Saturday, 29 April 2017

Bahaya Wikipedia

oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya
Dari dulu saya sudah melihat bahaya yang ditimbulkan oleh Wikipedia yang disebut-sebut “Kamus Besar Dunia” itu. Niatnya sih, Wikipedia sangat bagus, yaitu memberikan banyak pengetahuan kepada masyarakat dengan cara berbagi. Wikipedia seolah-olah sebuah alat atau media untuk melawan kebiasaan dunia yang “pelit” berbagi pengetahuan. Para penggagas Wikipedia seakan-akan “memberontak” atas kepemilikan pengetahuan yang hanya beredar di kalangan terbatas. Wikipedia mendorong setiap orang dapat berbagi pengetahuan, mengoreksi pengetahuan, mengurangi isi artikel, atau menambah artikel tersebut.

            Wiki sendiri memiliki arti “setiap orang” atau “semua orang”. Artinya, “siapa pun” dapat berpartisipasi di dalam Wikipedia. Akan tetapi, justru inilah yang menjadi masalah. Karena melibatkan semua orang, kualitas ilmu pengetahuan yang ada di dalam Wikipedia menjadi diragukan. Semua orang bisa mengoreksi, menambah, atau mengurangi, bahkan bisa membuat sebuah tulisan.

            Semua orang itu siapa?

            Sejauh mana kualitas mereka?

            Hal yang paling sangat mengganggu adalah siapa yang bertanggung jawab atas tulisan-tulisan yang ada di Wikipedia?

            Sejauh mana kebenaran yang ditulis “semua orang” itu?

            Tak bisa dipastikan benar dan salahnya tulisan di Wikipedia karena tidak ada orang yang bertanggung jawab atas isinya.

            Meskipun di dalam Wikipedia diharuskan untuk menuliskan sumber-sumber pustaka sebuah isi artikel, tetap saja tidak ada yang bisa memastikan apakah isi artikel itu memang berdasarkan sumber-sumber pustaka yang ditulis itu ataukah sama sekali tidak ada hubungan antara isi artikel dengan sumber pustaka?

            Tidak jelas “siapa mengatakan apa”. Tidak jelas “apa dikatakan oleh siapa”. Itulah sesungguhnya yang merusakkan ilmu pengetahuan, informasi, atau berita. Oleh sebab itu, banyak sekali dosen di Indonesia yang tidak menerima karya ilmiah mahasiswa jika berdasarkan artikel-artikel dari Wikipedia. Isi Wikipedia bukanlah sumber kebenaran dan masih selalu harus diragukan.


Pemblokiran di Turki
Pemerintah Turki memblokir Wikipedia karena kemungkinan besar dianggap mengganggu ketenangan dan ketertiban negara. Apalagi jika terkait dengan peristiwa-peristiwa politik besar di Turki.

            Meskipun pemerintah Turki tidak menjelaskan secara detail alasan pemblokiran itu, saya bisa memahaminya. Karena Wikipedia membebaskan semua orang untuk menulis apa pun, termasuk menambah, mengurangi, dan mengoreksi isinya, kerap dijadikan alat untuk membiaskan informasi tentang sejarah, profil seseorang, harga diri sebuah bangsa, menyudutkan kelompok tertentu, melakukan fitnah-fitnah tanpa bukti yang jelas, dan menyebarkan “hoax” yang dibungkus mirip-mirip bahasa ilmiah, padahal bukan.


Indonesia Harus Mempertimbangkan Wikipedia
Indonesia pun seharusnya mempertimbangkan pemblokiran Wikipedia karena situs ini bisa sangat menyesatkan dan memberikan informasi palsu. Apalagi Indonesia sedang diganggu oleh hoax dan ujaran kebencian, pemblokiran Wikipedia harus sudah menjadi perhatian serius.

            Saya membaca tulisan-tulisan di Wikipedia, baik yang berbahasa Indonesia maupun berbahasa Inggris yang menyudutkan Indonesia sebagai negara, maupun sebagai bangsa. Beberapa tema yang tidak benar tentang Indonesia yang menyebar secara cepat di Wikipedia biasanya berisi tentang pelanggaran Ham, intoleransi, sejarah, kekerasan, politik, hukum, dan profil seseorang, baik itu pejabat, pengusaha, ataupun orang biasa. Isinya banyak yang kacau, dusta, dan terkadang memprovokasi dengan bahasa mirip ilmiah, padahal tidak sama sekali.

            Kalau yang berbahasa Indonesia, mungkin kita bisa lihat. Akan tetapi, yang menggunakan bahasa Inggris, tidak semua orang mengerti. Hal tu sangat membahayakan.

            Saya pernah berdebat soal ini dengan orang asing. Baca tulisan saya yang lalu berjudul Menghajar Kontributor Wikipedia. Dia menulis banyak hal buruk tentang Indonesia dengan penuh kebohongan dalam bahasa Inggris. Saya katakan dia menulis kebohongan di Wikipedia karena saya tahu “kebenarannya”. Saya lebih tahu daripada dia karena saya orang Indonesia.

            Saya lebih menghargai para penulis Indonesia yang menulis dengan menggunakan blog pribadi dengan identitas asli yang jelas. Blog pribadi seperti itu menandakan bahwa dia seorang yang berani bertanggung jawab karena jika salah menulis atau menimbulkan gangguan kepada pihak lain, baik itu kelompok maupun individu, dapat berurusan dengan aparat hukum.

            Sebenarnya, Indonesia harus bersyukur karena memiliki undang-undang yang membatasi kebebasan berbicara, tidak terlalu bebas sehingga melukai orang lain, memfitnah, atau melakukan provokasi dengan kebohongan. Permasalahannya adalah masyarakat harus berpartisipasi aktif melaporkan berbagai hoax dan ujaran kebencian di internet serta kesungguhan polisi untuk menangani kasus-kasus tersebut.

            Dengan memiliki blog pribadi untuk mencurahkan gagasan dan  pikiran-pikirannya atau berbagi ilmu pengetahuan, setiap orang bisa mempertimbangkan ulang untuk melakukan kebohongan karena bisa berurusan dengan hukum. Blog pribadi lebih bertanggung jawab dibandingkan Wikipedia karena di dalam Wikipedia tidak diketahui siapa identitas penulisnya, siapa yang mengoreksi, menambah, atau menguranginya.


Wikipedia Wajib Introspeksi Diri
Jika Wikipedia ingin tetap eksis dipercaya oleh dunia sebagai “Kamus Dunia”, harus melakukan banyak hal untuk lebih memastikan isi artikelnya sebagai kebenaran dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi manusia dan kemanusiaan. Wikipedia harus mencari cara agar tidak dijadikan media kebohongan, kepalsuan, pembiasan informasi, bahkan provokasi yang tidak bertanggung jawab. Minimalnya, Wikipedia wajib menyertakan nama penulis dan asal negara penulis, termasuk mereka yang terlibat dalam artikel di dalamnya, seperti, orang yang melakukan koreksi, melakukan penambahan isi artikel, ataupun melakukan pengurangan isi artikel. Dengan demikian, ada orang atau pihak yang bertanggung jawab tentang isi tulisan tersebut. Hal itu pun dapat menjadikan pertimbangan masyarakat apakah akan mempercayai artikel tersebut atau tidak. Dengan adanya identitas mereka yang terlibat dalam artikel, dunia bisa mendapatkan informasi apakah para penulis itu memiliki kapasitas yang dapat dipercaya atau tidak.

            Sekarang ini Wikipedia menyerahkan segalanya pada masyarakat dunia dan melepaskan diri dari tanggung jawab itu. Siapa pun boleh menulis, boleh mengoreksi, boleh menambah, boleh mengurangi.

            Jadi, siapa yang bertanggung jawab atas isi artikel dalam Wikipedia?


            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment