Friday, 24 January 2020

Korupsi

oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya
Korupsi berasal dari bahasa Latin, yaitu “corruptio, corrumpere”, dalam bahasa Inggris disebut “corruption, corrupt”. Artinya busuk atau rusak. Tindakan korup berarti tindakan pembusukan atau perusakan.

            Korupsi bisa terjadi di mana saja, mulai lingkup sempit, kecil hingga lingkup besar dan luas.

            Jika melakukan korupsi di dalam keluarga kita, itu artinya kita sedang melakukan pembusukan atau perusakan terhadap keluarga kita. Korupsi di dalam keluarga bisa dilakukan siapa saja. Bisa dilakukan ayah, ibu, atau anak-anak. Jangan harap keluarga itu bakal bahagia jika di dalamnya ada tindakan korup.

            Pengennya sih, berdoanya sih menjadi keluarga yang “sakinah mawaddah warohmah”, ‘tenteram, bahagia, penuh cintah dan berlimpah kasih sayang’, tetapi di dalamnya terjadi perilaku korup yang berulang-ulang. Keluarga itu kemungkinan akan dirundung pusing dan terus pusing. Mudah-mudahan tidak sampai berantakan.

            Jika kita melakukan korupsi di masjid, pesantren, atau tempat ibadat lainnya, itu artinya kita sedang melakukan pembusukan dan perusakan pada masjid, pesantren, atau tempat ibadat lainnya. Akibatnya, banyak timbul masalah di tempat-tempat itu. Seharusnya, masjid atau tempat ibadat itu menjadi tempat untuk menyelesaikan masalah masyarakat dan menenangkan hati umat, tetapi bisa terjadi kebalikannya, malah menjadi tempat munculnya banyak masalah umat. Itu bisa jadi ada korupsi di sana.

            Jika kita korupsi di lingkungan teman sekolah, teman kuliah, teman bermain, itu artinya kita sedang membusukkan dan merusakkan hubungan pertemanan kita. Kalau butuh uang, baiknya terus terang saja. Misalnya, disuruh guru atau dosen fotokopi buku, jangan bilang Rp2.000,- kalau ternyata hanya Rp1.500,-. Lebih baik terus terang saja harga sebenarnya, minta saja lebihnya untuk uang lelah. Itu lebih baik.

            Jika kita korupsi di tempat kerja, itu artinya kita sedang melakukan perusakan dan pembusukan di tempat kerja. Korupsi ini bisa dilakukan atasan, pemimpin, bawahan, atau karyawan.

            Bagaimana perusahaannya bisa maju, jika di dalamnya terjadi pembusukan dan perusakan?

            Jika kita menjadi penyelenggara negara, lalu melakukan korupsi, itu artinya kita melakukan pembusukan dan perusakan pada negara. Negara yang didalamnya penuh dengan perilaku korup, sulit untuk maju dan selalu tertatih-tatih dalam mencapai kesuksesan, bahkan bisa sempoyongan, lalu jatuhlah menjadi negara yang gagal.

            So, jangan korupsi supaya kita tidak menjadi pribadi-pribadi perusak dan pembusuk. Yakinlah “jodo, pati, bagja, cilaka” sudah diatur Allah swt. Rezeki tidak akan tertukar alamatnya.

            Mari jangan korupsi mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang paling kecil, dan mulai saat ini juga.

            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment