Thursday 4 May 2017

Tak Ada Kebahagiaan Tanpa Berbagi

oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya
Betapa sering kita berharap hidup kita penuh dengan kebaikan, kesenangan, dan kebahagiaan. Sesungguhnya, kebahagiaan itu tidak akan pernah datang jika kita tidak pernah berbagi dengan sesama.

            Untuk mendapatkan kebahagiaan, upayakanlah terbiasa berbagi dengan sesama manusia, terutama dengan orang-orang yang lebih sulit hidupnya dibandingkan kita. Hidup kita mungkin sedang sulit, tetapi ada orang lain yang lebih sulit dibandingkan kita. Berbagilah dengan mereka. Berbagilah uang, rezeki, perhiasan, pakaian, dan harta-harta lain yang kita cintai dengan orang yang sedang dalam kesusahan. Di situlah letaknya kunci kebahagiaan.

            Pikiran kapitalistis dan komunistis tidak akan mencapai kebahagiaan ini. Kapitalis dan komunis menganggap materi dan uang adalah sumber kebahagiaan, tetapi sebenarnya jika tidak berbagi dengan orang lain, uang dan materi itu akan menjadi sumber masalah dan hanya sampai pada kebahagiaan semu dan palsu. Percuma memiliki banyak harta benda, tetapi batin dan keseluruhan hidup kita dalam kekusutan dan kegelisahan.

            Kekusutan dan kegelisahan itu hanya bisa hilang oleh kebiasaan berbagi rezeki dengan orang lain, terutama yang lebih sulit hidupnya dibandingkan kita.

            Kata Allah swt, “Kamu tidak akan memperoleh kebaikan sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui.” (QS Ali Imran 3 : 92)

            Kebaikan dan kebahagiaan itu akan datang setelah kita berbagi dengan orang lain. Kebaikan dan kebahagiaan tidak akan datang jika kita tidak pernah berbagi atau bersifat pelit, kikir.

            Tidak perlu takut untuk bersedekah karena Allah swt akan menggantinya banyak sekali, tujuh ratus kali lipat. Lakukan tanpa diketahui orang lain sehingga kebaikan kita tidak dikotori oleh rasa pamer diri, angkuh, dan sombong. Perasaan pamer, angkuh, dan sombong akan menghapuskan kebaikan dan kebahagiaan yang seharusnya kita terima. Di samping itu, Allah swt melihatnya bukan sebuah kebaikan. Akibatnya, perbuatan baik kita tidak bernilai apa pun. Jika akal kalian tidak dapat memahami hal ini, lakukan saja bersedekah dan berbagi dengan orang lain, terutama dengan orang yang lebih menderita dibandingkan kita, lalu lihat hasilnya. Kalian akan mengerti sendiri.


            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment