Thursday 8 July 2010

Demokrasi Itu Tidak Konsisten

oleh Tom Finaldin

Bandung, Putera Sang Surya

Pada saat kampanye setiap partai saling tuding, saling ejek, menuduh lawannya korupsi, manipulasi, dan tak berpihak pada rakyat. Partai dia sendirilah yang paling agung. Akan tetapi, ketika Pilkada, partai-partai itu berkoalisi untuk kemenangan kekuasaan. Orang-orang yang tadinya hampir pecah urat lehernya memaki orang lain, kini menjadi bersatu, berteman, bergandeng tangan mengelabui rakyat untuk mencapai kekuasaan. Partai baik, partai buruk, partai setengah baik, partai setengah busuk bercengkerama cerah ceria. Perilaku macam apa itu? Tidak konsisten dan penuh dengan tipu daya.

Dengan mencampurkan kebaikan dan keburukan akan menghasilkan kebusukan yang memuakkan.

No comments:

Post a Comment