Sunday, 26 January 2020

Jangan Hubungkan antara Virus Corona dengan Kasus Uighur


oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya
Beberapa hari terakhir ini banyak tulisan atau status di Medsos yang menyatakan bahwa virus corona yang berawal dari Kota Wuhan, Cina itu merupakan pembalasan Allah swt atas tindakan penganiayaan yang dilakukan Cina terhadap etnis Uighur, Xinjiang.

            Saya ingin bertanya, dasar pemikiran itu datang dari mana?

            Apa ada dalam Al Quran atau hadits yang secara tegas menyatakan bahwa Cina dihukum gara-gara menganiaya Uighur?

            Apakah ada orangnya yang mendapat berita dari Allah swt langsung tentang hal itu? Mendapatkan wangsit? Ilham? Apa?

            
Paling-paling juga membandingkan kisah-kisah dalam Al Quran, misalnya, hukuman pada kaum Nabi Luth as yang berdosa, kaum Firaun yang menganiaya kaum Nabi Musa as, atau kaum Nabi Soleh as yang dihukum karena kesombongannya. Paling-paling membandingkan seperti itu, tetapi dasar pikirannya pendek.

            Kita sudah tahu bahwa dunia terbagi dua pendapat soal Uighur ini. Pertama, mereka yang percaya bahwa di Uighur terjadi penganiayaan dan kekerasan. Oleh sebab itu mereka protes kepada pemerintah Cina. Jumlah negara yang percaya adanya penyiksaan itu ada 22 negara yang tergolong Barat-Kapitalis. Kedua, negara-negara yang tidak percaya ada penyiksaan terhadap muslim Uighur. Jumlahnya ada 37 negara. Mereka bahkan mendukung sikap Cina dalam mengatasi masalah Uighur di Xinjiang. Negara-negara ini termasuk negara yang mayoritas berpenduduk muslim, termasuk Indonesia, Turki, dan Arab Saudi.

            Pemerintah Cina sendiri mempersilakan negara mana pun, baik yang percaya ada penyiksaan maupun tidak percaya untuk datang sendiri ke Xinjiang agar melihat keadaan yang sebenarnya. Tidak berapa lama kemudian, isu ini berhenti dengan sendirinya.

             Oleh sebab itu, saya bertanya, dari mana datangnya pemikiran bahwa kasus corona itu merupakan pembalasan dari Allah swt atas kasus Uighur?

            Kalaupun iya memang terjadi penyiksaan di Uighur dan Allah swt melakukan pembalasan, mengapa negara-negara yang justru terkesan membela Uighur pun terkena virus corona? Padahal, mereka yang protes keras terhadap Cina? Padahal, mereka yang tampil sebagai pembela Uighur?

            Seharusnya kan mereka terlindungi dari virus corona karena telah membela Uighur, iya kan?

            Perlu diketahui, sampai hari ini, sampai tulisan ini dibuat, negara-negara yang terjangkiti virus corona adalah Kanada, Cina, Jepang, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, Vietnam, Nepal, Perancis,  dan Australia.

            Itu adalah daftar terbaru dari Kompas.

            Mengapa Amerika Serikat, Perancis, Kanada, Jepang, Australia yang sangat getol dari awal bersuara keras menuduh Cina melakukan penyiksaan terhadap etnis Uighur justru masuk dalam daftar negara awal yang terjangkiti virus corona?

            Apakah sama mereka juga dihukum Allah swt karena kasus Uighur? Bukankah justru mereka adalah negara-negara pembela Uighur?

            Kan jadi tidak masuk akal.

            Bagi saya, virus corona tidak ada hubungannya dengan kasus Uighur. Pertama, tak ada bukti yang nyata tentang penyiksaan yang terjadi di Xinjiang. Kedua, negara-negara yang disebut pembela Uighur pun terjangkiti virus corona. Ketiga, penyakit yang diakibatkan oleh virus corona adalah kesalahan manusia sendiri karena mengonsumsi binatang yang sebetulnya bukan untuk dikonsumsi.

            Mudah-mudahan virus ini tidak menyebar lagi ke mana-mana dan tidak ada lagi negara yang terjangkiti. Kalaupun sudah ada yang terjangkiti semoga Allah swt menurunkan obatnya dan manusia dapat terselamatkan dari virus mematikan ini. Aamiin.

            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment