oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Jangan takut untuk
bersedekah, berinfak, dan mengeluarkan harta untuk kebaikan manusia. Kita tidak
akan pernah bangkrut disebabkan banyak melakukan kebaikan. Tidak pernah ada di
dalam catatan sejarah bahwa manusia yang dermawan jatuh miskin menjadi sengsara
karena dia banyak melakukan kebaikan. Justru orang-orang pelit yang terlalu
banyak berhitung untung-rugi kerap mengalami kebangkrutan dan kegelisahan
hidup. Hal itu disebabkan mereka takut untuk berbagi, takut miskin, dan takut
kehilangan harta.
Sesungguhnya, ketakutan-ketakutan itu berasal dari
syetan, dari Iblis. Syetan berharap manusia sedih, susah, gelisah, pelit, selalu
was-was, banyak khawatir, dan tidak tenang dalam hidupnya. Syetan dan Iblis
meniup-niupkan hoax bahwa berbagi
uang, rezeki, dan berbagi kesenangan dengan sesama manusia adalah kerugian dan
akan membuat kita menjadi miskin atau kehilangan uang dan harta benda. Itu
adalah hoax dari syetan.
Allah swt tidak seperti itu. Allah swt justru mendorong
manusia untuk hidup berbahagia, harmonis, makmur, tenang, dan penuh berkah.
Allah swt mendorong manusia untuk berbagi, saling menghormati, saling
menghargai, saling menjaga, dan saling memiliki. Berbagi rezeki, berbagi uang,
dan berbagi kebahagiaan adalah untuk mencapai maksud agar manusia hidup dalam
kebahagiaan.
Kata Allah swt, “Syetan
menjanjikan (menakut-nakuti) kemiskinan kepadamu dan menyuruh kamu berbuat keji
(kikir), sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karunia-Nya kepadamu. Allah
Mahaluas dan Maha Mengetahui.” (QS Al Baqarah 2 : 268)
Syetan membisiki manusia untuk tidak saling berbagi dan
menghembuskan isu bahwa jika kita berbagi, kita akan kehilangan uang dan harta.
Dengan demikian, jika kita tergoda, kita akan menjadi kikir, pelit, dan tidak
mau berbagi. Itu adalah perbuatan keji.
Adapun Allah swt memberikan janji akan mengganti uang
atau harta yang kita berikan kepada orang-orang miskin dan lemah sebanyak tujuh ratus kali lipat. Tidak
tanggung-tanggung diganti oleh Allah swt, tujuh ratus kali lipat. Di samping
itu, harta penggantian itu adalah harta yang bersih, bebas dari kekotoran
sehingga kita hanya akan memakan dan menggunakan uang halal dan bukan uang
haram hasil kecurangan, kelicikan, dan korupsi.
Pilih mana, ikut syetan agar kita menjadi pelit dan hidup
penuh kesulitan, kegelisahan atau ikut Allah swt agar kita mendapatkan banyak
harta, hidup penuh karunia dengan harta yang berkah?
Orang yang sehat jiwa dan otaknya pasti akan memilih Allah
swt.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment