Friday, 28 April 2017

Khilafah Adalah Perintah Allah swt, Dusta!

oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya
Demi Allah swt, saya selalu prihatin terhadap orang-orang yang suka membawa-bawa Allah swt dan Rasulullah Muhammad saw hanya untuk dijadikan justifikasi agenda politik dan ekonomi mereka. Orang-orang ini mencoba mempengaruhi orang lain dengan cara menjual surga dan menakuti-nakuti dengan neraka agar orang lain mengikuti hawa nafsu mereka.

            Sudah keterlaluan menurut saya orang-orang semacam ini memperalat nama Allah swt dan kebesaran Muhammad saw untuk kepentingan mereka sendiri. Tak jarang saya dengar atau saya baca bahwa menurut mereka sistem khilafah adalah perintah dari Allah swt.
            Saya mengatakan bahwa mereka itu adalah pendusta!

            Saya akan tetap mengatakan bahwa mereka adalah pendusta jika tidak bisa menunjukkan mana perintah Allah swt yang mewajibkan pembentukan khilafah tersebut.

            Surat apa dan ayat ke berapa di dalam Al Quran yang memerintahkan secara mutlak tanpa ada penafsiran lain untuk membentuk sistem kekhalifahan?

            Kalau tidak ada, kalian adalah para pendusta!

            Para pendusta tidak perlu diikuti.

            Ini kebiasaan buruk, selalu mengait-kaitkan agenda politik dan ekonomi kepada Allah swt dan Nabi Muhammad saw. Padahal, tidak ada hubungannya sama sekali.

            Sepanjang yang saya tahu, kewajiban menegakkan khilafah itu berasal dari mereka yang disebut ulama. Mau ulama jumhur, mutabar, atau ulama apa pun, tetap saja nilainya sama dengan pendapat manusia.

            Mereka yang diklaim ulama itu kan manusia, iya toh?

            Pendapat mereka adalah pendapat manusia. Oleh sebab itu, yang namanya pendapat, bisa dikoreksi, diluruskan, diperdebatkan, didiskusikan, atau dipatuhi. Akan tetapi, jangan dikait-kaitkan bahwa pendapat mereka adalah sama dengan perintah Allah swt. Inilah yang saya sebut dengan dusta karena memaksakan ayat-ayat Allah swt sebagai pembenaran terhadap pendapat mereka secara mutlak, padahal ada pendapat lain yang berbeda.

            Pendapat itu boleh berbeda. Yang tidak akan pernah berbeda adalah ayat Allah swt. Oleh sebab itu, saya bertanya mana ayat dan surat yang mewajibkan pembentukan sistem kekhalifahan.

            Saya tidak anti-khilafah. Saya sangat setuju jika sistem itu disepakati orang untuk dijadikan sistem politik sebuah negara. Kalau tidak atau belum disetujui, jangan dipaksakan karena akan menjadi makar dan mengganggu ketertiban yang akhirnya tidak memunculkan rasa rahmatan lil alamin.

            Untuk memastikan bahwa sistem khilafah bisa dilaksanakan, harus ada syarat-syarat yang dipenuhi, yaitu pertama, ada rakyat yang setuju dengan sistem kekhalifahan. Kedua, ada wilayah yang menjadi tempat sistem itu dijalankan. Ketiga, ada pemimpin yang disepakati untuk menjadi khalifah. Keempat, ada pengakuan dari dunia internasional bahwa wilayah itu merupakan tempat dengan sistem kekhalifahan. Keempat syarat itu mutlak harus ada. Jika tidak ada dan tetap memaksakan kehendak, dunia menganggapnya sebagai kelompok teroris yang tidak memiliki hak untuk ada di belahan Bumi mana pun.

            Kalau sudah menjadi teroris, mau melaksanakan ajaran Islam dengan sempurna bagaimana?

            Semua kampanye tentang khilafah yang penuh keagungan itu akan hancur lebur dalam kerusakan kegiatan terorisme.

            Di mana rahmatan lil alamin-nya?


Mewujudkan Khilafah di Indonesia
Indonesia sangat mungkin menggunakan sistem khilafah. Pemimpin Besar Revolusi Indonesia Soekarno sejak dulu sudah membuka jalan kok.

            Kata Soekarno penuhi itu kursi-kursi parlemen secara laki-laki jika engkau benar-benar rakyat Islam!

            Jangan bawa-bawa kesan ada perintah Allah swt atau Muhammad saw sebagai pembenaran pembentukan kekhalifahan. Isi saja kursi parlemen dengan orang-orang pro-khilafah, lalu bentuk kekhalifahan. Bersamaan dengan itu, kampanyekan di tengah masyarakat tentang keagungan kekhalifahan, tetapi jangan bergaya autis. Maksudnya, jangan asyik sendiri. Bikin forum diskusi atau debat tentang khilafah secara keilmuan dengan orang-orang yang anti-khilafah. Yakinkan pemerintah dan aparat penegak hukum bahwa kegiatan itu hanya kegiatan keilmuan yang terpelajar, santun, tertib, dan bukan dipenuhi oleh teriakan-teriakan provokatif. Biarkan masyarakat menonton dengan baik dan mendapatkan pemahaman dari hal itu semua. Hasilnya, masyarakat bisa setuju dengan sistem khilafah atau tidak.

            Bagi saya, sistem kekhalifahan itu sama dan sederajat dengan sistem politik apa pun di dunia ini, tidak ada bedanya. Sistem ini hanya sebuah sistem politik yang digunakan manusia. Itu saja. Sistem politik apa pun punya banyak kelemahan sekaligus punya banyak keunggulan. Itu saja. Biasa saja. Coba baca tulisan saya berjudul Kekhalifahan? Biasa Saja Atuh.

            Jangan berdusta dengan menggunakan ayat-ayat Allah swt karena hal itu sama saja dengan menjual ayat-ayat Allah swt dengan harga murah hanya untuk mendapatkan keuntungan yang juga sangat murah.

            Apa yang akan Allah swt berikan kepada para pendusta dan penjual ayat-ayat Allah swt?

            Neraka!


            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment