Friday, 3 January 2020

Kebenaran dari Allah swt, Hoax dari Syetan


oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya

Al haqqu min robbika, “kebenaran itu datang dari Tuhan-mu”.

Hoaks datang dari mana?

Pasti dari syetan karena hoaks itu adalah kebohongan, bukan kebenaran.

Syetan itu minal jinnati wannas, ‘terdiri atas jin dan manusia’. Jadi, hoaks pasti datang dari jin dan manusia yang selalu berusaha menawarkan kesesatan berpikir dan berperilaku hingga terjerumus dalam kekacauan.

Para pembuat, penyebar, dan penggemar hoaks lama-lama bisa gila. Awalnya, mereka berniat menipu manusia, lama kelamaan mereka bisa menipu dirinya sendiri. Hal itu disebabkan kebohongan dan perilaku salah yang dilakukan terus-menerus akan dianggap sebagai sebuah kebenaran oleh dirinya. Segala kebohongan yang mereka buat, mereka sebarkan, dan mereka sukai bisa dianggap kebenaran oleh diri mereka sendiri. Saat itulah syetan benar-benar mencengkeram mereka. Syetan mulai menang atas diri mereka.

Hal ini sudah diwanti-wanti oleh Allah swt dalam QS Fathir 35 : 8.

“Apakah pantas orang yang dijadikan (syetan) terasa indah perbuatan buruknya, lalu menganggap baik perbuatan buruknya itu (sama dengan orang yang tidak ditipu syetan)?...”

Pembuatan, penyebaran, dan kegemaran terhadap hoaks adalah perbuatan buruk, tetapi syetan bisa menanamkan keyakinan bahwa perilaku itu adalah kebaikan, misalnya, sebagai alat perjuangan. Tertipulah mereka.

Akibat dari hal ini, salah satunya hoaks, manusia terbagi ke dalam dua bagian, yaitu: manusia yang tertipu dan manusia yang tidak tertipu. Hal ini dijelaskan oleh Allah swt masih dalam QS Al Fathir 35 : 8.

“… Sesungguhnya, Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki….”

Para pembuat, penyebar, dan penggemar hoaks jika tidak disadarkan oleh Allah swt, akan tersesat dalam kebohongan-kebohongan itu dan jelas akan merugikan dirinya sendiri. Orang yang berhati-hati dan penuh iman akan diselamatkan oleh Allah swt dari berbagai hoaks yang hilir mudik hampir setiap hari ini.

Jika para pembuat, penyebar, dan penggemar hoaks telah benar-benar tersesat dan mengira bahwa mereka telah melakukan kebaikan, rugilah hidupnya.

Perhatikan firman Allah swt dalam QS Al Kahfi 18 : 103-104.

“Katakanlah, ‘Apakah perlu Kami beritahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya?’ (Yaitu) orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka telah mengira berbuat sebaik-baiknya.”

Semoga kita tidak tergolong pada manusia-manusia pembuat, penyebar, dan penggemar kebohongan sehingga terhindar dari kerugian-kerugian akibat kebohongan itu, baik di dunia maupun di akhirat.

Amin.

Jika yang saya tulis ini benar, itu datang dari Allah swt. Jika yang saya tulis ini salah, itu berasal dari kebodohan saya sendiri.

Sampurasun

No comments:

Post a Comment