oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Banyak sekali orang yang
menggunakan ayat-ayat Al Quran untuk membuat fitnah, huru-hara, kebingungan,
kekacauan berpikir, dan perpecahan di antara manusia. Mereka pikir Allah swt
tidak tahu perilaku mereka. Sesungguhnya, Allah swt telah mengetahuinya sejak
lama. Oleh sebab itu, perilaku mereka diabadikan di dalam Al Quran sebagai
peringatan bagi seluruh manusia.
“Dia-lah yang
menurunkan kitab kepadamu. Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat (mudah dipahami maksudnya), itulah pokok-pokok Kitab (Al Quran) dan yang lain mutasyabihat (mengandung beberapa
penafsiran). Adapun orang-orang yang
dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk
mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang
mengetahui takwilnya, kecuali Allah.
Orang-orang yang ilmunya mendalam
berkata, ‘Kami beriman kepadanya (Al Quran), semuanya dari sisi Tuhan kami.’
Tidak ada yang dapat mengambil
pelajaran, kecuali orang-orang yang berakal.” (QS
Ali Imran 3 : 7)
Pada ayat itu jelas sekali Allah swt menegaskan bahwa ada
ayat-ayat yang mutasyabihat, yaitu
ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian, sulit dipahami, atau hanya Allah
swt yang tahu. Ayat ini bukan berarti rahasia karena Allah swt akan memberikan
pengetahuan yang benar kepada orang-orang yang dianggap-Nya pantas untuk
mendapatkan ilmu tersebut. Orang-orang yang dipercaya Allah swt adalah orang
yang mendalam ilmunya pada berbagai bidang ilmu, bukan hanya pandai berbahasa
Arab. Adapun orang-orang yang di dalam hatinya sudah penuh dengan kesesatan,
penuh kebencian, dan gemar membuat bingung masyarakat akan terus-menerus
menggunakan ayat-ayat mutasyabihat dengan tujuan untuk membuat kebingungan,
kesesatan berpikir, huru-hara, perpecahan, dan menggiring masyarakat untuk mengikuti
hawa nafsu mereka.
Kalaupun ada orang-orang yang mendalam ilmunya yang telah
diberi Ilmu oleh Allah swt tentang ayat-ayat yang mutasyabihat tersebut
memberikan penjelasan, orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan
akan menolak apa pun penjelasan dan bukti yang diberikan kepadanya. Mereka
terus-menerus mempertahankan pendapatnya sendiri karena memang niatnya juga
untuk mencari-cari gara-gara dan membuat fitnah di antara manusia. Mereka terus
mengampanyekan pikirannya sendiri, padahal ayat tersebut memiliki banyak
penafsiran dan sangat mungkin pendapat mereka bertolak belakang dengan maksud
Allah swt. Sayangnya, mereka tidak berpikir lagi apakah mereka benar atau salah
karena maksud awalnya juga hanya untuk cari gara-gara, fitnah, dan perpecahan
di antara manusia.
Allah swt tahu niat buruk mereka. Allah swt sangat paham
terhadap diri mereka.
Adapun orang-orang yang mendalam ilmunya akan
menerangkannya untuk memberikan pemahaman yang baik kepada manusia agar
kehidupan manusia menjadi penuh cinta, kasih sayang, harmonis, dan selalu damai
dalam rangka mengabdikan diri kepada Allah swt. Hal itu disebabkan Allah swt
adalah Maha Penuh Cinta, Mahakasih, Maha Penyeimbang Kehidupan.
Berbeda jauh antara manusia yang hatinya sudah sesat
dengan manusia bijak yang penuh dengan ilmu.
Bagi mereka yang hatinya condong pada kesesatan, ada
peringatan dari Allah swt. Sehebat apa pun mereka menutupi kesesatan hati dan
pikirannya dengan berkoar-koar bahwa langkah-langkahnya sebagai jihad fisabilillah, Allah swt tidak
pernah tertipu. Allah swt tahu benar isi hati mereka semuanya.
“Milik Allah-lah
apa yang ada di langit dan apa yang ada di Bumi. Jika kamu nyatakan apa yang
ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkan
(perbuatan itu) bagimu. Dia mengampuni siapa yang dia kehendaki dan mengazab
siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS Al
Baqarah 2 : 284)
Percuma berbohong, percuma bikin hoax, percuma tampil seperti orang-orang baik jika hanya untuk
menutupi kejahatan yang tersembunyi di dalam hati. Allah swt tahu apa yang ada
di dalam hati manusia, baik jika manusia itu mengatakannya lewat mulut dan
lidahnya atau sama sekali disembunyikan dalam hatinya. Sama saja bagi Allah swt,
dinyatakan atau tidak. Allah swt tahu segala isi hati seluruh manusia dan akan
menuntut pertangungjawaban atas isi hati itu, baik sekarang di dunia ataupun nanti
di akhirat.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment