oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Janganlah menunggu hidup
kita berada dalam kemudahan untuk memulai berbagi. Jangan menanti kita menjadi
orang kaya terlebih dahulu untuk bersedekah, berinfak, dan menolong orang lain.
Hal itu disebabkan bisa jadi Allah swt menguji kita dalam keadaan kita tidak kaya
untuk tetap berbagi. Bisa pula kita tidak akan mendapatkan banyak kemudahan,
kecuali dimulai dari sikap berbagi.
Banyak sekali orang pintar dan pekerja keras, tetapi
penghasilannya sangat kecil. Itu artinya otot dan otak bukanlah jaminan untuk
mendapatkan penghasilan yang besar. Otak dan otot memang harus digunakan untuk
bekerja keras dalam rangka mensyukuri nikmat Allah swt yang telah memberikan
kita alat untuk bekerja, tetapi tidak ada yang menjamin bahwa jika bekerja
sangat keras akan menghasilkan sesuatu yang besar. Kenyataan sudah menunjukkan
hal itu. Betapa banyak pekerja keras yang tidak bisa mencapai hasil yang
diinginkannya. Betapa banyak orang-orang cerdas, brilian, dan jenius, tetapi
hidupnya pas-pasan.
Berbeda dengan sedekah, infak, dan mengeluarkan harta di
jalan Allah swt. Semakin banyak harta kita yang kita keluarkan, semakin banyak
pula hasilnya. Itu yang dijanjikan Allah swt. Ini bukanlah pepatah atau
peribahasa. Ini adalah janji. Akan tetapi, bukan janji manusia ataupun janji malaikat.
Ini adalah janji Allah swt yang memiliki segalanya, baik di langit, di Bumi, maupun
yang ada di antara langit dan Bumi. Segala yang kita butuhkan dalam hidup kita
adalah teramat kecil bagi Allah swt. Berapa pun yang kita butuhkan, sangatlah
kecil dan mudah bagi Allah swt. Allah swt mudah saja jika ingin memberikan kita
banyak harta benda.
Untuk mendapatkan harta benda itu di samping bekerja
keras, tentunya harus melapangkan hati untuk mau saling berbagi.
Kata Allah swt, “Perumpamaan
orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah swt seperti sebutir biji yang
menumbuhkan tujuh tangkai. Pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah swt
melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.”
(QS Al Baqarah 2 : 261)
Kalau dihitung secara matematis, adalah 1 X 7 X 100 =
700. Artinya, Allah swt mengganti harta yang kita keluarkan untuk kebaikan
dalam keimanan adalah tujuh ratus kali lipat.
Mulailah dari sekarang untuk bersedekah, berinfak,
mengeluarkan harta di jalan Allah swt. Jangan anggap diri kita miskin atau
berada dalam kekurangan karena masih banyak orang lain yang jauh lebih miskin
dibandingkan kita. Jangan anggap uang yang ada di saku kita adalah sedikit
karena masih banyak orang yang sama sekali tidak punya uang di sakunya.
Kalau kita punya uang
Rp10.000,-, kita bisa bersedekah Rp1.000,-. Tenang saja karena sebagaimana kata
Nabi Muhammad saw bahwa sedekah itu tidak
mengurangi harta. Kalau menurut hitungan kapitalis dan komunis, uang kita
akan menjadi Rp9.000,-, tetapi tidak menurut Islam. Bahkan, uang itu bisa
bertambah banyak.
Jika kita hitung berdasarkan janji Allah, hasilnya adalah
1.000 X 7 X 100 = Rp700.000,-. Apabila Allah swt berkehendak, Rp700.000,- itu
akan diberikan semuanya, bisa dicicil sesuai dengan kebutuhan kita, atau
dibagi-bagi, misalnya, kita diberi kesehatan yang bisa dihitung Rp100.000,-,
kita diberi perlindungan keamanan yang nilainya Rp100.000,-, kita diberi banyak
teman yang mungkin nilainya Rp200.000,-. Jadi, kita akan dapat uang kas Rp300.000,-.
Uang sisa itu jika diinfakkan lagi sebagian, akan menambah lagi harta kita
sebagaimana hitungan tadi. Ketika Allah swt menggantinya, kita infakkan lagi
sebagian. Begitu seterusnya hingga harta kita bertambah dan terus bertambah
seiring dengan perilaku kita yang bertambah baik, bertambah mulia, bertambah
iman, bertambah saleh, dan bertambah dekat kepada Allah swt.
Jangan menunggu kita hidup dalam masa kaya karena kita
tidak tahu kapan kita kaya dan tidak pernah tahu kapan kita mati. Selama kita
masih bernafas, selama nyawa masih ada dalam raga, bersedekahlah, berapa pun
itu. Kalau dianggap kecil, masukkan saja ke kencleng masjid karena kencleng
tidak pernah protes diberi berapa pun. Lebih besar, lebih baik.
Jangan takut bersedekah walaupun kita miskin karena
meskipun miskin, kita masih bisa bersedekah dengan uang yang paling kecil. Jika
kita kaya, jangan takut untuk bersedekah karena tidak akan bangkrut disebabkan
sedekah. Malahan, yang harus lebih kita
takutkan adalah kita dibangkrutkan oleh Allah swt karena tidak pernah
bersedekah.
Upayakan bersedekah setiap hari, mulai dari orang-orang
terdekat, saudara atau tetangga yang memang sedang memerlukan. Kalau malu
karena sedekah kita masih sangat kecil, masukkan ke kencleng-kencleng. Hal itu
akan melatih jiwa kita untuk tidak pelit dan memperteguh keimanan kita.
Kata Allah swt, “Dan
perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya untuk mencari ridha Allah dan
untuk memperteguh jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran
tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buah-buahan
dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, embun (pun memadai). Allah
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Baqarah 2 : 265)
Mulailah saat ini juga berbagi dengan sesama dan untuk hal-hal
baik di jalan Allah swt. Mulailah dari hal yang paling sangat kecil. Jika perlu,
cari mereka yang sedang berada di dalam kesulitan hidup, berbagilah dengan
mereka. Insyaallah, Allah swt akan
mengganti harta kita tujuh ratus kali lipat sebagaimana yang dijanjikan-Nya. Insyaallah.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment