oleh
Tom Finaldin
Bandung
Putera Sang Surya
Keluarga mantan Presiden Kedua
RI, Soeharto, sering disebut Keluarga Cendana karena memang mereka tinggal di
Jln. Cendana, Jakarta. Wilayah ini adalah lingkungan nomor satu di Indonesia
saat mereka berkuasa. Saat ini keluarga ini sedang digugat negara karena
memiliki banyak hutang dan masih menguasai hal-hal yang sebetulnya milik negara
yang harus digunakan untuk kepentingan rakyat. Pemerintah sedang berupaya meningkatkan
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), salah satunya dari penyitaan aset dan
penagihan hutang Cendana.
Beberapa aset Cendana disita negara. Presiden RI Jokowi yang
kerap diledek sebagai Si Pinokio telah menandatangani Peraturan Presiden untuk
mengambil alih Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Taman wisata ini sebelumnya
dikuasai keluarga Cendana selama 44 tahun, kini diambil dan diurus oleh negara.
Gedung Granadi dan villa di Megamendung, Bogor pun disita
negara karena adanya dugaan penyelewengan yang dilakukan Cendana atas dana yang
terkumpul di Yayasan Supersemar. Dana ini seharusnya untuk beasiswa para
pelajar, tetapi justru diberikan ke sejumlah perusahaan yang tentunya
konco-konco Cendana. Oleh sebab itu, pengadilan mewajibkan Cendana harus
membayar ke negara sejumlah 4,4 triliun.
Sebanyak 113 rekening deposito dan giro pun telah disita
negara untuk memenuhi kewajiban keluarga itu membayar ke negara. Di samping itu,
masih banyak yang sudah disita negara, seperti, tanah dan kendaraan.
Di
samping itu, masih banyak hutang keluarga ini yang diincar Menteri Keuangan RI
Sri Mulyani. Ketiga anak Soeharto punya hutang banyak terhadap negara.
Bambang
Trihatmodjo punya hutang karena dia meminjam uang ke negara untuk menutupi kekurangan
penyelenggaraan Sea Games XIX tahun 1997. Saat itu dia jadi ketua konsorsium
swasta. Hutangnya belum dibayar hingga hari ini.
Tommy Soeharto punya hutang banyak untuk menutupi
operasional perusahaan miliknya, PT Timor Putra Nasional, yang dulu dagang
mobil Timor. Besar lho hutangnya, 2,6 triliun.
Siti Hardijanti Rukmana yang dikenal dengan nama Mbak
Tutut pun punya hutang sangat banyak terhadap negara. Jumlahnya mencapai jutaan
dollar AS untuk menghidupi perusahaan-perusahaan yang terkait dengan dirinya.
Banyak yang telah menulis data-data yang lebih lengkap,
cek saja sendiri, mudah kok. Tidak perlu selalu harus saya yang menulisnya.
Aset-aset yang sudah seharusnya milik negara harus diambil,
hutang-hutang siapa pun harus ditagih karena Indonesia harus terus membangun,
menstabilkan keuangan yang terkuras akibat pandemi, dan mempersiapkan diri
untuk bencana berikutnya yang diperkirakan lebih mengerikan dibandingkan
corona, yaitu bencana iklim ekstrim yang akan menimbulkan banyak bencana alam,
penyakit, dan kematian. Di samping itu, wajib memperkuat Alutsista ketiga
matra: AD, AU, dan AL karena kita akan menghadapi perang di Laut Natuna Utara
antara AS dan Nato melawan Cina.
Hal yang harus kita perhatikan adalah kejadian yang
menimpa keluarga Cendana merupakan hukum dari sebab-akibat, yaitu kondisi yang
terjadi pada diri kita hari ini adalah akibat perilaku kita pada masa lalu dan
perilaku kita hari ini adalah menentukan kondisi kita pada masa depan.
Sampurasun.
Sumber:
https://money.kompas.com/read/2021/04/30/210100326/ini-daftar-aset-keluarga-cendana-yang-disita-negara?page=all
No comments:
Post a Comment