oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Dari dulu saya sudah melihat
bahaya yang ditimbulkan oleh Wikipedia yang disebut-sebut “Kamus Besar Dunia”
itu. Niatnya sih, Wikipedia sangat bagus, yaitu memberikan banyak pengetahuan
kepada masyarakat dengan cara berbagi. Wikipedia seolah-olah sebuah alat atau
media untuk melawan kebiasaan dunia yang “pelit” berbagi pengetahuan. Para
penggagas Wikipedia seakan-akan “memberontak” atas kepemilikan pengetahuan yang
hanya beredar di kalangan terbatas. Wikipedia mendorong setiap orang dapat
berbagi pengetahuan, mengoreksi pengetahuan, mengurangi isi artikel, atau
menambah artikel tersebut.
Wiki sendiri memiliki arti “setiap orang” atau “semua
orang”. Artinya, “siapa pun” dapat berpartisipasi di dalam Wikipedia. Akan
tetapi, justru inilah yang menjadi masalah. Karena melibatkan semua orang,
kualitas ilmu pengetahuan yang ada di dalam Wikipedia menjadi diragukan. Semua
orang bisa mengoreksi, menambah, atau mengurangi, bahkan bisa membuat sebuah
tulisan.
Semua orang itu siapa?
Sejauh mana kualitas mereka?
Hal yang paling sangat mengganggu adalah siapa yang
bertanggung jawab atas tulisan-tulisan yang ada di Wikipedia?
Sejauh mana kebenaran yang ditulis “semua orang” itu?
Tak bisa dipastikan benar dan salahnya tulisan di Wikipedia
karena tidak ada orang yang bertanggung jawab atas isinya.
Meskipun di dalam Wikipedia diharuskan untuk menuliskan
sumber-sumber pustaka sebuah isi artikel, tetap saja tidak ada yang bisa
memastikan apakah isi artikel itu memang berdasarkan sumber-sumber pustaka yang
ditulis itu ataukah sama sekali tidak ada hubungan antara isi artikel dengan
sumber pustaka?
Tidak jelas “siapa mengatakan apa”. Tidak jelas “apa
dikatakan oleh siapa”. Itulah sesungguhnya yang merusakkan ilmu pengetahuan,
informasi, atau berita. Oleh sebab itu, banyak sekali dosen di Indonesia yang
tidak menerima karya ilmiah mahasiswa jika berdasarkan artikel-artikel dari Wikipedia.
Isi Wikipedia bukanlah sumber kebenaran dan masih selalu harus diragukan.
Pemblokiran
di Turki
Pemerintah Turki memblokir
Wikipedia karena kemungkinan besar dianggap mengganggu ketenangan dan
ketertiban negara. Apalagi jika terkait dengan peristiwa-peristiwa politik
besar di Turki.
Meskipun pemerintah Turki tidak menjelaskan secara detail
alasan pemblokiran itu, saya bisa memahaminya. Karena Wikipedia membebaskan
semua orang untuk menulis apa pun, termasuk menambah, mengurangi, dan
mengoreksi isinya, kerap dijadikan alat untuk membiaskan informasi tentang
sejarah, profil seseorang, harga diri sebuah bangsa, menyudutkan kelompok
tertentu, melakukan fitnah-fitnah tanpa bukti yang jelas, dan menyebarkan “hoax”
yang dibungkus mirip-mirip bahasa ilmiah, padahal bukan.
Indonesia
Harus Mempertimbangkan Wikipedia
Indonesia pun seharusnya
mempertimbangkan pemblokiran Wikipedia karena situs ini bisa sangat menyesatkan
dan memberikan informasi palsu. Apalagi Indonesia sedang diganggu oleh hoax dan
ujaran kebencian, pemblokiran Wikipedia harus sudah menjadi perhatian serius.
Saya membaca tulisan-tulisan di Wikipedia, baik yang
berbahasa Indonesia maupun berbahasa Inggris yang menyudutkan Indonesia sebagai
negara, maupun sebagai bangsa. Beberapa tema yang tidak benar tentang Indonesia
yang menyebar secara cepat di Wikipedia biasanya berisi tentang pelanggaran
Ham, intoleransi, sejarah, kekerasan, politik, hukum, dan profil seseorang,
baik itu pejabat, pengusaha, ataupun orang biasa. Isinya banyak yang kacau,
dusta, dan terkadang memprovokasi dengan bahasa mirip ilmiah, padahal tidak
sama sekali.
Kalau yang berbahasa Indonesia, mungkin kita bisa lihat.
Akan tetapi, yang menggunakan bahasa Inggris, tidak semua orang mengerti. Hal
tu sangat membahayakan.
Saya pernah berdebat soal ini dengan orang asing. Baca
tulisan saya yang lalu berjudul Menghajar
Kontributor Wikipedia. Dia menulis banyak hal buruk tentang Indonesia dengan
penuh kebohongan dalam bahasa Inggris. Saya katakan dia menulis kebohongan di
Wikipedia karena saya tahu “kebenarannya”. Saya lebih tahu daripada dia karena
saya orang Indonesia.
Saya lebih menghargai para penulis Indonesia yang menulis
dengan menggunakan blog pribadi dengan identitas asli yang jelas. Blog pribadi
seperti itu menandakan bahwa dia seorang yang berani bertanggung jawab karena
jika salah menulis atau menimbulkan gangguan kepada pihak lain, baik itu
kelompok maupun individu, dapat berurusan dengan aparat hukum.
Sebenarnya, Indonesia harus bersyukur karena memiliki
undang-undang yang membatasi kebebasan berbicara, tidak terlalu bebas sehingga
melukai orang lain, memfitnah, atau melakukan provokasi dengan kebohongan.
Permasalahannya adalah masyarakat harus berpartisipasi aktif melaporkan
berbagai hoax dan ujaran kebencian di internet serta kesungguhan polisi untuk
menangani kasus-kasus tersebut.
Dengan memiliki blog pribadi untuk mencurahkan gagasan
dan pikiran-pikirannya atau berbagi ilmu
pengetahuan, setiap orang bisa mempertimbangkan ulang untuk melakukan
kebohongan karena bisa berurusan dengan hukum. Blog pribadi lebih bertanggung
jawab dibandingkan Wikipedia karena di dalam Wikipedia tidak diketahui siapa
identitas penulisnya, siapa yang mengoreksi, menambah, atau menguranginya.
Wikipedia
Wajib Introspeksi Diri
Jika Wikipedia ingin tetap
eksis dipercaya oleh dunia sebagai “Kamus Dunia”, harus melakukan banyak hal
untuk lebih memastikan isi artikelnya sebagai kebenaran dan ilmu pengetahuan
yang bermanfaat bagi manusia dan kemanusiaan. Wikipedia harus mencari cara agar
tidak dijadikan media kebohongan, kepalsuan, pembiasan informasi, bahkan
provokasi yang tidak bertanggung jawab. Minimalnya, Wikipedia wajib menyertakan
nama penulis dan asal negara penulis, termasuk mereka yang terlibat dalam
artikel di dalamnya, seperti, orang yang melakukan koreksi, melakukan
penambahan isi artikel, ataupun melakukan pengurangan isi artikel. Dengan
demikian, ada orang atau pihak yang bertanggung jawab tentang isi tulisan
tersebut. Hal itu pun dapat menjadikan pertimbangan masyarakat apakah akan
mempercayai artikel tersebut atau tidak. Dengan adanya identitas mereka yang
terlibat dalam artikel, dunia bisa mendapatkan informasi apakah para penulis
itu memiliki kapasitas yang dapat dipercaya atau tidak.
Sekarang ini Wikipedia menyerahkan segalanya pada
masyarakat dunia dan melepaskan diri dari tanggung jawab itu. Siapa pun boleh
menulis, boleh mengoreksi, boleh menambah, boleh mengurangi.
Jadi, siapa yang bertanggung jawab atas isi artikel dalam
Wikipedia?
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment