oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Nama Habib Luthfi bin Yahya
mulai lebih dikenal luas seiring dengan dinamika politik di Indonesia, terutama
sepanjang kampanye Pemilihan Presiden Indonesia April 2019. Sebelumnya memang
sudah terkenal di kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Akan tetapi, namanya terus
dikenal lebih luas hingga hari ini.
Jasanya dalam dinamika politik Indonesia akhir-akhir ini
adalah menyeimbangkan kesadaran politik masyarakat ke rel yang sebenarnya.
Ketika banyak orang yang diakui atau mengakui dirinya sebagai “habib” dalam pengertian “keturunan Nabi Muhammad saw” dengan
lantang menegaskan adalah pendukung pasangan Prabowo-Sandi (02), Habib Luthfi
tampil dengan ketenangannya.
Dalam berbagai pernyataannya Habib Luthfi lebih banyak
menyuarakan nasihat-nasihatnya dan ketegasannya tentang perlunya menjaga
kerukunan, ketertiban, dan kedamaian di Indonesia. Bahkan, dia sempat meminta
aparat keamanan untuk tegas terhadap orang-orang yang melakukan huru-hara di
Indonesia.
Pada akhir menjelang hari-H pemilihan presiden, Habib
Luthfi hadir pada beberapa stasiun televisi bersama dengan Jokowi. Keakraban
Habib Luthfi dengan Jokowi tentu saja ditafsirkan langsung oleh masyarakat
bahwa Habib Luthfi bin Yahya adalah pendukung pasangan Jokowi-Maruf Amin (01).
Hal itu pun membuat masyarakat pendukung Jokowi-Maruf Amin lebih tenang untuk
memastikan pilihannya kepada pasangan 01. Mereka tidak merasa kebingungan lagi karena
sempat beberapa hari, bahkan beberapa minggu seolah-olah seluruh habib adalah
pendukung 02. Karena orang yang bergelar habib banyak dihormati masyarakat, kemungkinan
masyarakat berpikir untuk memilih 02 lebih besar. Tampilnya Habib Luthfi bin
Yahya bersama Jokowi, menguatkan kesadaran masyarakat bahwa “tidak seluruh
habib” memilih Prabowo-Sandi (02). Para habib pun ternyata memiliki pendapat,
pemikiran, dan keinginan yang berbeda.
Fenomena tersebut menyeimbangkan kesadaran masyarakat
bahwa memilih pemimpin atau presiden tetaplah berdasarkan latar belakang,
pengalaman, daya tarik personal, program kerja, visi-misi, dan lain sebagainya.
Masyarakat semakin sadar bahwa memilih presiden itu bukan atas dasar dukungan
orang-orang yang mengaku atau diakui sebagai habib. Buktinya, para habib pun
berbeda pilihan. Artinya, masyarakat pun boleh berbeda pilihan sebagaimana para
habib yang juga ternyata boleh berbeda pilihan.
Sebetulnya, banyak habib lain yang juga satu sikap dengan
Habib Luthfi bin Yahya, tetapi saya melihatnya Habib Luthfi lebih banyak tampil
pada berbagai media, terutama di media sosial. Hal itu tak lepas dari
kerja-kerja para pendukungnya yang kerap memposting Habib Luthfi di akun-akun
Medsos mereka.
Sekarang Habib Luthfi bin Yahya menjadi anggota Wantimpres.
Artinya, Habib Luthfi memiliki alat yang lebih kuat untuk memberikan banyak
masukan, kritikan, sekaligus nasihat kepada Presiden Jokowi. Nasihat-nasihatnya
bisa disampaikannya sendiri secara langsung, bisa pula bareng-bareng anggota
Wantimpres lainnya. Nasihat-nasihatnya bisa disampaikan kapan saja, baik
diminta atau tidak diminta oleh Presiden. Nasihat-nasihatnya, insyaallah berharga. Meskipun demikian,
nasihat itu ya nasihat, bukan perintah untuk Presiden. Artinya, Presiden bisa
menggunakan nasihat-nasihat dari Wantimpres ataupun tidak menggunakannya karena
Presiden pun memiliki pertimbangan sendiri. Akan tetapi, bagaimana pun Habib
Luthfi bin Yahya adalah salah seorang terbaik di Indonesia bersama dengan delapan
orang lainnya yang dipercaya untuk memberikan nasihat kepada Presiden Jokowi secara
resmi.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment