Wednesday 15 January 2020

Nggak Perlu Aneh Indonesia Impor Ikan Cina


oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya
Kondisi hubungan Indonesia dan Cina yang memanas disebabkan pencurian ikan di wilayah Laut Natuna Utara yang merupakan hak berdaulat Indonesia menimbulkan keriuhan pada berbagai media, baik media abal-abal, media sosial, maupun media main stream. Bedanya, di media main stream beritanya lebih lengkap, lebih logis, datanya lebih bisa dipercaya, dan lebih berimbang. Kalau di media abal-abal dan media sosial, tulisannya malah lebih banyak memojokkan pemerintah Indonesia, bahkan mengejek bangsa Indonesia.

            Salah satu ocehan yang membodohkan itu seolah-olah mengatakan bahwa Indonesia itu negara yang tidak jelas. Artinya, mati-matian mempertahankan ikan di Laut Natuna Utara dan bersiap-siap tegang dengan Cina, malahan menggunakan alat-alat militer menghadapi Cina, tetapi pada saat yang sama mengimpor atau membeli ikan dari Cina. Arah tulisannya jelas ingin memojokkan bangsa Indonesia. Bagi saya, itu berita recehan yang tidak bermanfaat.

            Banyak orang yang bingung dengan kenyataan seperti ini. Akibatnya, mereka pun bersikap sama, meremehkan orang Indonesia. Padahal, kalau bingung, tidak mengerti, jangan ikut-ikutan berpikir dan berpendapat yang tidak jelas, tetapi cari tahu keadaan yang sebenarnya sehingga hilanglah kebingungan itu.

            Tidak perlu aneh jika Indonesia mengimpor ikan dari Cina karena tidak semua jenis ikan di seluruh dunia ada di Indonesia. Di Indonesia memang ada kebijakan untuk memperbolehkan impor ikan dari Cina atau dari negara mana pun jika ikan itu tidak ada di Indonesia. Misalnya, kita boleh mengimpor ikan salmon, crustacean, moluska, dan ikan olahan yang tidak diolah di Indonesia.

            Akan tetapi, kita tidak boleh mengimpor jenis-jenis ikan yang ada di Indonesia atau dapat diproduksi nelayan Indonesia.

            Sampai di sini, mulai mengerti, kan?

            Kita mengimpor ikan dari Cina karena kita membutuhkannya dan ikan itu tidak ada di Indonesia.

            Paham, kan?

            Mudah kok memahaminya.

            Akan tetapi, kita pun harus mengkritisi pemerintah bahwa kebijakan itu harus semakin tegas dilaksanakan. Jangan sampai ditipu oleh oknum tidak bertanggung jawab, misalnya, kita mengimpor ikan dari Cina, padahal ikan itu ada di Indonesia. Di samping itu, generasi muda Indonesia harus ditarik minatnya untuk ikut dalam dunia perikanan, misalnya, mendirikan sekolah-sekolah perikanan lebih banyak sehingga dari hulu hingga hilir, dari mentah hingga matang, olahan, kalengan dapat diproduksi sendiri di dalam negeri. Dengan demikian, pengangguran dapat dikurangi lebih banyak lagi. Jangan sampai ikan mentahnya dijual ke luar negeri, lalu kita beli lagi setelah menjadi ikan kalengan di supermarket-supermarket. Rugi donks.

            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment