Tuesday, 2 May 2017

Allah swt Memilih Hamba-Nya Sendiri

oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya
Betapa sering kita berharap bahwa seluruh dunia ini memeluk Islam. Betapa sering kita menginginkan semua orang menjadi orang baik-baik. Indah sekali rasanya jika seluruh dunia ini Islam dan melakukan kebaikan setiap hari. Aman dan tenteram rasanya. Sayangnya, ini dunia, bukan surga. Dunia adalah tempatnya kebaikan dan keburukan bercampur, bertemu, bertarung saling mengalahkan. Di dunia ini selalu ada kebaikan dan keburukan. Jika semuanya baik, bukan lagi dunia namanya, melainkan surga. Jika semuanya buruk, bukan lagi dunia namanya, melainkan neraka.

            Hal ini harus disadari sehingga kita tidak perlu memaksakan diri untuk mengendalikan orang lain agar berbuat baik sesuai ajaran Islam yang diinginkan Allah swt. Kita hanya diberikan kewajiban untuk menyampaikan kebenaran, tidak untuk menjadikan orang lain sebagai muslim. Kita hanya berkewajijban menyerukan kebenaran, tetapi tidak untuk menjadikan orang lain berada dalam kebenaran.

            Jika kita menyerukan dan menyampaikan kebenaran, kita sudah melaksanakan kewajiban kita. Apabila kita tidak melakukannya, kita berdosa. Akan tetapi, orang lain akan masuk Islam atau tidak sama sekali bukan urusan kita karena kita sama sekali tidak memiliki kekuasaan untuk itu. Kemampuan kita sangat terbatas. Urusan orang lain masuk Islam atau tidak, itu adalah urusan Allah swt, bukan kita.

            Kata Allah swt, “Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki. ….” (QS Al Baqarah 2 : 272)

            Jelas sekali bahwa Allah swt menegaskan bahwa pemberian petunjuk itu hanya kepada orang yang dikehendaki oleh Allah swt. Tidak semua orang akan diberi petunjuk, hanya orang-orang tertentu yang diberikan petunjuk. Allah swt memilih sendiri siapa di antara manusia ini yang akan dijadikan muslim atau dijauhkan dari Islam. Allah swt memiliki keinginan sendiri terhadap manusia. Akan ada orang yang terus tersesat dalam hidupnya dan terus berada dalam kegelapan karena mereka menyangka bahwa mereka berada dalam kebaikan, padahal berada dalam kesesatan yang jauh. Bahkan, Allah swt menolaknya untuk dijadikan seorang muslim.

            Bahagialah Saudara-saudara yang telah menjadi muslim.

            Meskipun demikian, ayat tadi bukan hanya berlaku dalam hal “masuk Islam atau tidak”, termasuk pula terhadap lingkungan kaum muslimin sendiri. Ada banyak orang yang identitasnya Islam, tetapi tidak berperilaku Islami. Hal ini pun sama, orang-orang baik yang memberikan nasihat kepada saudaranya sesama muslim hanya mampu memberikan nasihat, tetapi seseorang akan berubah menjadi baik sesuai dengan ajaran Islam atau tidak sama sekali bukan urusan orang baik yang memberikan nasihat itu. Hal itu sudah menjadi urusan Allah swt. Petunjuk itu akan bermanfaat atau tidak bagi diri seseorang, bergantung keputusan Allah swt. Bahkan, bisa-bisa ada orang Islam yang dikeluarkan dari keislamannya karena terlalu banyak dosanya dan sering meragukan kebenaran. Itu bergantung Allah swt.

            Tak ada ruginya dan tak ada untungnya bagi Allah swt jika seluruh dunia ini Islam atau kafir. Semuanya sama saja. Allah swt tetap Maha Kuasa atas segala sesuatu.

            Allah swt memilih sendiri hamba-hamba-Nya. Dia tidak akan memilih sembarang orang untuk dikasihi-Nya, hanya orang-orang tertentu. Bagi saudara-saudara muslim, hendaklah terus menguatkan keimanan setiap hari agar Allah swt tidak mengusir kita dari keislaman kita. Betapa ruginya jika diusir Allah swt. Tak akan ada lagi penolong dan pelindung, kecuali tipuan syetan.

            Bersabarlah jika ada orang yang telah didakwahi, tetapi tetap tidak mau masuk Islam karena itu bukanlah wewenang kita, itu adalah wewenang Allah swt. Bersabarlah jika ada muslim yang juga tidak berubah menjadi lebih baik karena itu pun bukan wewenang kita, melainkan wewenang Allah swt.


            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment