oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Lumayan sering saya
mendengar, baik muslim maupun kristian yang sering “tenang-tenang” hidupnya
karena menganggap bahwa dirinya pasti masuk surga. Kalaupun harus masuk neraka,
paling hanya sebentar disiksa. Akhirnya, pasti masuk surga dan kekal bahagia di
dalamnya. Saya belum pernah mendengar hal itu dari umat Hindu, Budha, Konghucu,
ataupun penganut agama lokal. Mungkin mereka juga berpandangan sama, tetapi
yang jelas saya belum pernah mendengarnya. Kalau yahudian, memang sudah
tercatat mengaku seperti itu. Kaum Yahudi berpandangan bahwa mereka pasti masuk
surga setelah disiksa terlebih dahulu di dalam neraka.
Allah swt sudah menerangkannya.
“Dan mereka
berkata, ‘Neraka tidak akan menyentuh kami, kecuali beberapa hari saja.’
Katakanlah, ‘Sudahkah kamu menerima
janji dari Allah sehingga Allah tidak akan mengingkari janji-Nya ataukah kamu
mengatakan tentang Allah sesuatu yang tidak kamu ketahui?’” (QS
Al Baqarah 2 : 80)
Yahudi yakin bahwa
mereka hanya akan disiksa selama empat puluh hari akibat dari dosa mereka
menyembah patung emas sapi betina selama empat puluh hari ketika ditinggalkan
Musa as untuk bertemu Allah swt di Gunung Sinai.
Akan tetapi, Allah swt membantahnya dengan menyuruh kaum
muslimin untuk balik bertanya kepada Yahudi sebagaimana yang ditulis dalam ayat
di atas.
Jika menggunakan bahasa kita saat ini, kita dapat
bertanya kepada Yahudi, “Kalian pasti masuk Surga? Mana ayat yang berisi janji
Allah swt yang akan menyiksa kalian hanya sebentar untuk kemudian masuk Surga?
Kalian hanya bikin hoax.”
Orang-orang Islam tidak perlu seperti umat Yahudi yang
tenang-tenang saja akibat hoax. Meskipun
umat Islam dijanjikan surga oleh Allah swt, tetapi tidak boleh tenang-tenang
saja karena siksaan neraka itu sangat mengerikan. Meskipun pada akhirnya masuk
surga, tetap jangan anggap enteng siksaan neraka.
Mari kita tes mental kita untuk masuk surga setelah
sebelumnya masuk neraka terlebih dahulu. Artinya, ada penyiksaan dulu di neraka
untuk membersihkan seluruh dosa agar benar-benar suci ketika masuk surga.
Saya ada rumah tiga, sumpah. Satu di Kota Bandung, satu
di Kabupaten Sumedang, dan satu lagi di Kabupaten Bandung. Satu rumah yang di
Kota Bandung akan saya berikan kepada siapa saja yang mau.
Ada yang mau?
Mahal lho beli rumah. Susah punya rumah sendiri.
Beri tahu saya kalau ada yang mau. Saya sumpah tidak akan
bohong.
Saya akan berikan rumah itu dengan segala surat-suratnya
dan saya akan menandatangani di atas materai bahwa rumah itu sudah saya berikan
kepada Saudara. Akan tetapi, saya minta satu saja syarat dari Saudara. Syarat
itu ialah saya akan menyiksa Saudara selama satu jam. Hanya satu jam. Satu jam
saja. Sumpah, tidak akan lebih dari satu jam.
Mau?
Mau rumah?
Apakah saya harus bersumpah demi Allah swt agar Saudara percaya?
Satu jam saja saya menyiksa Saudara. Setelah itu, rumah
akan menjadi mililk Saudara.
Mau?
Kalau mau, saya akan ceriterakan dulu bagaimana saya akan
menyiksa Saudara. Tidak akan pakai senjata. Saya hanya akan menggunakan tangan
kosong. Hal pertama yang saya akan lakukan adalah memukul sekeras mungkin kedua
telinga Saudara dengan kedua telapak tangan saya secara bersamaan sehingga
gendang telinga Saudara pecah berdarah dan tidak bisa mendengar lagi. Kedua, saya akan menggunakan kedua
jempol tangan saya untuk mencongkel kedua mata Anda sehingga Anda tidak bisa
melihat lagi dan buta selama hidup. Ketiga,
saya akan memukul hidung Anda hingga patah. Keempat, saya akan memukul ulu hati dan tulang iga Saudara hingga
patah-patah. Kelima, saya akan
mematahkan kedua tangan Saudara beserta seluruh jari-jari tangan hingga
seluruhnya patah-patah dan tidak bisa digerakkan lagi. Keenam, saya akan membenturkan bibir Saudara sekeras mungkin pada
tembok hingga pecah dan gigi Saudara pada rontok. Ketujuh, saya akan mematahkan kaki Saudara dengan menginjak lutut
Saudara dalam posisi kaki telentang bersandar pada kursi hingga tempurung Anda
pecah dan tidak bisa nyambung lagi antara betis dan paha.
Ketujuh penyiksaan itu paling-paling hanya berjalan 30
menit. Saya masih punya hak menyiksa Saudara 30 menit lagi. Masih banyak cara
untuk membuat penyiksaan.
Mau?
Kalau mau, Saudara mungkin dapat rumah dari saya, tetapi
saudara cacat seumur hidup dan menderita sakit luar biasa bertahun-tahun.
Mungkin Saudara mengharapkan agar cepat mati, tetapi tidak mati-mati juga.
Bahkan, Saudara menjadi beban hidup orang lain sambil terus-terusan merasakan
sakit.
Mau?
Jangan mau atuh.
Oleh sebab itu, jangan anggap enteng neraka. Benar kita
bakal masuk surga karena ada kesempurnaan iman, tetapi kalau disiksa dulu …
duh.
Gambaran penyiksaan yang saya lakukan tadi sangat sadis
dan mengerikan. Apalagi jika disiksa di neraka oleh para malaikat yang memang
ahli menyiksa.
Hi… ngeri.
Jangan tenang-tenang
saja. Kuatkan iman dan terus berbuat baik di muka Bumi ini sehingga tidak perlu
disiksa dulu sebelum masuk surga.
No comments:
Post a Comment