oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Kekerasan itu penting dan
memang bisa menyelesaikan masalah termasuk mencapai suatu keinginan. Akan
tetapi, kekerasan hanyalah pantas dilakukan sebagai cara terakhir untuk menyelesaikan
masalah dan bukan untuk mencari masalah atau gara-gara. Ketika kita disakiti,
ketika kita diserang, ketika kita diperangi tanpa alasan yang jelas dan dengan
alasan salah serta jalan damai sudah menemui jalan buntu, kekerasan merupakan
cara paling akhir untuk membela diri, mempertahankan kehormatan, dan menegakkan
keadilan. Itulah yang diajarkan Muhammad saw. Sang Nabi tidak pernah melakukan
kekerasan untuk mencari masalah, merampok orang lain, atau menjatuhkan orang
lain. Muhammad saw hanya berperang untuk membela diri, mempertahankan hak,
membela kehormatan, dan menegakkan keadilan. Alasan di luar itu sangat tidak
dibenarkan.
Apabila ada yang mengajak atau memanipulasi fakta untuk
melakukan serangkaian kekerasan tidak dengan alasan seperti yang dilakukan Nabi
Muhammad saw, wajib ditolak. Katakan tidak terhadap kekerasan tanpa alasan yang
jelas. Apapun alasannya, sepanjang tidak sebagaimana yang diajarkan Muhammad
saw, kekerasan apa pun harus ditolak, baik itu dilakukan oleh negara, kelompok
manusia, maupun individu. Katakan tidak pada kekerasan.
Kekerasan sering dilakukan dengan bujukan apa pun,
termasuk ajakan yang seolah-olah benar, tetapi sesungguhnya dimulai dengan
keinginan untuk memisahkan diri dari masyarakat banyak untuk memiliki kekuasaan
sendiri. Awalnya hanya memisahkan diri melalui gerakan separatisme atau perang
saudara. Kemudian, gerakan itu memicu aksi-aksi lainnya yang akhirnya
menimbulkan perang-perang besar yang sangat merugikan manusia dan kemanusiaan.
Mereka yang gemar melakukan kekerasan hanyalah berebut soal benda, harta, dan
kekuasaan. Selalu itu yang menjadi tujuan mereka.
Sesungguhnya, jika ingin mengadakan suatu perbaikan dalam
kehidupan masyarakat, bukanlah melalui jalan kekerasan atau huru-hara,
melainkan dengan pendidikan yang membangunkan kesadaran masyarakat, kesadaran
manusia untuk dapat hidup dengan lebih baik lagi.
Pemimpin Besar Revolusi Indonesia Soekarno pernah
mengajarkan tentang hal ini.
“Renaissance paedagogie, ‘mendidik
supaya bangun kembali’. Itu, itulah yang harus dikerjakan oleh kaum muda.
Itulah yang harus mereka system-kan
dan bukan separatisme atau ‘perang saudara’ walaupun kaum jumud mengajak kepada
separatisme dan perang saudara. Bahagialah kaum muda yang dikasih kesempatan
oleh Tuhan buat mengerjakan renaissance paedagogie itu, bahagialah kaum muda
yang ditakdirkan oleh TUHAN menjadi pahlawan-pahlawan renaissance paedagogie.”
Untuk melakukan
perubahan ke arah yang lebih positif, bukanlah harus menggunakan kekerasan
senjata atau memisahkan diri dari hubungan kemanusiaan, melainkan harus melalui
upaya pendidikan yang dapat membangunkan kesadaran masyarakat untuk bergerak
lebih baik lagi. Bohong dan dustalah mereka yang sering melakukan aksi-aksi
kekerasan atau mengobar-kobarkan perang dengan alasan untuk menciptakan
kehidupan yang lebih baik. Pihak apa pun dan pihak mana pun atau agama apa pun
yang mengampanyekan kekerasan untuk menciptakan kehidupan lebih baik, pastilah
mereka berbohong. Tidak peduli negara, Ormas, ataupun individu, jika menganjurkan
perang atau kekerasan, mereka berdusta.
Hanya dengan pendidikan dan pengajaran yang baiklah
seluruh manusia dapat memiliki kesadaran untuk berbuat lebih baik bagi
kehidupan manusia dan kemanusiaan.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment