Saturday, 30 April 2022

Amerika Serikat Jangan Munafik


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Munafik itu cirinya ada tiga, yaitu: kalau berbicara, berbohong; kalau diberi kepercayaan, berkhianat; kalau berjanji, diingkarinya. Begitu ya, semua orang Islam seharusnya tahu hal ini.

Hoaks itu bohong. Jadi, pembuat dan penggemarnya adalah orang-orang munafik. Meskipun teriak-teriak takbir dan katanya bakal masuk surga, mereka aslinya munafiqun.

Terkait perang Rusia Vs Ukraina, Amerika Serikat (AS) menekan Indonesia untuk tidak mengundang Rusia ikut dalam perhelatan G20 yang dipimpin Indonesia di Bali. Beberapa waktu lalu Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa jika Presiden Rusia Putin diundang di KTT G20, Presiden Republik Indonesia Jokowi pun harus mengundang Presiden Ukraina Zelensky untuk hadir di Bali.

Sebagai manusia normal, orang akan berpikir bahwa AS dan sekutu Nato-nya akan ikut hadir menyukseskan agenda G20 jika Zelensky diundang ke Bali untuk bertemu dengan Putin membahas perang yang melibatkan keduanya. Jika hanya Putin yang diundang, sedangkan Zelensky tidak, wajar jika AS dan sekutunya kecewa terhadap Jokowi, Indonesia, kemudian memboikot G20.

Sebetulnya, tekanan AS terhadap Indonesia untuk mengundang Zelensky adalah sebuah bentuk arogansi keangkuhan AS terhadap negara lain, khususnya terhadap Indonesia. Hal itu disebabkan Indonesia tidak harus mengundang Ukraina dalam KTT G20 karena Ukraina bukanlah anggota dari G20. Jokowi bisa saja tidak mengundang Ukraina, tetapi tetap mengundang Rusia untuk hadir di Bali. Akan tetapi, karena perang ini sangat mengganggu hubungan antarnegara dan mengganggu pula ekonomi dunia, Jokowi berinisiatif untuk mengundang pula Presiden Ukraina Zelensky untuk hadir di Bali dan diharapkan dapat bertemu dengan Presiden Rusia Putin untuk menyelesaikan beragam masalah dan mendapatkan saling pengertian.


Presiden Republik Indonesia Jokowi dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden


Foto Jokowi dan Joe Biden saya dapatkan dari CNBC Indonesia.

Jokowi sudah mengundang Zelensky meskipun bukan anggota G20. Artinya, AS dan sekutunya seharusnya tidak punya alasan untuk tidak menyukseskan G20. Mereka harus ikut karena Indonesia, selaku Presidensi G20, menjembatani pula perdamaian dunia, khususnya antara Rusia dan Ukraina. Akan tetapi, jika AS dan konco-konconya tidak juga hadir menyukseskan G20, padahal Zelensky sudah diundang, hal itu menunjukkan dengan lebih jelas bahwa AS dan sekutunya adalah negeri munafik, hipokrit, dan arogan.

Saya ingatkan masa kemunafikan dan kearoganan barat, sudah hampir berakhir dan itu akan membuat barat carut-marut. Mau tidak mau, kekuatan timur Rusia menunjukkan eksistensinya dengan dibantu belasan negara yang siap bertempur bersama Rusia.

AS dan sekutu Nato-nya jangan munafik. Tetaplah sadar bersama negara lain menyelesaikan masalah yang sama, yaitu mengatasi masalah kesulitan ekonomi pascapandemi Covid-19. Kalau kalian “walk out” dan dengan arogan meninggalkan agenda G20, kalian berarti tidak memberikan kontribusi yang positif bagi dunia. Kalian hanya akan dicatat sejarah sebagai negeri munafik dan arogan.

Sampurasun.

Friday, 29 April 2022

Sri Mulyani Santai Hadapi AS, Inggris, dan Kanada

 

oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Salah satu agenda KTT G20 adalah pertemuan para menteri keuangan pada 20 Apri 2022. Sebagaimana yang disampaikan Presiden RI Jokowi bahwa perhelatan G20 ini harus ditujukan untuk memulihkan keadaan ekonomi dunia pascapandemi Covid-19. Artinya, seluruh anggota diharapkan untuk memberikan masukan, ide, dan program untuk memulihkan ekonomi dunia. Sayangnya, karena terjadi perang antara Rusia Vs Ukraina, terjadi ketegangan dan polarisasi di dunia. Negara-negara barat yang disponsori Amerika Serikat (AS) menolak kehadiran Rusia dalam KTT G20.

            Hal itu pun memang terjadi pada saat digelar pertemuan para menteri keuangan. Karena saat itu hadir Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov, delegasi AS, Inggris, dan Kanada pun “walk out”, meninggalkan pertemuan. Mereka tidak bisa berhadapan dengan Menteri Keuangan Rusia.

            Menanggapi hal itu, Indonesia, selaku Presidensi G20, diwakili Menteri Keuangan Sri Mulyani, tenang saja menghadapi perilaku AS, Inggris, dan Kanada. Bagi Sri Mulyani, sikap AS, Inggris, dan Kanada sama sekali tidak mempengaruhi isi pertemuan dan agenda G20. Pertemuan tetap berjalan dengan negara-negara lain yang lebih serius menyelesaikan masalah ekonomi dunia.  Kalaupun negara-negara barat tidak bisa tahan berhadapan dengan Rusia, itu hak mereka. Agenda G20 tetap berjalan dengan tema “recovery together, stronger together”.

            Kalau menurut adat Sunda, sikap AS, Inggris, dan Kanada itu disebut “belik” atau “pundung”. Mereka protes dan mengunci diri karena keinginannya tidak digubris oleh orang lain. Mereka mencoba bertaruh bahwa dirinya merasa sangat penting sehingga menganggap semuanya tidak akan berjalan dengan baik jika tanpa ada dirinya. Sayangnya, dalam kenyataan sehari-hari, orang yang belikan dan pundungan, biasanya merasa rugi sendiri, lalu perlahan kembali membuka dari kepada orang-orang, tetapi dia sudah dicatat sebagai orang belikan dan pundungan.

            Sikap Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani sudah sangat tepat, yaitu tenang, santai, tetap yakin, tetapi tidak merendahkan orang lain. Indonesia punya cara sendiri, punya watak sendiri, dan kehormatan sendiri dalam melaksanakan berbagai agenda G20. Biarkan dunia tahu bahwa Indonesia menghormati semuanya, terbuka untuk perbaikan dan perdamaian, serta tetap tenang dan yakin dengan jalan yang dipilihnya. Inilah saat Indonesia mengajari dunia bagaimana hidup dengan lebih santun.

            Tugas rakyat Indonesia adalah mendukung upaya Negara Indonesia dalam mengatasi kemelut dunia dengan kecerdasan dan kesantunan, bukan dengan aksi-aksi kampungan dengan perilaku-perilaku brutal memalukan.

            Sampurasun.

Jokowi Damaikan Rusia & Ukraina

 


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Sebagai ketua dari Presidensi G20, Presiden Republik Indonesia Jokowi berupaya mempertemukan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Presiden Ukraina Volodimyr Zelensky dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Bali, Indonesia. Hal itu dilakukan Jokowi di samping sebagai presidensi G20, juga melaksanakan amanat politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif dalam mewujudkan perdamaian dunia. Foto Jokowi saya dapatkan dari media Fajar.


Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Foto: Fajar)

            Pada 27 April 2022 Jokowi menelepon Presiden Ukraina Volodimyr Zelensky dengan maksud mengundangnya untuk hadir pada KTT G20 di Bali, Indonesia. Di samping itu, Jokowi menanyakan situasi dan kondisi Ukraina dalam masa perang tersebut. Zelensky pun berterima kasih kepada Jokowi yang masih menghormati kedaulatan Ukraina sebagai sebuah negara merdeka dan menjelaskan kondisi Ukraina terkini. Ada hal unik yang disampaikan Zelensky, yaitu meminta Jokowi untuk mengirimkan persenjataan agar Ukraina dapat melawan Rusia. Foto Zelensky saya dapatkan dari Ekbis Sindonews. Permintaan Zelensky tentu saja ditolak oleh Jokowi karena konstitusi Indonesia tidak mengizinkan Indonesia untuk mengirimkan hadiah persenjataan tempur untuk berperang. Jokowi mengingatkan agar segala permasalahan bisa diselesaikan di meja perundingan, tidak dengan bertempur, Indonesia tampaknya siap untuk memfasilitasi perundingan ini. Meskipun demikian, Jokowi siap untuk membantu Ukraina dalam hal bantuan kemanusiaan, seperti, makanan, obat-obatan, pakaian, dll.. Bantuan kemanusiaan adalah untuk membuat manusia hidup, sedangkan senjata adalah untuk membuat manusia mati. Indonesia mendukung kehidupan dan bukan kematian.


Presiden Ukraina Volodimyr Zelensky (Foto: Ekbis Sindonews)


            Pada 28 April 2022 Jokowi menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin. Sama seperti kepada Ukraina, Jokowi mengundang Putin untuk hadir dalam KTT G20 di Bali, Indonesia. Di samping itu, ditanyakan pula kondisi perang antara Rusia Vs Ukraina. Jokowi pun menegaskan agar perang segera dihentikan dan semua harus dikembalikan ke negosiasi di meja perundingan dengan dialog-dialog positif. Putin pun menjelaskan perkembangan kondisi perang yang terjadi. Di samping itu, Putin pun dengan tegas menyatakan akan hadir di Bali, Indonesia, pada KTT G20. Foto Putin saya dapatkan dari SINDOnews.


Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: SINDOnews)

            Semoga Putin dan Zelensky dapat hadir di Indonesia mengikuti KTT G20 dan membicarakan berbagai hal untuk mendapatkan kesepakatan sehingga perang dapat segera diakhiri. Kita layak berharap kehadiran mereka di Indonesia dapat menjadi gerbang untuk terciptanya perdamaian dan mengatasi berbagai kesulitan ekonomi dunia pascapandemi Covid-19 bersama dengan negara-negara berpengaruh lainnya.

            Jika itu terjadi, dunia akan mencatat bahwa Indonesia adalah tempat aman dan menyenangkan untuk menyelesaikan sengketa dunia. Rakyat Indonesia harus mendukung upaya ini karena rakyat Indonesia adalah rakyat yang dikenal ramah, beradab, dan berjiwa luhur. Jangan melakukan hal-hal sebaliknya yang justru membuat kerusakan di muka Bumi dan mencoreng nama baik Indonesia.

            Sampurasun.

Wednesday, 27 April 2022

Larang Ekspor Minyak Goreng, Jokowi Tambah Musuh


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Musuh Presiden RI Jokowi semakin banyak. Kita sudah tahu pihak yang memusuhi Jokowi di dalam negeri adalah mereka yang selalu dikalahkan kekuatan politik Jokowi. Mereka adalah orang-orang kalah yang sakit hati, kalah dalam hitung-hitungan politik, kalah ilmu pengetahuan, dan kalah dalam semangat militansi. Merekalah yang terus berupaya memanaskan isu bahwa Jokowi bakal turun, baik menggunakan ramalan ataupun hujatan keagamaan. Kenyataannya, Jokowi tetap kukuh kuat sebagai presiden dan tidak bisa diturunkan hingga hari ini.  Para musuh Jokowi tak mampu menurunkan kekuasaan Jokowi, mereka hanya bisa menurunkan celana Ade Armando secara memalukan.

            Musuh Jokowi ditambah lagi dari pihak asing. Ketika saham Freeport mayoritas  diambil alih Negara Indonesia, menjadi 51% dan diharuskan membuat smelter di Gresik, Indonesia, ada pihak asing, terutama Amerika Serikat, yang dirugikan ribuan triliun oleh Jokowi. Pihak asing masih ingin menguasai Indonesia, sementara Jokowi menginginkan nilai tambah untuk rakyat Indonesia lebih besar. Ini menambah jumlah musuh Jokowi.

            Jumlah musuhnya makin bertambah ketika Jokowi melarang mengekspor nikel, timah, bauksit, dan batu bara. Unieropa protes karena pabrik-pabrik mereka bisa bangkrut kekurangan bahan mentah. Sementara itu, Jokowi tidak ingin  lagi menjual barang mentah, melainkan minimal barang setengah jadi agar negara mendapat nilai tambah dan rakyat memiliki banyak pekerjaan. Unieropa menggugat Indonesia ke sidang WTO, tetapi Jokowi melawannya.

            Masih dari dalam negeri, di samping politisi gagal, Jokowi pun dimusuhi para pengusaha curang yang telah menyedot kekayaan negara sejak zaman Orba. Sekarang pemerintahan Jokowi membasmi, menyita, dan menuntut aset-aset mereka untuk diberikan kepada negara sebagai ganti kecurangan dan kelicikan mereka.

            Saat ini Jokowi dengan murkanya menyetop ekspor CPO dan minyak goreng ke luar negeri entah sampai kapan. Dia marah karena terjadi kejahatan yang dilakukan oknum pemerintah, pengusaha, dan pihak asing yang menyebabkan minyak goreng langka dan mahal. Penyetopan ekspor ini akan membuat kelapa sawit, CPO, dan minyak goreng di dalam negeri melimpah sehingga secara hukum ekonomi akan menurunkan harga minyak goreng. Jokowi ingin  HET minyak goreng adalah kembali ke Rp14.000,- atau mendekatinya.

            Orang-orang yang memusuhi Jokowi terus bertambah karena mereka dirugikan oleh kebijakan Jokowi. Mereka orang-orang besar, kuat, dengan harta melimpah. Mereka akan dengan mudah membiayai gerombolan-gerombolan pengacau untuk mengguncang Jokowi, membuat hoaks, memutarbalikan ajaran agama, dan menggerakkan para bajingan bodoh cacing cau untuk membuat huru-hara. Mereka dirugikan Jokowi karena keuntungan mereka dibatasi untuk dibagi secara adil dengan negara dan rakyat Indonesia.

            Pihak asing dan pihak dalam negeri yang memusuhi Jokowi berpotensi besar membuat keguncangan di dalam negara. Para pecinta NKRI harus tetap waspada dan bersiap diri  terhadap berbagai kemungkinan yang terjadi karena orang-orang rakus tidak berhenti dari kerakusannya sebelum dibungkam. Semua orang harus berpartisipasi dalam memastikan tercapainya tujuan nasional Indonesia sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 dan tidak dibelokkan menuju tujuan khayalan yang sering diceramahkan oleh orang-orang dungu itu.

            Sampurasun

Bule Maksa yang Pelorotin Celana Ade Armando Kayaknya Tinggal Diciduk

 


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Ketika terjadi kasus penganiayaan terhadap Ade Armando pada 11 April 2022 di tengah huru-hara aksi demonstrasi kampungan itu, orang melihat ada pria berambut pirang bule yang melorotin celana Ade Armando. Dengan pengecutnya, dia mempermalukan aurat Ade Armando di samping beberapa sumber mengatakan dia akan mengambil Hp Ade Armando. Beruntung, ada sopir Ojol yang mengamankan Hp itu, lalu mengembalikannya ke pihak Ade Armando.


Sumber Foto: Tribun Cirebon

            Sepertinya, pelaku menganggap dirinya gagah, hebat, perkasa, padahal pengecut bukan main. Rambut dicat kayak bule, makanya saya bilang dia itu Buceri (bule dicet sendiri). Kadang saya bilang orang seperti itu adalah “bule maksa”, maksain diri agar kelihatan seperti bule, padahal mah enggak.

            Perilaku kampungan Buceri bule maksa itu tentu saja membuat marah pihak Ade Armando dan meminta kepolisian untuk menangkapnya. Akan tetapi, sayangnya pihak kepolisian kesulitan karena wajahnya tidak terlihat jelas seperti tujuh pelaku lainnya yang sudah ditangkap. Si Bule Maksa itu hanya tampak bagian samping dan belakangnya. Tidak jelas.

            Meskipun demikian, pengacara Ade Armando, Muannas Alaidid, tidak kehilangan akal. Bersama timnya, dia mengumumkan kepada masyarakat sebuah sayembara berhadiah lima puluh juta rupiah. Uang itu akan diberikan kepada siapa saja yang mampu mengungkap identitas Si Bule Maksa tersebut. Saya dengar sejak ada pengumuman itu banyak sekali yang memberikan informasi. Akhirnya, informasi anyar yang saya dapatkan dari youtube kanal Tanda Tanya Politik yang dinaratori Gus Aa, jelas menggambarkan sosok Si Bule Maksa itu sebagai berikut.

Nama             :           Welni Pitopang (alias Deni Gawuel)

Domisili          :           Randudongkel, Pemalang, Jawa Tengah

Organisasi     :           FPI Jateng, Relawan Hilal Merah Indonesia

            Saya menduga orang yang melaporkan Si Bule Maksa itu adalah temannya sendiri karena sangat jelas wajahnya, perawakannya, profilnya juga. Lima puluh juta itu uang banyak Bro. Kalau kemarin-kemarin demonstrasi niatnya cuma untuk uang recehan dan nasi bungkus, ini ada uang Rp50.000.000,- hanya dengan ngasih informasi temannya Si Bule Maksa itu. Wajar dong memilih 50 juta dan meninggalkan orang yang akan dipenjara karena kebodohannya.

            Meskipun demikian, kita belum boleh mengatakan bahwa Si Bule Maksa itu adalah Welni Pitopang sebelum kepolisian menyatakan keasliannya. Semua baru bersifat dugaan atau sangkaan.

            Saya kasih nasihat buat Welni Pitopang. Kalau memang bukan kamu pelakunya, segera klarifikasi, kemudian nyatakan secara terbuka bahwa kamu berada di tempat lain ketika penganiayaan itu terjadi dan sama sekali tidak melakukan itu. Hal ini disebabkan sekarang nama kamu beneran menjadi tersangka di tengah masyarakat. Saya sendiri mencari identitas kamu dari facebook, tetapi akun kamu tidak bisa dibuka dan wajah kamu sulit dilihat, seolah-oleh hendak menghapus jejak dan melarikan diri.

            Kalau memang kamu pelakunya, segera menyerahkan diri kepada polisi karena jika kabur-kaburan, apalagi melawan aparat, hukumannya bisa tambah berat. Hukuman penganiayaan sendiri bisa mencapai enam atau tujuh tahun penjara. Kalau menyerahkan diri, semoga dikurangi dan tidak terlalu berat ketika hakim memasukkan kamu ke dalam penjara.

            Begitu ya, Bule Maksa. Kamu itu bukan siapa-siapa. Rizieq Shihab saja ditangkap, apalagi manusia sekelas kamu yang pengen dapetin Hp dari celana Ade Armando.

            Sampurasun.

Sunday, 24 April 2022

Dunia Beruntung Allah swt Jadikan Indonesia Presidensi G20

 


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Ketika Indonesia dipercaya untuk menjadi pemimpin presidensi G20, dalam periode ini terjadi bencana kerusakan karena perang luar biasa antara Rusia Vs Ukraina yang dibantu oleh Amerika Serikat (AS) dan “North Atlantic Treaty Organization” (Nato) atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara. Perang ini terjadi sangat besar karena melibatkan dua kekuatan besar dunia secara militer dan ekonomi, yaitu AS dan Rusia. Kerusakan akibat perang ini sudah langsung berpengaruh pada dunia, baik secara politik maupun secara ekonomi, pengaruhnya bisa dirasakan dunia saat ini. Kegoncangan ekonomi dan kegalauan politik sudah bisa terasa. Ini jauh berbeda dengan perang-perang semisal Israel Vs Palestina atau di Timur Tengah yang kerusakannya hanya berpengaruh besar di wilayah konflik dan tidak begitu terasa di luar wilayah itu. Kalaupun ada pengaruhnya, tidak terlalu besar, bahkan banyak orang tidak tahu terjadi konflik di wilayah itu karena tidak merasakannya.

            G20 itu adalah kumpulan dari 19 negara maju dan menuju maju ditambah 1 Unieropa. Kumpulan negara ini mirip kumpulan orang-orang borju di dalam lingkungan hidup manusia sehari-hari. Saat ini Indonesia dipercaya mereka untuk memimpin kelompok ini. Kalau saya sih melihatnya, Indonesia bukan hanya dipercaya manusia untuk memimpin G20 ini, melainkan juga sudah menjadi rencana Allah swt dalam menyeimbangkan kekuatan-kekuatan dunia yang sekarang sedang bertempur. Indonesia sedang diuji untuk naik kelas menenangkan dunia dengan adil setelah berhasil mengendalikan dirinya sendiri dan mengatasi politik yang sedikit gaduh oleh para bajingan bodoh cacing cau.

            Perang Rusia Vs Ukraina membuat dunia menjadi tegang dan terpolarisasi semakin tajam antara pro-Barat AS dan pro-Timur Rusia. Tak kurang dari AS dan sekutunya mengancam memboikot G20 apabila Presiden Rusia Vladimir Putin hadir di Bali, Indonesia, dalam pertemuan G20. Bahkan, jangankan Presiden Putin, sekedar untuk bertemu dengan delegasi dari Rusia saja, mereka tidak mau. Mereka memilih “walk out”, meninggalkan pertemuan karena Rusia ada di sana. Lebih jauh lagi, AS dan sekutunya menekan Indonesia untuk memberikan sanksi kepada Rusia dan mencoret Rusia dari keanggotaan G20.

            Inilah ujian dan kepercayaan yang diberikan kepada Indonesia oleh Allah swt. Indonesia adalah negara nonblok yang memiliki politik luar negeri “bebas dan aktif”. Indonesia bebas tidak bergantung, tidak ditekan, dan tidak memihak pihak mana pun, baik barat maupun timur, baik AS maupun Rusia. Di samping itu, Indonesia aktif mewujudkan perdamaian dunia. Inilah yang saya sebut dunia beruntung ketika Perang Rusia Vs Ukraina terjadi, Indonesia sedang memimpin G20. Hal itu disebabkan Indonesia tidak memihak AS dan tidak memihak Rusia. Indonesia hanya memihak dirinya sendiri dan menolak menjadi anak buah atau kepanjangan negara lain. Dengan demikian, kelompok G20 dapat tetap dipaksa untuk fokus pada pemulihan ekonomi dunia pascapandemi dan tidak berbelok  menjadi ajang perdebatan dan perseteruan militer dan politik akibat perang Rusia Vs Ukraina.

            Saya tidak bisa membayangkan jika saat ini bukan Indonesia yang memimpin G20, melainkan negara lain yang pro-AS, misalnya Inggris. G20 bisa menjadi ajang atau kelompok negara yang berisi makian, hinaan dan rencana mengalahkan Rusia dengan beragam sanksi ekonomi, politik, militer, budaya, lingkungan, dan lain sebagainya yang bisa menyengsarakan rakyat Rusia dan mengganggu kehidupan dunia pada umumnya. Sebaliknya, jika saat ini yang menjadi pemimpin presidensi G20 adalah negara yang pro-Rusia, misalnya Cina, G20 bisa menjadi pertemuan yang isinya konflik dan pamer kekuatan militer dan politik untuk menunjukkan perlawanan terhadap pihak barat, AS dan sekutunya.

            Baik negara yang pro-AS maupun pro-Rusia jika memimpin presidensi G20 akan membuat dunia berat sebelah, timpang, dan polarisasi semakin tajam. Beginilah Allah swt menjalankan skenarionya dalam kehidupan ini, menempatkan Indonesia sebagai pemimpin sehingga polarisasi di dunia masih bisa dikendalikan dan tidak semakin tajam. Indonesia menghormati keduanya, baik barat maupun timur. Indonesia hanya berpegang pada dirinya sendiri dan mengharapkan perang segera berhenti untuk kemudian tercipta perdamaian sehingga G20 dapat lebih fokus untuk memulihkan ekonomi dunia.

            Bagi rakyat Indonesia. Kalian jangan selalu ribut, jangan selalu mudah ditipu, dibodoh-bodohin orang, jangan percaya sama bajingan bodoh. Jika ingin mendapatkan surga di dunia dan di akhirat, tetaplah berbuat baik, tetap belajar, tetap berpikir, dan tetap berperilaku untuk bermanfaat bagi orang lain dan dunia. Alllah swt sedang menempatkan Indonesia pada posisi terhormat sebagai penyeimbang dunia, maka jadilah manusia-manusia terhormat yang memberikan jalan keluar bagi dunia, bukan menjadi makhluk-makhluk dengan kerusakan cara berpikir dan cacat moral.

            Indonesia sedang diuji untuk menyeimbangkan dunia.

            Bukankah manusia yang termulia itu adalah “ummatan wasathan”, umat pertengahan yang menjadi saksi atas perilaku manusia lainnya di dunia ini?

            Pikir dengan akal dan raih pemahamannya dengan iman.

            Piraku teu ngarti.

            Sampurasun.

Wednesday, 20 April 2022

Moal Baleg, Bubarin Aja, Sarekeun!

 

oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Ketika Denny Siregar menantang Novel Bamukmin yang ompong itu di ring, Novel terdiam. Akan tetapi kemudian, dia menjawab tantangan itu dan berani berkelahi dengan Denny. Bahkan, perseteruan keduanya akan difasilitasi oleh Dedy Corbuzier. Melihat kenyataan itu, Denny terdiam, lalu dibuli sebagai penakut, takut sama Novel. Akan tetapi, Denny menyatakan dirinya siap dan mengajak duel di ring dengan tempat di Bali. Novel pun menyatakan siap, tetapi tidak di Bali. Dia ingin di Arab Saudi.

            Melihat kenyataan itu, pertarungan tidak perlu dilanjutkan. Moal baleg.

            Meskipun demikian, Wali Medsos Gus Arya siap menggantikan Denny Siregar untuk bertarung dengan Novel Bamukmin dengan tujuan ingin merontokkan habis gigi Novel. Gus Arya berpendapat bahwa diri dan nyawa Denny Siregar terlalu mahal jika dibandingkan dengan Novel. Menurutnya, Denny fokus saja memberikan pencerahan kepada rakyat. Urusan Novel adalah selevel dengan dirinya. Foto Gus Arya saya dapatkan dapatkan dari Fin Fajar Indonesia.


Gus Arya (Foto: Fin Fajar Indonesia)


            Menurut saya, jika Novel harus memilih, pastinya lebih mudah untuk bertarung dengan Denny yang sudah berusia 48 tahun dibandingkan dengan Gus Arya yang ahli bela diri, kekar, dan usianya jauh lebih muda. Akan tetapi, ada yang lebih mudah dan menarik minat untuk untuk dilawan, yaitu penantang baru: “New Bulurah” dengan alamat di @Neng_Sofyy.

            Dalam Twitter, New Bulurah bilang begini, “Duetin aku di ring tinju sama novel sarkimin donk.”

            Foto New Bulurah saya dapatkan dari Twitter yang kemudian menjadi konten dalam youtube kanal News Cinema. Naratornya bilang yang dimaksud Novel Sarkimin itu adalah Novel Bamukmin.


New Bulurah (Foto: Twitter)


            Seperti saya bilang, ini mah sudah moal baleg, nggak akan bener. Sudah bubar saja. Sarekeun, pada tidur saja semuanya.

Lagian urusan apa yang akan selesai dengan berkelahi di ring?

Memuliakan Islam?

Mempertahankan NKRI?

Tidak akan ada yang selesai dengan cara itu. Sudahlah aksi saling tantang itu anggap saja hiburan. Anggap saja “ice breaking” di tengah-tengah keriuhan hidup ini.

Kalaupun sempat terjadi pertarungan itu, bakal enggak akan selesai-selesai karena masyarakat kalau jagoannya kalah, akan menantang balik siapa saja yang menang. Terus, nanti pendukung jagoan lainnya lagi, menantang lagi. Terus saja tinju di ring. Kalau cuma di ring, agak mendingan. Coba kalau para pendukung masing-masing jagoan itu janjian bertarung di jalanan, di kebon awi, di kolong jalan tol, di gunung, makin repot dan makin tidak beres, tidak beradab.

Kalaupun pertandingan ini beneran serius digelar, kepolisian harus segera menghentikannya, Bubarkan saja mereka. Suruh pulang, Perintahkan tidur. Nggak ada gunanya. Kayak anak kecil, padahal sudah pada gede. Ada hukum yang bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah.

Sampurasun.

Sunday, 17 April 2022

Ade Armando Sudah Banyak yang Jaga, Kini Kita Jaga Jokowi di G20

 


 

oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Ade Armando sudah banyak yang menjaga dan mengurusnya. Banyak pula yang menulis atau berkomentar tentang kasusnya. Hukum sudah berjalan, politik tetap stabil, gangguan hanya datang dari para Kadrun bajingan bodoh cacing cau (KB2C2) yang sangat kecil dan berisik.

            Kini saya ingin mengajak kita semua menjaga dan menguatkan Presiden RI Jokowi dalam bersikap di G20. Sengaja saya menulis ini karena kalau diranking, pembaca tulisan saya itu terbanyak dari Indonesia, kemudian Amerika Serikat, Jepang, Malaysia, dan untuk ranking berikutnya kerap berubah-ubah negara asal pembacanya. Jadi, tulisan saya ini, insyaallah dibaca orang Amerika Serikat. Mereka akan lebih paham bagaimana sikap rakyat Indonesia dalam kemelut yang dijejalkan ke Indonesia, selaku presidensi G20.

Sebelumnya, saya ingin mengingatkan bahwa G20 itu adalah kumpulan dari 19 negara maju dan menuju maju ditambah 1 Unieropa. G20 ini dibentuk untuk menyelesaikan masalah krisis ekonomi dunia yang dimulai 1997-1998. Saat ini Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi dipercaya sebagai ketua atau presidensi G20. Jokowi sudah membatasi bahwa hal-hal yang akan diurus oleh G20 adalah memulihkan ekonomi dunia pascapandemi Covid-19, bukan masalah militer ataupun perang.

Sayangnya, perhelatan G20 ini terganggu oleh adanya perang antara Rusia Vs Ukraina. Untuk soal perang ini, Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sudah mengutuk aksi penyerangan yang dilakukan Rusia pada Ukraina. Demikian pula Presiden Jokowi menyerukan agar perang segera dihentikan karena perang merusakkan segalanya dan merugikan semuanya. Jokowi menginginkan semua permasalahan dikembalikan ke meja perundingan, “back to talk”.

Sikap Indonesia ini membuat Rusia kecewa karena Indonesia seolah-olah ikut-ikutan Amerika Serikat dan Barat yang mengutuk keras terhadap Rusia. Padahal, sesungguhnya Indonesia tidak mengekor Barat, tetapi Indonesia berpegang pada dirinya sendiri. Indonesia menjaga martabatnya sebagai negara Nonblok yang tidak berpihak ke Barat atau ke Timur sambil aktif menjalankan politik luar negeri yang “bebas dan aktif”, bebas dari tekanan negara mana pun dan aktif menciptakan perdamaian dunia.

Meskipun kecewa, Rusia tampaknya paham terhadap sikap Indonesia yang dibuktikan dengan bahwa Indonesia masih dianggap sahabat Rusia dan bukan pembenci Rusia karena Rusia sudah mengeluarkan daftar negara yang tidak bersahabat, Indonesia tidak ada di daftar itu.

Hal ini pun dikuatkan oleh Indonesia yang tidak ikut-ikutan memberikan sanksi ekonomi kepada Rusia seperti yang dilakukan negara-negara Barat yang dikomandoi Amerika Serikat. Sikap Indonesia kali ini mengecewakan Ukraina dan Amerika Serikat. Bagi Indonesia, jika ikut menjatuhkan sanksi, berarti akan membuat rakyat Rusia dan dunia menderita, sekarang rasanya sudah menjadi kenyataan dengan kelangkaan minyak goreng, BBM, dll. Di samping itu, jika menjatuhkan sanksi pada Rusia, Indonesia berarti sudah keluar dari jati dirinya, yaitu menjadi blok barat dan tidak lagi Nonblok. Itu berbahaya bagi Indonesia dan rakyatnya. Geopolitik dan geostrategis Indonesia akan berubah drastis dan itu tidak baik.

Karena perang itu melibatkan banyak kekuatan dunia, Amerika Serikat mengancam Indonesia untuk memboikot perhelatan G20 jika mengizinkan Rusia masih ikut dalam G20, apalagi dengan keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin yang akan datang ke Bali, Indonesia untuk ikut dalam pertemuan G20. Ancaman ini menjadi tekanan dan pukulan tersendiri bagi Presiden RI Jokowi untuk menyukseskan program-program G20. Untuk itulah, saya serukan untuk menjaga, melindungi, dan mendukung Jokowi dalam menghadapi ancaman Amerika Serikat yang didukung tujuh negara lainnya. Jokowi hari ini tampak sendirian menghadapinya. Kita, rakyat, harus mendukungnya.

Biarlah urusan Ade Armando sudah ada yang mengurusnya, tetapi Jokowi harus dikuatkan untuk tetap pada keputusannya menyukseskan G20. Sebenci apa pun terhadap presiden, tetapi jika sudah berurusan dengan pihak luar negeri, kita harus membelanya. Seperti saya juga yang tidak menyukai Presiden Soeharto, tetapi ketika dia berurusan dengan dunia luar, saya akan mendukungnya. Masalah dia di dalam negeri adalah masalah dalam negeri, tidak perlu orang lain ikut campur dan meminta bantuan luar negeri. Hal itu sebagaimana sebuah keluarga jika didera masalah, harus diselesaikan di dalam keluarga itu sendiri dan tidak melibatkan orang lain. Tidak elok jika kita bermasalah di dalam keluarga, lalu meminta orang lain untuk memukuli keluarga kita sendiri.

Dunia harus tahu bahwa Jokowi harus mengambil keputusan untuk mengundang seluruh anggota G20, termasuk Rusia. Kalaupun Vladimir Putin datang ke Bali, itu adalah haknya sebagai anggota dan Indonesia harus mengamankan kehadirannya. Indonesia harus tetap tidak memihak barat atau timur. Indonesia harus tetap Nonblok. Kalaupun Amerika Serikat dan sekutunya terus-terusan menekan Jokowi untuk mencoret Rusia atau memboikot G20, para diplomat Indonesia harus bekerja keras meyakinkan seluruh anggota G20 hadir. Apabila tidak mau hadir, itu menjadi urusan mereka. Hal yang penting adalah Indonesia sudah bekerja keras mempertemukan mereka untuk mengatasi masalah ekonomi dunia dibandingkan mengurusi perang. Urusan perang itu bukan di G20 tempatnya, melainkan di PBB. Kegagalan PBB dalam menyelesaikan konflik Rusia Vs Ukraina, harus ditolak jika dijadikan tanggung jawab Jokowi berikut rakyat Indonesia untuk menyelesaikannya. G20 adalah ajang ekonomi, bukan untuk menyelesaikan perang. Kalaupun Jokowi memfasilitasi pertemuan Presiden Ukrania Zelensky bertemu dengan Presiden Rusia Putin, tetap tempatnya bukan di G20, tetapi pada pertemuan lain meskipun tempatnya berada di Indonesia.  

Indonesia tidak perlu takut jika Amerika Serikat dan sekutunya berusaha menggagalkan atau memboikot G20 karena kehadiran Putin di Bali. G20 masih memiliki dua belas negara yang besar-besar dan berpotensi besar untuk menjadi pasar ekonomi besar melebihi Amerika Serikat dan sekutunya. Kedua belas negara itu lebih mudah untuk menjalin kerja sama ekonomi yang merupakan pasar besar, seperti, Pakistan dan Iran.

Tetaplah adil untuk semua dan bersahabatlah dengan semua. Jika masih juga ada negara yang sulit untuk bersahabat dengan semua dan ingin berkuasa di atas negara lainnya, biarkanlah karena itu keputusannya, Indonesia tetap harus terus bekerja sama dengan negara-negara yang ingin menyelesaikan masalah ekonomi pascapandemi ini untuk kebaikan bersama. Dengan demikian, Indonesia akan dicatat dalam sejarah dunia sebagai negara yang memimpin dunia menyelesaikan masalah ekonomi dunia. Hal itu sebagaimana Indonesia telah dicatat dunia sebagai negara yang mengumpulkan negara-negara terjajah di Asia Afrika untuk menegaskan kemerdekaannya di Bandung yang selalu diperingati secara berkala itu.

Sampurasun.

Saturday, 16 April 2022

Selamatkan Mereka, Bro!


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Para mahasiswa ini memang unik. Mereka menyuarakan tuntutan yang sebenarnya sudah mudah sekali dijelaskan dan diselesaikan. Akan tetapi, ada foto-foto menarik yang bikin semakin seru dan menggelikan. Ada banyak mahasiswi yang berpose dengan beragam tulisan. Salah satunya menulis “Lebih Baik 3 Istri Daripada 3 Periode”. Foto itu saya dapatkan dari TIMES Indonesia.




            Entah mereka hanya bercanda atau memang poster mereka juga adalah tuntutan untuk dijadikan istri kedua, ketiga, atau keempat. Saya tidak tahu. Mungkin mereka telah mencoba berulang-ulang untuk menjajagi hubungan dengan pria-pria yang sebaya dengan mereka, tetapi tidak mendapatkan kenyamanan, ketenangan, dan pengasuhan yang baik. Berantem melulu. Mungkin juga mereka malah yang banyak ngasih jajan ke cowoknya karena pacarnya sulit sekali diandalkan dalam hal keuangan. Jadinya, mereka membayangkan untuk menjadi pasangan dari pria-pria yang sudah mapan dengan keuangan dan mampu menjadi imam yang lebih baik dibandingkan pacarnya yang sama-sama ingusan. Tidak tahulah.

            Saya jadi teringat pertanyaan seorang pengusaha kepada saya yang belum pernah bisa saya jawab sampai hari ini.

            Dia bertanya, “Kang, kenapa Akang tidak mau poligami, padahal banyak perempuan yang cinta sama Akang dan mau jadi istri Akang?

Kalau tidak Akang nikahi, Akang mungkin berdosa karena mungkin saja karena Akang tidak mau, mereka akhirnya dinikahi oleh para pengedar Narkoba, penjahat, dan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.”

            Saya kaget, merenung.

            Dia meneruskan kata-katanya, “Saya yakin Akang orang terpelajar, bertanggung jawab, baik, dan mampu untuk membina keluarga yang baik.

Kalau mereka dinikahi orang-orang buruk, bagaimana anak-anak mereka nanti?

Pasti anak-anaknya dididik dengan buruk dan menjadi keluarga buruk yang menumbuhkan orang-orang lemah dan buruk. Kalau dinikahi sama Akang, akan tumbuh keluarga-keluarga yang baik, berprestasi, dan shaleh-shaleh.”

Begitu kata dia dan sampai hari ini saya tidak bisa menjawab kata-kata dia. Bingung. Kata-katanya memang benar, kalau dinikahi orang-orang buruk, akan tumbuh keluarga yang buruk, padahal kita bisa menyelamatkannya. Akan tetapi, jujur saya pusing menjawabnya dan menanggapinya.

Jawaban yang paling mudah adalah, “Kita serahkan saja kepada Allah swt.”

Jawaban seperti itu sebenarnya sangat saya tidak sukai karena meminggirkan pikiran kita yang telah dianugerahkan Allah swt. Seharusnya, kita bisa menemukan solusinya. Akan tetapi, karena pusing, jawaban saya seperti itu.

Ketika dalam demonstrasi 11 April 2022, ada beberapa mahasiswi yang mengangkat poster tinggi-tinggi semacam itu, bisa jadi memang mereka harus diselamatkan. Kalau tidak dinikahi oleh orang-orang baik yang Pancasilais dan pecinta NKRI, mereka bisa jatuh ke pelukan para intoleran, radikalis, dan teroris. Artinya, orang-orang baik menelantarkan mereka dan membiarkan mereka membentuk keluarga-keluarga bajingan bodoh cacing cau. Keluarga ini akan menjadi pengacau ketertiban dan keharmonisan hidup bangsa dan Negara Indonesia. Coba kalau dinikahi oleh orang-orang baik, insyaallah akan terbentuk keluarga-keluarga yang baik dan menjadi pilar keharmonisan hidup dalam berbangsa dan bernegara di Indonesia ini.

Bapak-bapak yang ganteng dan mapan, apakah tidak terpikirkan untuk menyelamatkan mereka dan menjadi suami yang baik bagi mereka dengan penuh kasih sayang?

Cobalah untuk berpikir dan bertindaklah cepat agar tidak membiarkan mereka tumbuh dalam asuhan para intoleran, radikalis, dan teroris.

Kalau sudah yakin, segera selamatkan mereka, saya hanya bisa mengucapkan, “Selamat bertengkar dengan istri di rumah masing-masing.”

Ceuk saya ge lieur kalau saya dihadapkan pada masalah seperti ini mah.

Hayu ah, wilujeng parasea sareng istrina masing-masing.

Sampurasun.

Friday, 15 April 2022

Perusuh Jalanan Senilai Cacing Cau

 

oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Saya tidak pernah benar-benar melihat “cacing cau”, cacing buah pisang, tetapi sedari kecil sering mendengar istilah ini. Istilah cacing cau selalu diarahkan kepada orang-orang tidak bernilai, mengganggu, remeh, bloon, tidak masuk hitungan, hanya digunakan ketika perlu untuk segera dibuang dan tak lagi diingat-ingat.

            Para cacing cau yang saya maksud adalah orang-orang yang ditipu dengan informasi palsu dan kajian-kajian tak berdasar yang kemudian bergerak seolah-olah pembela agama atau pembela rakyat. Padahal, mereka hanyalah manusia rendahan yang masih harus banyak belajar. Mereka adalah orang-orang yang hidup dalam ilusi, dalam khayalan, dalam lamunan, dan dalam kebohongan. Mereka seolah-olah pejuang besar yang akan menggapai masa depan yang gemilang. Padahal, mereka hanyalah angka-angka kebodohan yang digunakan untuk mendapatkan uang dari para bohir.

            Mereka sok gagah, sok pintar, sok melebihi para ahli, padahal di kepalanya cuma dongeng. Mereka merasa keren ketika digunakan para bajingan bodoh untuk bergerak di jalanan bikin huru-hara. Mereka tidak sadar bahwa sesungguhnya sedang digerakkan oleh petualang politik dan penjahat ekonomi untuk mengacaukan bangsa dan Negara Indonesia. Nilai mereka itu hanya angka per kepala yang dihitung oleh para pengaju proposal huru hara di Indonesia kepada para bohir kerusuhan. Mereka hanya angka yang kemudian dijadikan dasar hitungan untuk mendapatkan uang. Mereka sudah sangat bangga dikasih nasi bungkus dan uang recehan, tetapi gayanya seperti bakal calon pejabat.

            Mereka tidak tahu bahwa para Korlap dan para bohir duduk-duduk bersenang-senang menghitung uang besar, baik dari penjahat dalam negeri, maupun dari penjahat luar negeri sejumlah miliaran dollar Amerika Serikat untuk mengguncangkan Indonesia. Para penjahat ini tidak suka melihat Indonesia yang bisa bertahan seperti ini dan melangkah maju menggapai masa keemasannya nanti. Para penjahat ini menggunakan cara-cara yang sama ketika menghancurkan Libya, Irak, Afghanistan, Suriah, dan yang lain-lain, yaitu membiayai para perusuh dengan menggunakan isu agama, terutama prokhilafah. Coba baca sejarah, ada banyak Ormas bloon sok shaleh terlibat di sana. Ketika hancur lebur, negeri itu pun harus rusak, bahkan dikuasai asing, jauh dari kemakmuran, jatuh miskin.

Para prokhilafah itu ke mana?

Mereka terus saja bikin dusta karena cuma itu yang mereka bisa. Mereka pun tidak bisa mengelola negeri yang telah dihancurkan mereka karena mereka pada dasarnya tidak bisa apa-apa. Negeri yang rusak itu diserahkan pada kekacauan itu sendiri.

Para cacing cau tidak tahu hal ini. Mereka hanya bergerak seolah-olah orang cerdas dan beriman, pahlawan bangsa. Padahal, mereka hanya umpan yang dibenturkan dengan aparat dan negara untuk kemudian dikorbankan, lalu dilupakan.

Saya kasih tahu kalian yang nilainya hanya cacing cau. Jangankan manusia cacing cau seperti kalian, orang terkenal sehebat Ratna Sarumpaet saja ketika masuk penjara, tidak ada yang besuk, tidak ada lagi yang peduli, lalu perlahan namun pasti dilupakan orang.

Kalian apalagi yang nilainya hanya cacing cau.

Siapa yang peduli terhadap kalian jika kalian masuk penjara?

Siapa yang sedih jika kalian terluka atau bahkan mati ditembak polisi?

Siapa yang akan mengurus kalian jika cacat permanen karena bentrok dengan kelompok lain yang tidak suka dengan kalian?

            Yang akan merawat kalian adalah keluarga kalian. Yang susah karena perilaku kalian adalah keluarga kalian. Yang malu dan terhina bukan cuma kalian, melainkan pula keluarga kalian. Itu juga kalau kalian masih dicintai keluarga kalian. Jika tidak, kalian hanya akan berkumpul di penjara dengan para begal, copet, pemerkosa, pembunuh, perampok, dan kriminal lainnya.

            Para bajingan bodoh dan para bohir itu sama sekali tidak tidak peduli terhadap keselamatan dan masa depan kalian. Mereka sama sekali tidak mengenal kalian karena kalian hanya cacing cau. Kalian tidak masuk hitungan dalam konteks politik daerah dan nasional. Kalian hanya cacing cau yang ditipu, dikasih uang receh, dan digunakan untuk bikin kerusuhan. Kemudian, kalian ditinggal dan dilupakan dengan kejam, tak ada penghargaan untuk kalian karena kalian cuma cacing cau.   

            Sampurasun.

Bajingan Bodoh Tak Bertanggung Jawab

 

oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Ada yang kenal nama-nama berikut ini?

Muhammad Bagja, Komarudin, Dhia Ul Haq, Abdul Latip, Arif Pardhiani, Markos Iswan, dan Alfikri Hidayatullah.

Mereka adalah tujuh orang yang baru ditangkap polisi terkait pemukulan terhadap Ade Armando. Masih banyak yang belum ditangkap, termasuk provokator, penyebar berita palsu dan yang terkait pula pemukulan terhadap polisi.

Mereka kini menjadi pesakitan yang sudah pasti berlebaran di penjara dengan baju baru, yaitu baju tahanan mungkin. Mereka harus meringkuk di jeruji besi, tersingkirkan dari dunia luar.

Apa yang mereka dapatkan sekarang?

Kesusahan dan penyesalan!

Mereka kehilangan kebebasannya.

Lantas para bajingan bodoh yang mencuci otak mereka, memberikan informasi bohong, memanas-manasi mereka, membuat mereka tetap bodoh, telah bertanggung jawab apa terhadap diri mereka dan keluarganya?

Paling juga kata-kata: Sabar ya ini ujian dari Tuhan; terima kasih engkaulah pahlawanku; tenanglah rezim Jokowi bakal segera hancur.

Terus apa lagi?

Tidak ada!

Bagaimana tanggung jawab para bajingan bodoh itu terhadap anak dan istri mereka?

Apakah bersedia membiayai anak dan istrinya selama mereka dipenjara?

Dapatkah menggantikan perasaan kehilangan yang diderita orang tua mereka yang telah histeris menangis karena anak-anaknya ditangkap polisi?

Dapatkah menjamin kehidupan dan pekerjaan mereka selepas dari penjara?

Mereka telah tercatat sebagai kriminal dan pernah berurusan dengan aparat kepolisian yang artinya sulit mendapatkan catatan kelakuan baik yang bersih jika melamar pekerjaan yang mempersyaratkan adanya surat kelakuan baik dari kepolisian.

Perusahaan bonafide mana yang akan mempekerjakan mantan narapidana?

Para bajingan bodoh itu sama sekali tidak bertanggung jawab terhadap orang-orang yang mereka gerakan untuk membuat tindakan-tindakan jahat. Bahkan, hingga kini mereka terus saja memprovokasi orang agar marah dan tetap tertipu sehingga kepolisian harus bertindak tegas terhadap orang-orang yang telah disesatkan itu.

Telah berulang-ulang memprovokasi orang dengan isu bahwa rezim Jokowi bakal hancur, kenyataannya hingga hari ini NKRI tetap tegak dengan presidennya tetap Jokowi. Anehnya, masih banyak orang yang percaya omongan para bajingan bodoh ini hingga benar-benar bodoh karena informasi-informasi palsu di grup-grup WA.

Sungguh para bajingan bodoh ini tidak pernah bertanggung jawab terhadap nasib orang-orang yang telah dijerumuskannya menjadi pelaku kejahatan. Oleh sebab itu, kalian jangan bodoh dan jangan jadi bajingan.

Sampurasun.

Narasi Vs Narasi

 


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Narasi harus dilawan dengan narasi jika tidak setuju dengan narasi itu. Pendapat harus dilawan dengan pendapat. Pendapat itu ada yang bagus, ada yang jelek, ada yang memuji, ada yang menyalahkan, ada yang membangun, atau ada yang menghinakan dan menghancurkan. Mau jelek atau bagus, itu semua pendapat. Mau memuji atau menghina, itu adalah pendapat. Opini harus dilawan dengan opini. Ekonomi harus dilawan dengan ekonomi. Ilmu dengan ilmu. Semuanya harus berimbang.

            Kalau narasi dilawan dengan pemukulan, itu tidak berimbang, bodoh, dan bajingan. Bukan hanya soal Ade Armando, soal siapa saja, kita ini masih banyak yang kampungan dan bego dalam menyelesaikan masalah. Orang cerdas melakukan penelitian yang menggunakan otak dan narasi, lalu karena kita tidak suka dan tidak setuju, kita pukuli, maki, persekusi, dan kita ancam bunuh. Hal itu menyebabkan pengetahuan tidak berkembang dan terus hidup dalam keterbelakangan. Jangan aneh kalau orang Islam belum bisa bikin pesawat luar angkasa atau bahkan obeng dan alat rumah tangga sekalipun karena daya kreativitasnya yang sering ditahan dan diganggu perkembangannya oleh orang-orang yang sok suci, padahal bodoh nggak ketulungan dan bajingan melebihi preman jalanan.

            Saya sering menggunakan istilah “bajingan bodoh”. Ini saya tujukan bagi orang-orang bodoh yang tidak memiliki ilmu, dalil, hujah, dan kemampuan bernarasi. Ketika Ade Armando menyampaikan sebuah narasi atau penuturan, kaget, dan tidak setuju. Akan tetapi, karena bodoh, mereka tidak memiliki kemampuan yang sama seperti Ade Armando dalam menyampaikan pikiran atau pengetahuan yang mereka anggap benar. Karena bodoh dan terus diberi informasi menyesatkan, kemampuan yang mereka miliki akhirnya hanya kemampuan seperti binatang, yaitu menggunakan fisiknya untuk menyerang dan mengalahkan lawan. Padahal, Allah swt menganugerahkan otak adalah untuk berpikir dan tidak menggunakan fisik untuk menyelesaikan masalah, kecuali terancam dan terpaksa. Karena bodoh dan tidak memiliki kebiasaan menggunakan otak, hal yang muncul adalah kebiasaan hewaninya yang menggunakan kekerasan fisik. Jadilah mereka bajingan. Oleh sebab itu, saya menyebut orang-orang seperti itu sebagai bajingan bodoh. Mereka tidak punya pengetahuan dan kemampuan bernarasi, tetapi tidak mampu mengendalikan emosi sehingga yang muncul adalah insting hewaninya.

            Kasus Ade Armando kemarin-kemarin itu adalah otak dilawan fisik.

            Siapa yang bodoh?

            Kalau kerja otak, lawan lagi atuh dengan kerja otak. Kalau kalian selalu menggunakan kemarahan dan fisik dalam menyelesaikan masalah, kalian adalah sama dengan binatang, bahkan lebih rendah dibandingkan binatang. Hal itu disebabkan kalian telah dianugerahkan otak, tetapi yang digunakan hanya otot yang tidak beda dengan binatang.

            Jangan jadi bajingan bodoh. Belajar yang benar, ngaji yang benar, serta gunakan otak dan hati dalam menghadapi kehidupan ini. Adapun fisik adalah untuk melengkapi kita dalam menggunakan otak dan hati hingga menjadi manusia yang menyenangkan dan bermanfaat bagi manusia lainnya. Bukan manusia yang mengesalkan dan menakutkan bagi manusia lainnya.

            Sampurasun.

Wednesday, 13 April 2022

Setelah Ancam Gus Yaqut, Denny Siregar, & Abu Janda, Novel Ditantang di Ring

 


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Bandung

Makin seru nih! Makin pengen ketawa.

            Setelah peristiwa penganiayaan Ade Armando yang dikeroyok tidak sportif dan malu-maluin itu,  Novel Bamukmin mengancam Gus Yaqut, Denny Siregar, dan Abu Janda. Menurutnya, Yaqut, Denny, dan Abu Janda nasibnya bisa seperti Ade Armando, dikeroyok dan dipukuli.

            Tahu kan Novel Bamukmin yang giginya ompong itu?


Novel Bamukmin (Sumber Foto: Seword)


            Kabarnya sih, dia Wakil Sekretaris 212. Saya enggak begitu memperhatikan dia, soalnya kalau dengerin dia, mirip preman yang lagi ribut, nggak ada isinya.

            Coba bagaimana enggak pengen ketawa, dia mengancam Gus Yaqut yang menteri itu dan punya pasukan Ansor beserta Banser sekitar 7 juta orang. Dia sendiri pengikutnya enggak jelas, FPI bubar, sebagian ditangkapin polisi.

            Hal yang bikin lebih lucu adalah kelakuan Denny Siregar, youtuber pendukung Jokowi itu. Dia itu sebenarnya kalau bikin konten di youtube, saya yakin menghabiskan waktu minimal empat atau lima jam untuk melakukan riset dan menganalisa situasi sebelum akhirnya diupload di youtube. Artinya, dia lebih senang bertarung lewat narasi. Akan tetapi, sepertinya hasil riset dan analisanya tidak bisa membuat orang-orang semacam Si Novel ini paham. Akibatnya, setelah seolah-olah diancam, Denny Siregar menantang Novel Bamukmin untuk bertarung di atas ring, adu jotos. Bahkan, Denny yang akan membiayai seluruh event itu.


Denny Siregar (Sumber Foto: Pos Kota)


            Saya ketawa saja memperhatikannya. Akan tetapi, ada bagusnya juga sih. Denny menantang bertarung di ring secara jantan dan menyewa wasit yang profesional. Ini jauh lebih baik dibandingkan para bajingan pengecut yang mengeroyok Ade Armando yang sudah berusia 61 tahun itu. Udah mah keroyokan, mengeroyok orang tua, memukulnya dari belakang lagi. Kalau di ring kan satu lawan satu, saling berhadapan. Ini namanya sportif.  Sok lah berjihad di ring tinju. Seru.

            Denny Siregar kayaknya mendapatkan inspirasi dari pertarungan antara Vicky Prasetio yang sudah menjadi suami jandanya Deddy Corbuzier melawan Azka, puteranya Deddy Corbuzier di atas ring. Yang menang tentu saja Azka yang masih berusia 15 tahun, sedangkan Vicky kan sudah 40 lebih.

            Baguslah. Seru. Malahan Denny Siregar kalau perlu, jual tiket pertarungannya. Siapa tahu saya beli tiket dan ikut nonton, entah di Bandung atau di Jakarta untuk sekedar hiburan saja. Lumayan ketawa-ketawa di Bulan Ramadhan.

            Saya cuma khawatir saja sama Novel Bamukmin kalau berani duel sama Denny Siregar. Saya takut giginya makin habis, makin ompong, ditonjokkin. Soalnya, dia kan pengen nyalon jadi Cawapres RI mendampingi Anies Baswedan pada Pilpres 2024 nanti. Kalau benar terpilih jadi Wapres, terus difoto pakai kopiah dan jas kenegaraan sambil tersenyum lebar, geli melihatnya. Sekarang saja sudah geli, apalagi kalau sudah habis ditonjokkin, giginya habis, makin geli.

            Sampurasun.