Sunday 30 April 2017

Allah swt Mengobarkan Perang di Bumi

oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya
Allah swt adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dia Pengasih tanpa pilih kasih, siapa saja, semua umat manusia, dan semua yang Dia ciptakan dikasihi-Nya. Dia Penyayang kepada orang yang disayang-Nya, hanya orang-orang tertentu yang Dia sayangi, tidak semuanya. Hanya orang-orang pilihanlah yang disayangi-Nya. Siapa pun dikasihi, termasuk orang-orang yang tidak percaya kepada diri-Nya. Akan tetapi, tidak semua orang disayangi, hanya para kekasih-Nya yang Dia sayangi.

            Meskipun Allah swt Maha Pengasih dan Penyayang, kerap mengobarkan perang-perang besar dan kecil di muka Bumi ini. Allah swt sengaja membuat pertempuran demi pertempuran, perang demi perang, pembunuhan dan pembunuhan agar kasih sayang dan cinta-Nya tetap lestari di muka Bumi.

            Allah swt sengaja mengobarkan perang-perang di Bumi agar kehidupan tetap seimbang dan stabil. Hal itu disebabkan ada banyak manusia di Bumi ini yang gemar melakukan penjajahan, perampokan, ingin menguasai hidup orang lain, ingin menguasai sumber-sumber daya alam, ingin menguasai dunia dengan cara-cara yang curang dan jahat. Ketika orang-orang rakus, serakah, dan penipu ini bergerak untuk menyalurkan nafsu-nafsu jahatnya, Allah swt segera pula menggerakkan sebagian manusia lain untuk menghalangi orang-orang jahat itu. Artinya, ada sekelompok atau bangsa yang digunakan Allah swt untuk menghentikan kerakusan, penipuan, dan kejahatan sekelompok atau senegara manusia lainnya. Dengan demikian, kehidupan dunia akan tetap seimbang, tidak rusak, dan tetap bergerak dalam jalur yang direncanakan Allah swt.

            Hal ini sebagaimana yang ditegaskan Allah sendiri dalam QS Al Baqarah 2 : 251.

            “… Dan kalau Allah tidak melindungi sebagian manusia dengan sebagian manusia yang lain, niscaya rusaklah Bumi ini. Akan tetapi, Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan-Nya) atas seluruh alam.”

            Dalam ayat tersebut, jelas sekali Allah swt menggerakkan sekelompok manusia untuk menahan hawa nafsu sekelompok orang-orang jahat yang akan merusak kehidupan manusia dan kelestarian alam. Akan tetapi, dalam ayat itu Allah swt tidak menjelaskan manusia mana yang jahat dan manusia yang mana yang digunakan Allah swt sebagai kekuatan penyeimbang untuk menghentikan kejahatan manusia lainnya.

            Siapa pun yang akan merusakkan kehidupan manusia dan alam semesta, pasti Allah swt akan menggerakkan manusia lainnya untuk melawannya. Tidak dijelaskan agama apa mereka, apa keyakinan mereka, bangsa apa mereka, tetapi jika ada manusia yang jahat dan berniat jahat, Allah swt akan mengirimkan manusia lainnya untuk menghentikan kejahatan itu.

            Bisa orang Kristen jahat dihentikan oleh orang Kristen baik. Bisa Yahudi oleh Yahudi. Bisa orang Islam dihentikan oleh orang Islam. Bisa orang Islam jahat dihentikan oleh orang Kristen. Bisa Kristen jahat dihentikan oleh Yahudi. Bisa Kristen-Yahudi jahat dihentikan oleh orang Islam. Berbagai kemungkinan itu bisa terjadi. Hal yang jelas adalah sekelompok manusia jahat akan dilawan oleh sekelompok manusia lainnya.

            Bagi kaum muslimin, jelas ayat itu berasal dari Al Quran milik kaum muslimin. Sangat memalukanlah jika justru kaum muslimin yang melakukan kejahatan kemanusiaan itu, lalu dihentikan oleh Allah swt dengan menggunakan orang-orang nonmuslim. Teramat sangat memalukan. Dalam ayat itu Allah swt tidak menegaskan bahwa orang-orang nonmuslim jahat dihentikan oleh kaum muslimin. Allah swt hanya menerangkan bahwa siapa pun yang jahat akan dihentikan oleh manusia yang digerakkan oleh Allah swt sendiri. Agama apa pun mereka, termasuk orang-orang atheis. Oleh sebab itu, kaum muslimin tidak boleh memiliki hawa nafsu untuk menguasai, merampok, ataupun melakukan kejahatan terhadap manusia dan kemanusiaan. Jika kaum muslimin melakukan kejahatan itu, berarti kaum muslimin tidak pernah mempelajari Al Quran dengan baik dan hanya mengikuti dongeng-dongeng zaman dahulu yang penuh dengan hoax.

            Kaum muslimin seharusnya benar-benar menjadi umat terpilih dan penengah yang memberikan berbagai solusi untuk perdamaian dan keseimbangan dunia, bukan menjadi sumber masalah. Kaum muslimin justru harus menengahi mereka yang sedang bertikai, siapa pun itu, agama apa pun itu, termasuk kaum muslimin sendiri jika sedang dalam keadaan bersengketa. Kaum muslimin harus berdiri berdasarkan Al Quran dan Sunnah Nabi, bukan berdasarkan hawa nafsu dan dugaan-dugaan tak berdasar, apalagi berdiri untuk kepentingan uang dan materi.

            Kaum muslimin harus menjadi agen pemberi solusi, bukan agen pemicu masalah. Begitulah yang diinginkan Allah swt bagi setiap diri muslim.

            Memalukan sekali jika kaum musliminlah yang menjadi pencari gara-gara di dunia, lalu dihentikan oleh orang-orang nonmuslim.

            Sangat memalukan!


            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment