Thursday 4 May 2017

Menggunakan Ayat Al Quran untuk Melakukan Fitnah

oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya
Banyak sekali orang yang menggunakan ayat-ayat Al Quran untuk membuat fitnah, huru-hara, kebingungan, kekacauan berpikir, dan perpecahan di antara manusia. Mereka pikir Allah swt tidak tahu perilaku mereka. Sesungguhnya, Allah swt telah mengetahuinya sejak lama. Oleh sebab itu, perilaku mereka diabadikan di dalam Al Quran sebagai peringatan bagi seluruh manusia.

            “Dia-lah yang menurunkan kitab kepadamu. Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat (mudah dipahami maksudnya), itulah pokok-pokok Kitab (Al Quran) dan yang lain mutasyabihat (mengandung beberapa penafsiran). Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya, kecuali Allah.

            Orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, ‘Kami beriman kepadanya (Al Quran), semuanya dari sisi Tuhan kami.’

            Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran, kecuali orang-orang yang berakal.” (QS Ali Imran 3 : 7)

            Pada ayat itu jelas sekali Allah swt menegaskan bahwa ada ayat-ayat yang mutasyabihat, yaitu ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian, sulit dipahami, atau hanya Allah swt yang tahu. Ayat ini bukan berarti rahasia karena Allah swt akan memberikan pengetahuan yang benar kepada orang-orang yang dianggap-Nya pantas untuk mendapatkan ilmu tersebut. Orang-orang yang dipercaya Allah swt adalah orang yang mendalam ilmunya pada berbagai bidang ilmu, bukan hanya pandai berbahasa Arab. Adapun orang-orang yang di dalam hatinya sudah penuh dengan kesesatan, penuh kebencian, dan gemar membuat bingung masyarakat akan terus-menerus menggunakan ayat-ayat mutasyabihat  dengan tujuan untuk membuat kebingungan, kesesatan berpikir, huru-hara, perpecahan, dan menggiring masyarakat untuk mengikuti hawa nafsu mereka.

            Kalaupun ada orang-orang yang mendalam ilmunya yang telah diberi Ilmu oleh Allah swt tentang ayat-ayat yang mutasyabihat tersebut memberikan penjelasan, orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan akan menolak apa pun penjelasan dan bukti yang diberikan kepadanya. Mereka terus-menerus mempertahankan pendapatnya sendiri karena memang niatnya juga untuk mencari-cari gara-gara dan membuat fitnah di antara manusia. Mereka terus mengampanyekan pikirannya sendiri, padahal ayat tersebut memiliki banyak penafsiran dan sangat mungkin pendapat mereka bertolak belakang dengan maksud Allah swt. Sayangnya, mereka tidak berpikir lagi apakah mereka benar atau salah karena maksud awalnya juga hanya untuk cari gara-gara, fitnah, dan perpecahan di antara manusia.

            Allah swt tahu niat buruk mereka. Allah swt sangat paham terhadap diri mereka.

            Adapun orang-orang yang mendalam ilmunya akan menerangkannya untuk memberikan pemahaman yang baik kepada manusia agar kehidupan manusia menjadi penuh cinta, kasih sayang, harmonis, dan selalu damai dalam rangka mengabdikan diri kepada Allah swt. Hal itu disebabkan Allah swt adalah Maha Penuh Cinta, Mahakasih, Maha Penyeimbang Kehidupan.

            Berbeda jauh antara manusia yang hatinya sudah sesat dengan manusia bijak yang penuh dengan ilmu.

            Bagi mereka yang hatinya condong pada kesesatan, ada peringatan dari Allah swt. Sehebat apa pun mereka menutupi kesesatan hati dan pikirannya dengan berkoar-koar bahwa langkah-langkahnya sebagai jihad fisabilillah, Allah swt tidak pernah tertipu. Allah swt tahu benar isi hati mereka semuanya.

            “Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di Bumi. Jika kamu nyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkan (perbuatan itu) bagimu. Dia mengampuni siapa yang dia kehendaki dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS Al Baqarah 2 : 284)

            Percuma berbohong, percuma bikin hoax, percuma tampil seperti orang-orang baik jika hanya untuk menutupi kejahatan yang tersembunyi di dalam hati. Allah swt tahu apa yang ada di dalam hati manusia, baik jika manusia itu mengatakannya lewat mulut dan lidahnya atau sama sekali disembunyikan dalam hatinya. Sama saja bagi Allah swt, dinyatakan atau tidak. Allah swt tahu segala isi hati seluruh manusia dan akan menuntut pertangungjawaban atas isi hati itu, baik sekarang di dunia ataupun nanti di akhirat.


            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment