Sunday 21 May 2017

Kesalahan Kristen Diikuti oleh Umat Islam

oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya
Kerusakan ajaran Kristen telah menghancurkan seluruh daratan Eropa pada masa lalu. Perang, pembunuhan, pemerkosaan, perampokan, penganiayaan, dan berbagai kekejian kemanusiaan benar-benar merusakkan kehidupan manusia. Orang-orang Eropa saling bunuh satu sama lain yang membuat suasana kehidupan panas membara bagai ketel yang penuh minyak mendidih panas sekali.

            Pemimpin Besar Revolusi Indonesia Soekarno menggambarkan kekacauan Eropa pada masa lalu yang seperti drakula penghisap darah dan pertarungan makhluk-makhluk buas itu salah satunya disebabkan rusaknya ajaran Kristen oleh para pendeta dan kesepakatan kaum gereja. Para pendeta dan gereja telah membuat ajaran-ajaran sendiri yang menyimpang dari ajaran Kristen sebenarnya. Mereka berkolaborasi dengan para penguasa Eropa untuk meraih kepentingan politik dan ekonomi. Akibatnya, di antara umat Kristen sendiri terjadi pertarungan dan pembunuhan besar-besaran.

            Orang-orang sudah hampir tidak tahu lagi tentang ajaran Kristen yang sebenarnya. Pendapat-pendapat pendeta dan gereja lebih kuat pengaruhnya di  masyarakat Eropa dibandingkan ajaran injil sendiri.

            Kalau saya tulis lebih panjang pendapat Pemimpin Besar Revolusi Indonesia Soekarno tentang rusaknya ajaran Kristen oleh orang-orang Kristen sendiri yang menyebabkan kekalutan dalam ajaran Kristen yang menimbulkan banyak sekte dan menyebabkan berbagai perang-perang besar, saya yakin ada banyak orang Kristen di Indonesia dan di dunia ini merasa tersinggung. Bahkan, kalau Soekarno hidup pada masa ini sebagai rakyat, bisa mendapatkan “ancaman” tuduhan sebagai “penoda agama Kristen”. Padahal, itu adalah kenyataan. Oleh sebab itu, saya tidak sampai hati menuliskan pendapat Soekarno secara gamblang tentang kerusakan christendom karena sangat keras, tajam, dan menukik. Kalau mau tahu aslinya pendapat Soekarno tentang hal ini, pelajari saja dalam bukunya, Dibawah Bendera Revolusi.

            Sayangnya, karena umat Islam kurang baca dan kurang mempelajari riwayat dunia, kesalahan orang-orang Kristen itu pun diikuti oleh umat Islam. Saat ini banyak sekali dongeng-dongeng yang sangat laku di kalangan kaum muslimin. Hadits-hadits palsu pun banyak diproduksi untuk mendukung kepentingan politik dan ekonomi kalangan tertentu yang haus kekuasaan dan haus harta benda. Perang-perang dan konflik-konflik di Timur Tengah banyak disebabkan oleh dongeng-dongeng khayalan tentang Islam dan hadits-hadits palsu, terutama tentang jihad, kesyahidan, surga, neraka, zaman akhir, dan ramalan kekuasaan pada masa depan. Di samping itu, hal yang sangat menjijikkan adalah memutarbalikkan pemahaman ayat-ayat Al Quran sekehendak hati mereka sendiri tanpa melalui proses analisa mendalam yang jujur dan serius. Mereka menafsirkan ayat Al Quran bukan untuk memberikan pencerahan kepada umat, bukan untuk mendidik masyarakat, melainkan untuk menipu masyarakat agar masyarakat tergiring pada agenda-agenda rendah mereka. Oleh sebab itu, terjadilah perkawinan antara ulama terbelakang, kaum agama yang serakah dengan para politisi kacangan yang tak mampu menampilkan program dan potensi kebaikan. Lebih parah lagi jika perkawinan haram ini didukung oleh senjata-senjata pembunuh yang melibatkan kekuatan militer besar. Perang-perang besar dan berbagai pembunuhan pun terjadi sebagaimana yang terjadi di Eropa masa lalu.

            Hal yang bisa kita lihat adalah adanya kesamaan penyebab dari berbagai konflik, perang, dan pembunuhan di dunia ini, yaitu mengaburkan pemahaman agama dari ajaran yang sebenarnya, membuat ajaran-ajaran baru yang menyandarkan pada agamanya, memutarbalikkan fakta, dan mengupayakan pengadaan senjata untuk mendukung agenda-agenda politik dan ekonomi para petualang busuk.

            Orang-orang Eropa sangat lama tenggelam dalam kegelapan dan pertikaian. Mereka baru berhenti sejak terjadinya perjanjian Westphalia yang menghentikan perluasan-perluasan kekuasaan bangsa tertentu atas bangsa lainnya dan adanya keharusan menghormati batas-batas teritorial bangsa lainnya.

            Sekarang, bagaimana caranya umat Islam menghentikan konflik di antara umat Islam sendiri?

            Jawabannya adalah sangat mudah, yaitu kembali kepada Al Quran dengan meninggalkan dongeng-dongeng tak masuk akal, hadits-hadits palsu, serta pendapat para ulama terbelakang.

            Hal yang sulit dilakukan adalah mengakui diri telah melakukan kesalahan, meminta maaf, dan menurunkan egoisme diri.

            Apabila tujuan umat Islam hanya satu, yaitu mengabdikan diri kepada Allah swt tanpa mempertuhankan kekuasaan politik dan ekonomi, umat Islam pasti bersatu dan sama-sama membuat dunia ini dalam keadaan damai, tertib, teratur, harmonis, penuh cinta, dan penuh kemakmuran.


            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment