Tuesday, 24 December 2019

Museum Rasulullah


oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya
Pagi tadi saya buka Grup WA Bas Tour yang anggotanya jamaah umroh bareng saya. Salah seorang teman membagikan berita dari www.liputan6.com tentang terpilihnya Indonesia menjadi lokasi pertama pembangunan Museum Rasulullah di luar Negara Arab Saudi. Sementara itu, negara lain masih berusaha untuk mendapatkan kesempatan tersebut.

            Dari tanggal berita tersebut, tertulis bahwa keterangannya mulai ada pada 24 Desember 2019. Artinya, saya telat satu hari membacanya. Mungkin orang lain sudah lebih dulu tahu. It’s Ok.

            Setelah membaca berita tersebut, langsung teringat pengalaman spiritual ketika saya berdoa dan shalat di samping timur dinding ruangan makam Rasulullah Muhammad saw, Medinah. Sungguh, pengalaman emosional luar biasa yang tidak bisa diungkapkan sempurna dengan kata-kata. Untuk mengucapkan terima kasih kepada Nabi Muhammad saw saja sulitnya minta ampun, tercekat dalam tangis haru. Perlu beberapa waktu untuk mengendalikan diri hingga lancar berkata-kata lagi.

            Sekarang, Indonesia diberikan kesempatan untuk menjadi lokasi pertama pembangunan Museum Rasulullah. Itu artinya masyarakat Indonesia dapat secara langsung lebih dekat mengenal Rasulullah dan mendapatkan pengalaman emosional tersendiri terkait Rasulullah. Kita tidak perlu jauh-jauh untuk melihat benda-benda milik Nabi Muhammad saw. Naskah-naskah, manuskrip, benda-benda peninggalan Muhammad saw yang selama tiga belas tahun dikumpulkan dari berbagai belahan dunia akan disimpan sebagian di Indonesia.

            Bagi para pecinta Nabi Muhammad saw, ini merupakan kebahagiaan tersendiri. Kita bisa lihat contohnya bahwa “selembar rambut Nabi Muhammad saw” saja yang dihadiahkan untuk Indonesia, umat berbondong-bondong datang, berdoa, berdzikir, bersyukur, terharu, dan mendorong umat untuk lebih baik lagi beriman dan berislam. Demikian pula ketika “satu mangkuk tembaga” yang digunakan oleh Nabi Muhammad saw untuk makan, minum, termasuk mengambil air wudhu diarak di jalanan utama Negara Cechnya. Jutaan orang berdiri di pinggir jalan untuk menyambut mangkuk itu hingga diserahkan kepada Imam Besar Cechnya untuk disimpan. Sebelum disimpan, pejabat dan para imam di Cechnya menciumi mangkuk tersebut sambil menangis. Hal-hal seperti itu terjadi karena kerinduan dan kecintaan kepada Muhammad saw hingga seolah-olah Sang Nabi ada bersama mereka.

            Itu baru satu benda. Bayangkan jika ada puluhan atau ratusan benda yang disimpan di museum Indonesia, betapa bahagianya para pecinta Nabi saw di Indonesia. Apa pun yang terkait Rasulullah Muhammad saw selalu berkesan di hati para pecintanya.

            Terpilihnya Indonesia menjadi negara pertama di luar Arab Saudi untuk membangun Museum Rasulullah disebabkan Indonesia lebih serius dibandingkan negara lain dalam menginginkannya. Hal itu ditandai dengan sudah disiapkannya oleh Indonesia lahan pembangunan Museum Rasulullah di Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

            Lembaga Muslim Dunia dan Tim Pembangunan Museum Rasulullah yang membiayai pembangunan tersebut menginginkan secepatnya Indonesia bekerja untuk mewujudkannya. Semakin serius kita, semakin cepat terealisasi museum tersebut. Itu artinya, pemerintah, Ormas Islam, para pengusaha, dan masyarakat harus konsentrasi bahu-membahu bekerja sama-sama. Semua orang, apa pun pangkatnya, dapat menyumbangkan apa saja yang positif, misalnya, tenaga, pikiran, ketertiban, ketenangan, kecerdasan, waktu, termasuk dana; paling tidak, kita bisa berdoa agar upaya positif ini bisa terlaksana dengan lancar.

            Jika kita serius, museum ini bermanfaat bukan hanya untuk rakyat Indonesia, melainkan pula untuk masyarakat dunia. Orang-orang dari berbagai belahan dunia akan berdatangan lebih banyak ke Indonesia untuk mengunjungi museum tersebut. Jika Indonesia tidak serius ditambah tidak aman dengan suasana tidak tenang, bisa-bisa pembangunan dialihkan ke negara lain. Itu tidak boleh terjadi.

            Jangan bikin isu aneh-aneh. Mari kita saling bantu agar Rasullah saw semakin dekat dengan kita. Semoga Allah swt selalu bersama kita. Aamiin.

            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment