oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Kegemaran menuduh kafir di
kalangan umat Islam kepada umat Islam sendiri memang sudah terjadi sejak lama.
Hal itu disebabkan terbatasnya pengetahuan umat Islam tentang manusia dan
kemanusiaan berikut sejarahnya. Mereka selalu membandingkan segala situasinya
dengan zaman Rasululllah saw dan para khalifah yang empat itu. Padahal, zaman
sudah berkembang, problematika kehidupan semakin rumit, sudah mengenal istilah
negara, hubungan internasional semakin luas. Apabila ada di antara kaum
muslimin yang sudah berkembang dan berpikir lebih maju serta menggunakan ajaran
Islam secara modern, kerap mendapat “cap” kafir karena dianggap menentang
pendapat para ulama yang pikirannya masih terbelakang. Hal inilah yang
dikeluhkan Pemimpin Besar Revolusi Indonesia Soekarno.
SOEKARNO. Foto: baeksoo11.blogspot.co.id |
“Kita punya
perikehidupan Islam, kita punya ingatan-ingatan Islam, kita punya ideologi Islam,
sangatlah terkurung oleh keinginan meng-copy
100% segala keadaan dan cara-cara dari zaman Rasul saw dan khalifah yang
besar. Kita tidak ingat bahwa masyarakat adalah barang yang tidak diam, tidak
tetap, tidak mati, tetapi hidup mengalir berubah senantiasa, maju, berevolusi,
dinamis. Kita tidak ingat bahwa Nabi saw sendiri telah men-jaiz-kan urusan
dunia, menyerahkan kepada kita sendiri perihal urusan dunia, membenarkan segala
urusan dunia yang baik dan tidak haram atau makruh. Kita royal sekali dengan
perkataan ‘kafir’, kita gemar sekali mencap segala barang baru dengan cap ‘kafir’.”
Orang yang gemar
mengkafir-kafirkan orang lain itu sesungguhnya orang-orang lemah yang tidak
memiliki kemampuan dan keberanian untuk menjelaskan pendapatnya dengan baik dan
logis. Oleh sebab itu, mereka memakai cara yang paling mudah untuk memaksakan
kehendaknya kepada masyarakat, yaitu cap “kafir”. Dengan cap kafir itu
masyarakat terpengaruh, lalu pengaruhnya diperluas dengan berbagai hoax dan ujaran kebencian. Akan tetapi,
jika mereka diajak berdebat dengan logis dan ilmiah, mereka pasti kabur. Hal
itu disebabkan mereka hanyalah sekumpulan orang-orang bodoh yang membodohi
orang lain.
No comments:
Post a Comment