oleh Tom Finaldin
Bandung, Putera Sang Surya
Demi
Allah swt, saya selalu prihatin terhadap orang-orang yang suka membawa-bawa
Allah swt dan Rasulullah Muhammad saw hanya untuk dijadikan justifikasi agenda
politik dan ekonomi mereka. Orang-orang ini mencoba mempengaruhi orang lain
dengan cara menjual surga dan menakuti-nakuti dengan neraka agar orang lain mengikuti
hawa nafsu mereka.
Sudah keterlaluan menurut saya
orang-orang semacam ini memperalat nama Allah swt dan kebesaran Muhammad saw untuk
kepentingan mereka sendiri. Tak jarang saya dengar atau saya baca bahwa menurut
mereka sistem khilafah adalah perintah
dari Allah swt.
Saya mengatakan bahwa mereka itu
adalah pendusta!
Saya akan tetap mengatakan bahwa mereka
adalah pendusta jika tidak bisa menunjukkan mana perintah Allah swt yang mewajibkan
pembentukan khilafah tersebut.
Surat apa dan ayat ke berapa di
dalam Al Quran yang memerintahkan secara mutlak tanpa ada penafsiran lain untuk
membentuk sistem kekhalifahan?
Kalau tidak ada, kalian adalah para
pendusta!
Para pendusta tidak perlu diikuti.
Ini kebiasaan buruk, selalu
mengait-kaitkan agenda politik dan ekonomi kepada Allah swt dan Nabi Muhammad
saw. Padahal, tidak ada hubungannya sama sekali.
Sepanjang yang saya tahu, kewajiban
menegakkan khilafah itu berasal dari mereka yang disebut ulama. Mau ulama jumhur, mutabar, atau ulama apa pun,
tetap saja nilainya sama dengan pendapat manusia.
Mereka yang diklaim ulama itu kan
manusia, iya toh?
Pendapat mereka adalah pendapat
manusia. Oleh sebab itu, yang namanya pendapat, bisa dikoreksi, diluruskan,
diperdebatkan, didiskusikan, atau dipatuhi. Akan tetapi, jangan dikait-kaitkan
bahwa pendapat mereka adalah sama dengan perintah Allah swt. Inilah yang saya
sebut dengan dusta karena memaksakan ayat-ayat Allah swt sebagai pembenaran terhadap
pendapat mereka secara mutlak, padahal ada pendapat lain yang berbeda.
Pendapat itu boleh berbeda. Yang
tidak akan pernah berbeda adalah ayat Allah swt. Oleh sebab itu, saya bertanya
mana ayat dan surat yang mewajibkan pembentukan sistem kekhalifahan.
Saya tidak anti-khilafah. Saya
sangat setuju jika sistem itu disepakati orang untuk dijadikan sistem politik
sebuah negara. Kalau tidak atau belum disetujui, jangan dipaksakan karena akan
menjadi makar dan mengganggu ketertiban yang akhirnya tidak memunculkan rasa rahmatan lil alamin.
Untuk memastikan bahwa sistem khilafah bisa dilaksanakan,
harus ada syarat-syarat yang dipenuhi, yaitu pertama, ada rakyat yang setuju dengan sistem kekhalifahan. Kedua, ada wilayah yang menjadi tempat
sistem itu dijalankan. Ketiga, ada
pemimpin yang disepakati untuk menjadi khalifah. Keempat, ada pengakuan dari dunia internasional bahwa wilayah itu
merupakan tempat dengan sistem kekhalifahan. Keempat syarat itu mutlak harus
ada. Jika tidak ada dan tetap memaksakan kehendak, dunia menganggapnya sebagai
kelompok teroris yang tidak memiliki hak untuk ada di belahan Bumi mana pun.
Kalau sudah menjadi teroris, mau
melaksanakan ajaran Islam dengan sempurna bagaimana?
Semua kampanye tentang khilafah yang
penuh keagungan itu akan hancur lebur dalam kerusakan kegiatan terorisme.
Di mana rahmatan lil alamin-nya?
Mewujudkan Khilafah di Indonesia
Indonesia
sangat mungkin menggunakan sistem khilafah. Pemimpin Besar Revolusi Indonesia
Soekarno sejak dulu sudah membuka jalan kok.
Kata Soekarno penuhi itu kursi-kursi parlemen secara laki-laki jika engkau
benar-benar rakyat Islam!
Jangan bawa-bawa kesan ada perintah Allah swt atau
Muhammad saw sebagai pembenaran pembentukan kekhalifahan. Isi saja kursi
parlemen dengan orang-orang pro-khilafah, lalu bentuk kekhalifahan. Bersamaan
dengan itu, kampanyekan di tengah masyarakat tentang keagungan kekhalifahan,
tetapi jangan bergaya autis. Maksudnya, jangan asyik sendiri. Bikin forum
diskusi atau debat tentang khilafah secara keilmuan dengan orang-orang yang
anti-khilafah. Yakinkan pemerintah dan aparat penegak hukum bahwa kegiatan itu
hanya kegiatan keilmuan yang terpelajar, santun, tertib, dan bukan dipenuhi
oleh teriakan-teriakan provokatif. Biarkan masyarakat menonton dengan baik dan
mendapatkan pemahaman dari hal itu semua. Hasilnya, masyarakat bisa setuju
dengan sistem khilafah atau tidak.
Bagi saya, sistem kekhalifahan itu
sama dan sederajat dengan sistem politik apa pun di dunia ini, tidak ada
bedanya. Sistem ini hanya sebuah sistem politik yang digunakan manusia. Itu saja.
Sistem politik apa pun punya banyak kelemahan sekaligus punya banyak
keunggulan. Itu saja. Biasa saja. Coba baca tulisan saya berjudul Kekhalifahan? Biasa Saja Atuh.
Jangan berdusta dengan menggunakan ayat-ayat Allah swt
karena hal itu sama saja dengan menjual ayat-ayat Allah swt dengan harga murah hanya
untuk mendapatkan keuntungan yang juga sangat murah.
Apa yang akan Allah swt berikan
kepada para pendusta dan penjual ayat-ayat Allah swt?
Neraka!
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment