya malu sama orang-orang yang sigap memberikan penghargaan dan
sumbangan kepada Greysia Polii dan Apriani Rahayu. Kalau pemerintah, jelas
memberikan bonus 5 miliar. Beberapa kementerian inisiatif pula memberikan
miliaran rupiah. Klub badminton dan para pengusaha memberikan sumbangan rumah
dan apartemen. Belum lagi dari pemerintah daerah tempat mereka berasal,
menghadiahkan rumah dan tanah. Para artis dan selebritis lainnya ada yang
memberikan uang ratusan juta rupiah, kopi gratis seumur hidup, menghadiahkan
dua cabang perusahaannya, dan masih banyak masyarakat yang memberikan hadiah
kepada Greysia Polii dan Apriani Rahayu. Tidak numpang beken gratisan.
Greysia
Polii dan Apriani Rahayu kebanjiran sangat banyak hadiah miliaran rupiah.
Daripada
nyinyir dengan keluhan yang tidak jelas, mendingan kerja keras seperti Greysia
Polii dan Apriani Rahayu yang hasilnya jelas bisa dirasakan mereka berdua
sekarang. Para politisi nggak perlu ikutan narsis dan Pansos kalau tidak
menyumbangkan apa pun bagi keberhasilan mereka, malu.
No comments:
Post a Comment