Tuesday 28 September 2021

Suroto Lebih Hebat Dibandingkan Mahasiswa

 

oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Sedih campur ketawa saya menyaksikan perilaku mahasiswa yang kemarin, Senin, 27 September 2021, demonstrasi di depan gedung KPK. Kebanyakan sedih sih.

            Buat apa mereka mendesak Jokowi untuk meloloskan 56 atau 57 orang gagal tes itu menjadi ASN di lingkungan KPK?

            Kahiyang Ayu yang jelas-jelas anak kandung Presiden Jokowi saja gagal tes CPNS tidak dibantuin untuk jadi pegawai negeri kok.

Masa mereka yang bukan anak, bukan saudara, bukan kerabat, nggak ada malu-malunya mengancam Jokowi supaya dilolosin jadi pegawai KPK, mengerahkan mahasiswa lagi?

Padahal, sudah nyata-nyata mereka gagal dalam tes wawasan kebangsaan (TWK).

            “Cik atuuuh … mikir”.

            Hal yang bikin saya semakin ingin tertawa sekaligus sedih adalah pada poin kelima dari tuntutan para mahasiswa itu. Mereka menuntut bahwa permasalahan korupsi Bansos harus diselesaikan.

            Mereka demonstrasi pada September 2021, sedangkan kasus korupsi Bansos itu sudah selesai pada Agustus 2021, satu bulan sebelumnya. Menteri Juliari Batubara sudah dipecat jadi menteri. Dia sudah divonis penjara selama 12 tahun. Artinya, kasus itu sudah diselesaikan.

            Lalu, buat apa mahasiswa menuntut untuk diselesaikan?

Kan sudah selesai.

Ini mah mirip seorang laki-laki yang dipaksa untuk menikah dan harus bertanggung jawab atas hidup perempuan yang dihamilinya, padahal laki-laki itu memang suaminya.

Buat apa memaksa dia untuk menikahi perempuan itu?

Kan dia suaminya, artinya mereka sudah menikah sejak lama. Kan lucu jadinya.

Buat apa menuntut kasus Bansos mantan Menteri Juliari Batubara untuk diselesaikan?

Kan sudah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara, artinya kasus itu sudah diselesaikan. Kan lucu jadinya.

Ini menunjukkan bahwa para mahasiswa itu tidak membaca dan tidak mengikuti berita. Mereka kurang mengupdate informasi. Mungkin mereka hanya punya satu sumber berita, yaitu orang-orang yang mengendalikan mereka.

Di samping itu, mereka pun menuntut agar permasalahan kasus korupsi BLBI diselesaikan.

Korupsi apa di BLBI?

Kasus BLBI itu bukan kasus korupsi, melainkan kasus hutang piutang yang melibatkan negara. Sekarang negara sedang memburu harta-harta mereka yang berhutang kepada negara dan belum dibayar-bayar lunas hingga hari ini, padahal sudah 22 tahun. Keluarga Cendana dan keluarga Bakrie pun disasar untuk ditagih hutang-hutangnya.

Menurut saya, lebih hebat Suroto dalam berdemonstrasi.

Masih ingat, kan?

Suroto yang peternak itu membentangkan poster di depan Jokowi dan meminta harga jagung diturunkan secara wajar. Aksi protes dia benar, ada masalahnya, terasa dan dapat dipahami masalahnya, bukan hoax, serta masalahnya sedang terjadi, bukan sudah selesai diatasi sehingga penyelesaiannya pun dapat dilakukan dengan benar. Meskipun dia sempat ditangkap polisi, tetapi akibat aksinya pemerintah menyalurkan puluhan ribu ton jagung ke wilayah-wilayah tertentu yang dianggap bermasalah. Suroto sendiri dihadiahi 20 ton jagung oleh Jokowi.

Begitu ya.

Mahasiswa jangan memalukan. Saya juga pernah menjadi mahasiswa, sekarang sedang mengajar mahasiswa, dan pengen menjadi mahasiswa lagi, insyaallah. Coba pahami dengan benar sebelum beraksi dan jadikan moral sebagai panduan aksi. Jangan melakukan aksi yang hanya menjatuhkan martabat mahasiswa.

Sampurasun.

No comments:

Post a Comment