Saturday 29 April 2017

Katakan Tidak pada Kekerasan

oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya
Kekerasan itu penting dan memang bisa menyelesaikan masalah termasuk mencapai suatu keinginan. Akan tetapi, kekerasan hanyalah pantas dilakukan sebagai cara terakhir untuk menyelesaikan masalah dan bukan untuk mencari masalah atau gara-gara. Ketika kita disakiti, ketika kita diserang, ketika kita diperangi tanpa alasan yang jelas dan dengan alasan salah serta jalan damai sudah menemui jalan buntu, kekerasan merupakan cara paling akhir untuk membela diri, mempertahankan kehormatan, dan menegakkan keadilan. Itulah yang diajarkan Muhammad saw. Sang Nabi tidak pernah melakukan kekerasan untuk mencari masalah, merampok orang lain, atau menjatuhkan orang lain. Muhammad saw hanya berperang untuk membela diri, mempertahankan hak, membela kehormatan, dan menegakkan keadilan. Alasan di luar itu sangat tidak dibenarkan.

            Apabila ada yang mengajak atau memanipulasi fakta untuk melakukan serangkaian kekerasan tidak dengan alasan seperti yang dilakukan Nabi Muhammad saw, wajib ditolak. Katakan tidak terhadap kekerasan tanpa alasan yang jelas. Apapun alasannya, sepanjang tidak sebagaimana yang diajarkan Muhammad saw, kekerasan apa pun harus ditolak, baik itu dilakukan oleh negara, kelompok manusia, maupun individu. Katakan tidak pada kekerasan.

            Kekerasan sering dilakukan dengan bujukan apa pun, termasuk ajakan yang seolah-olah benar, tetapi sesungguhnya dimulai dengan keinginan untuk memisahkan diri dari masyarakat banyak untuk memiliki kekuasaan sendiri. Awalnya hanya memisahkan diri melalui gerakan separatisme atau perang saudara. Kemudian, gerakan itu memicu aksi-aksi lainnya yang akhirnya menimbulkan perang-perang besar yang sangat merugikan manusia dan kemanusiaan. Mereka yang gemar melakukan kekerasan hanyalah berebut soal benda, harta, dan kekuasaan. Selalu itu yang menjadi tujuan mereka.

            Sesungguhnya, jika ingin mengadakan suatu perbaikan dalam kehidupan masyarakat, bukanlah melalui jalan kekerasan atau huru-hara, melainkan dengan pendidikan yang membangunkan kesadaran masyarakat, kesadaran manusia untuk dapat hidup dengan lebih baik lagi.

            Pemimpin Besar Revolusi Indonesia Soekarno pernah mengajarkan tentang hal ini.

            Renaissance paedagogie, ‘mendidik supaya bangun kembali’. Itu, itulah yang harus dikerjakan oleh kaum muda. Itulah yang harus mereka system-kan dan bukan separatisme atau ‘perang saudara’ walaupun kaum jumud mengajak kepada separatisme dan perang saudara. Bahagialah kaum muda yang dikasih kesempatan oleh Tuhan buat mengerjakan renaissance paedagogie itu, bahagialah kaum muda yang ditakdirkan oleh TUHAN menjadi pahlawan-pahlawan renaissance paedagogie.”

            Untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih positif, bukanlah harus menggunakan kekerasan senjata atau memisahkan diri dari hubungan kemanusiaan, melainkan harus melalui upaya pendidikan yang dapat membangunkan kesadaran masyarakat untuk bergerak lebih baik lagi. Bohong dan dustalah mereka yang sering melakukan aksi-aksi kekerasan atau mengobar-kobarkan perang dengan alasan untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik. Pihak apa pun dan pihak mana pun atau agama apa pun yang mengampanyekan kekerasan untuk menciptakan kehidupan lebih baik, pastilah mereka berbohong. Tidak peduli negara, Ormas, ataupun individu, jika menganjurkan perang atau kekerasan, mereka berdusta.

            Hanya dengan pendidikan dan pengajaran yang baiklah seluruh manusia dapat memiliki kesadaran untuk berbuat lebih baik bagi kehidupan manusia dan kemanusiaan.


            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment