oleh Tom Finaldin
Bandung, Putera Sang Surya
Dari seluruh diskusi mengenai hal-hal yang ada di dalam blog ini, tak ada satu orang pun yang membantah bahwa memang kita harus menghentikan demokrasi. Akan tetapi, rata-rata semua kebingungan, sistem politik apa yang harus dijalankan untuk menggantinya. Demikian pula saya yakin seluruh pembaca yang budiman bertanya-tanya, kalau kita mengubah sistem politik saat ini, sistem politik yang bagaimana yang seharusnya digunakan di Indonesia?
Sebenarnya, banyak sekali sistem politik dalam buku-buku politik. Akan tetapi, itu semua juga berasal dari cara-cara hidup orang lain. Artinya, dari teori-teori asing. Kita harus mampu menggali sendiri sistem politik yang sesuai dengan jiwa bangsa, mengambil nilai dan norma yang telah ada sejak dalam kandungan. Dasar negara sudah tepat, Pancasila. Tinggal kita harus membuatnya menjadi Pancasila Sakti. Bangunan politik negaralah yang masih belum ada dalam arti belum sesuai jiwa bangsa.
Sistem politik yang harus dibangun adalah sistem yang benar-benar menjadikan rakyat sebagai penguasa, berdaulat setiap hari, bahkan setiap saat. Demokrasi hanya menjadikan rakyat sebagai penguasa bohongan dalam waktu amat sempit, yaitu saat pemilihan. Disebut bohongan karena dalam pemilihan pun rakyat sudah dicekoki dengan berbagai dusta dan money politics. Demokrasi hanya menjadikan rakyat sebagai alat para politisi untuk menjadi penguasa. Demokrasi tak pernah akan mampu menjadikan rakyat sebagai penguasa sejati. Adapun yang harus dibangun di Bumi Pertiwi ini adalah sistem yang benar-benar menjadikan rakyat berdaulat sepenuhnya. Kuncinya ada pada Pancasila.
Dalam tulisan sebelumnya, saya mengajukan usul untuk segera memperkuat TNI dan Polri. Kedua lembaga ini harus menjadi yang terkuat segala-galanya dibandingkan departemen lain. Hal itu disebabkan merekalah yang harus paling depan menjadi contoh pelaku-pelaku Pancasila sejati. Mereka harus mampu membuang jauh-jauh perilaku-perilaku yang bertentangan dengan Pancasila. Ini bukan omong kosong. Mereka harus benar-benar menunjukkan jalan dan arah kepada masyarakat sekaligus mengaturnya agar sesuai dengan Pancasila. Sebagaimana tadi disebutkan bahwa dengan Pancasila seluruh hak dan kewajiban masyarakat akan dapat terpenuhi. Kalau dulu, hanya omong doang. Tidak perlu khawatir mereka akan melakukan lagi seperti yang dulu-dulu, represif. Mereka pun tak ingin menjadi musuh rakyat. Semua elemen bangsa ini sebenarnya jauh di lubuk hatinya yang paling dalam ingin bersama-sama maju menjadi besar, terhormat, dan mulia, baik di hadapan manusia maupun di hadapan Tuhan.
No comments:
Post a Comment