oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Hidup ini selalu berubah dan
terus berputar tanpa berhenti hingga datangnya kiamat. Hidup bagaikan pentil ban
mobil yang kadang-kadang harus di atas, turun ke samping, di pinggir, di bawah,
naik lagi ke samping, kembali lagi berada di atas, dan terus begitu
berulang-ulang dari awal hingga akhir.
Berkaitan dengan hal itu, Allah swt menginginkan kaum
muslimin harus selalu bersiap siaga untuk menghadapi berbagai kemungkinan. Kaum
muslimin yang saat ini berada di atas, dalam posisi makmur dan penuh kemenangan
harus bersiap siaga untuk tiba-tiba bangkrut, jatuh miskin, dan menderita. Hal
itu disebabkan Allah swt akan menguji setiap muslim tentang keimanan dan
ketakwaannya kepada Allah swt. Bagi Allah swt, kaya dan miskin, tidaklah ada
bedanya, semuanya sama. Allah swt akan menilai seorang muslim dari tingkat
keimanan dan ketakwaannya.
Apakah dia tetap beriman dalam keadaan kaya atau dalam
keadaan miskin?
Demikian pula kaum muslimin yang saat ini sedang dalam
keadaan lemah, miskin, dan menderita harus bersiap siaga untuk mendapatkan
kemakmuran, kemenangan, dan kekayaan. Hal itu disebabkan Allah swt akan
mengganti kesulitan-kesulitan kaum muslimin dengan berbagai kemudahan.
Apakah kaum muslimin tetap akan beriman dan bertakwa jika
diberi kekayaan atau justru akan lupa diri dan
melupakan kewajibannya dalam beriman dan bertakwa kepada Allah swt?
Di samping itu pun, kaum muslimin harus selalu bersiap
siaga dalam menghadapi musuh, yaitu syetan dalam bentuk jin maupun manusia
serta dalam menghadapi kaum munafik yang selalu menggerogoti kaum muslimin di
dalam tubuh kaum muslimin sendiri.
Kata Allah swt, “Wahai
orang-orang yang beriman!
Bersabarlah kamu dan kuatkanlah
kesabaranmu dan tetap bersiap siagalah dan bertakwalah kepada Allah agar kamu
beruntung.”
Kaum muslimin harus
selalu bersiap siaga dengan menggunakan kesabaran dalam menghadapi hidup dengan
berbagai kemungkinannya. Kemenangan, kemakmuran, kekayaan, kekalahan,
kejatuhan, kemiskinan, dan penderitaan bagi kaum muslim adalah sesungguhnya “ujian
dari Allah swt”. Allah swt tidak menilai kekayaan atau kemiskinan kaum muslimin.
Kaya atau miskin, menang atau kalah, tidak ada nilai apa pun bagi Allah swt.
Hal itu disebabkan bagi Allah swt mudah sekali memberikan kemenangan dan
kekayaan bagi seseorang, demikian pula mudah sekali memberikan kekalahan dan
kemiskinan bagi seseorang. Jadi, tak ada bedanya kaya, menang, miskin, atau
kalah bagi Allah swt. Hal yang dinilai Allah swt adalah keimanan dan ketakwaan
seorang muslim kepada-Nya, baik dalam keadaan kaya, menang atau miskin,
menderita. Oleh sebab itu, setiap kaum muslim harus selalu bersiap siaga dalam
arti mempertahankan dan selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaannya setiap
hari agar mendapatkan nilai yang tinggi dari Allah swt.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment