Thursday, 20 April 2017

Neraka untuk Para Penjual Ayat Allah swt

oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya
Para penjual ayat-ayat Allah swt memang sangat mengesalkan orang-orang beriman. Mereka terus melakukan keburukan-keburukannya meskipun sudah diberikan peringatan dan dinasihati. Mereka tidak pernah berhenti, kecuali Allah swt yang menghentikan mereka dengan tindakan-Nya sendiri. Orang-orang baik yang beriman kerap menasihati mereka, memberikan penjelasan yang benar, menguraikan pemahaman yang benar tentang ayat-ayat Allah swt. Akan tetapi, para penjual ayat ini tidak pernah mau tahu tentang kebenaran. Mereka hanya ingin menjual ayat-ayat Allah swt untuk kepentingan mereka sendiri, baik itu politik maupun ekonomi.

            Allah swt sudah tahu mereka sejak lama tentang para penjual ayat ini. Oleh sebab itu, Allah swt memberikan ketenangan kepada orang-orang beriman yang mungkin sering kesal terhadap perilaku para penjual ayat-ayat Allah swt ini.

            “Apakah kalian sangat mengharapkan mereka akan percaya kepada kalian, sedangkan segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah memahaminya, padahal mereka mengetahuinya?” (QS Al Baqarah 2 : 75)

            Sesungguhnya, para penjual ayat itu tahu bahwa orang-orang beriman itu adalah pihak yang benar tentang ayat-ayat Allah swt. Mereka pun sebenarnya memahaminya. Akan tetapi, mereka kemudian mengubah-ubah ayat itu sekehendak hati mereka. Bisa kata per kata dalam ayatnya yang diubah-ubah, bisa pula pemahamannya yang diputarbalikkan hingga kusut semrawut. Allah swt menenangkan diri orang-orang beriman agar jangan terlalu berharap para penjual ayat ini percaya kepada orang-orang beriman karena toh sebenarnya mereka tahu bahwa mereka salah, tetapi tetap saja bertahan dalam kesalahannya.

            Ada kondisi para penjual ayat-ayat Allah swt yang diterangkan seperti ini:

            “Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak memahami Kitab, kecuali hanya berangan-angan dan mereka hanya menduga-duga.” (QS Al Baqarah 2 : 78)

            Beberapa di antara para penjual ayat itu sesungguhnya buta huruf tidak tahu kata-kata dalam ayat itu. Adapula yang tidak memahami ayat-ayat itu. Untuk memahami ayat dengan benar, harus tekun belajar, memiliki wawasan yang luas, rajin mendekatkan diri kepada Allah swt, dan pandai mengendalikan diri.  Karena tidak memahami ayat-ayat Allah swt dengan benar, mereka hanya menduga-duga, mereka-reka, mengira-ngira, atau berspekulasi mengenai maksud dari ayat-ayat Allah swt.

            Dugaan, rekaan, perkiraan, dan spekulasi mereka itu dipertahankan dengan kuat meskipun tahu bahwa mereka sendiri adalah salah karena telah ada orang lain yang menerangkan dengan lebih baik dan benar. Akan tetapi, karena memang mereka adalah penjual ayat-ayat Allah swt, mereka tidak peduli dan tetap bertahan dengan pendapat mereka yang salah. Untuk memperkuat pendapatnya, mereka banyak menulis tentang pemahaman mereka yang salah itu dan yang lebih parah mengganti kata-kata dalam ayat itu untuk kepentingan politik atau ekonomi mereka.

            Allah swt tahu itu semua.

            “Maka celakalah orang-orang yang menulis kitab dengan tangan mereka (sendiri), kemudian berkata, ‘Ini dari Allah,’ (dengan maksud) untuk menjualnya dengan harga murah. Celakalah mereka karena tulisan tangan mereka dan celakalah mereka karena apa yang mereka perbuat.” (QS Al Baqarah 2 : 79)

            Mereka membengkokkan pemahaman Al Quran, menyusun hadits-hadits palsu, bahkan berperilaku sesuai dengan pemahaman yang keliru itu. Tak heran Allah swt mengatakan bahwa mereka celaka.

            Kalau diingatkan bahwa perilaku mereka adalah salah dan melampaui batas, mereka tenang-tenang saja karena yakin bahwa dosa mereka akan bisa terhapus.

            “Dan Mereka berkata, ‘Neraka tidak akan menyentuh kami, kecuali beberapa hari saja.’

            Katakanlah, ‘Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan mengingkari janji-Nya ataukah kamu mengatakan tentang Allah sesuatu yang tidak kamu ketahui?’” (QS Al Baqarah 2 : 80)

            Mereka yakin mereka salah, tetapi tenang-tenang saja karena yakin mereka hanya akan disiksa sebentar dalam neraka untuk kemudian dimasukkan ke dalam sorga. Padahal, mereka tidak pernah mendapatkan janji dari Allah swt bahwa mereka hanya akan disiksa sebentar untuk menghapus atau mencuci dosa-dosa mereka, lalu memasukkan mereka ke dalam sorga.

            Allah swt membantah mereka, “Bukan demikian! Siapa yang berbuat keburukan dan dosanya telah menenggelamkannya, maka mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.” (QS Al Baqarah 2 : 81)

            Pahamilah jika sudah menjual ayat-ayat Allah swt dan mendapatkan untung besar, baik secara ekonomi maupun politik, kebiasaan itu akan terus-menerus berulang dan sulit ditinggalkan. Hal itu menyebabkan dosanya terus menumpuk bertambah-tambah dan “menenggelamkannya”. Akhirnya, mereka menjadi penghuni neraka dan kekal di dalamnya.


            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment