Wednesday 10 May 2017

Presiden Jokowi Mungkin Kurang Beriman dan Berdosa

oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya
Hahaha … hahahaha ….

            Kalian memang orang-orang bodoh, tolol, dan goblok!

            Hahaha ….

            Beginilah kalian, benar-benar bodoh. Kalian punya keyakinan, punya pendapat, dan memperjuangkannya mati-matian, tetapi kalian melanggarnya sendiri.

            Hahahahaha ….

            Menurut kalian, QS Al Maidah : 51 itu adalah ayat larangan untuk memilih pemimpin yang beragama Yahudi dan Kristen dalam situasi apa pun, baik perang maupun damai, dalam sistem politik apa pun, termasuk demokrasi. Oleh sebab itu, Ahok yang memiliki pendapat lain berdasarkan pandangan kenalannya yang beragama Islam tentang ayat itu divonis bersalah. Itu artinya, baik langsung maupun tidak langsung, vonis hakim itu membenarkan pemahaman bahwa QS Al Maidah : 51 adalah larangan untuk memilih pemimpin beragama Kristen. Kalau pemahaman itu tidak dianggap benar, tak ada alasan untuk menghukum Ahok. Karena pemahaman itu dianggap benar, Ahok dinyatakan bersalah.

            Iya toh?

            Koreksi saya jika saya salah.

            Kalau begitu, Jokowi adalah orang Islam yang kurang beriman dan berdosa karena telah memilih orang Kristen untuk menjadi menteri.

            Siapa bilang menteri itu bukan pemimpin?

            Menteri adalah pemimpin di departemennya dan memimpin mengelola masyarakat sesuai dengan bidang kerjanya. Orang Kristen yang dipilih Jokowi untuk menjadi menteri sudah pasti akan memimpin departemennya yang dipenuhi orang Islam untuk mengelola masyarakat Islam. Artinya, Jokowi telah memilih orang Kristen untuk memimpin umat Islam.

            Karena umat Islam dilarang menjadikan orang Kristen sebagai pemimpin, berarti Jokowi kurang beriman dan berdosa karena tidak mematuhi QS Al Maidah : 51.

            Begitu kan?

            Hahahahaha …. Benar-benar bodoh kalian!

            Menteri Agama RI yang beragama Islam itu pun kurang beriman dan berdosa karena mau-maunya dijadikan menteri oleh presiden yang kurang beriman dan jelas telah berdosa melanggar QS Al Maidah : 51. Di samping itu, ia pun tidak pernah mengingatkan Jokowi agar tidak memilih menteri beragama Kristen. Bertambahlah dosa Menteri Agama karena tidak mengingatkan Jokowi sebagai saudara sesama muslim.

            Anggota DPR dan DPD pun sama-sama kurang beriman dan berdosa karena tidak pernah mengingatkan presiden tentang QS Al Maidah : 51 itu sehingga Jokowi menjadikan orang Kristen untuk menjadi pemimpin bagi umat Islam. Tak ada protes dari anggota legislatif yang pro-pemahaman bahwa QS Al Maidah : 51 adalah ayat yang  melarang untuk memilih pemimpin beragama Kristen.

            Mengapa mereka tidak protes kepada Presiden soal menteri beragama Kristen itu?

            Mereka tidak protes karena mereka bodoh!

            Para pemimpin Ormas Islam pun tidak ada yang protes soal itu. Tenang-tenang saja. Itu artinya, para pemimpin Ormas Islam pun kurang beriman dan berdosa karena tidak mengingatkan presiden soal itu.

            Mengapa para pemimpin Ormas Islam yang memahami QS Al Maidah : 51 adalah larangan memilih pemimpin beragama Kristen itu tidak mengingatkan presiden?

            Mereka tidak mengingatkan presiden karena mereka bodoh!

            Sudah tahu dilarang yang akan mengakibatkan dosa, eh dibiarkan. Benar-benar bodoh kalian.

            Partai-partai apalagi jelas sekali kurang beriman dan berdosa. Di dalam tubuh partai-partai itu dipenuhi banyak pemimpin, mulai ketua umum, wakil, Sekjen, ketua bidang, kepala biro, ketua departemen, ketua wilayah, ketua daerah, ketua cabang, ketua ranting, dan rupa-rupa jabatan lainnya yang semuanya adalah pemimpin di levelnya masing-masing. Di dalam partai-partai nasionalis itu saya duga sangat keras ada banyak pemimpin beragama Kristen pada level masing-masing. Akan tetapi, anehnya ada di antara partai-partai itu yang meyakini dan mendukung pemahaman bahwa QS Al Maidah : 51 adalah larangan untuk menjadikan orang Kristen sebagai pemimpin. Bahkan, semangat sekali mereka menjatuhkan Ahok alias Basuki Tjahaya Purnama.

            Mengapa mereka membiarkan orang-orang Kristen untuk menjadi pemimpin pada berbagai level di dalam tubuh partainya, padahal mereka yakin bahwa orang Kristen dilarang untuk menjadi pemimpin sehingga seru sekali menjerumuskan Ahok ke penjara?

            Mereka berperilaku seperti itu karena mereka orang-orang bodoh!

            Partai-partai Islam juga sama dipenuhi oleh orang-orang kurang beriman dan berdosa karena tak jarang mereka juga berkoalisi untuk kepentingan tertentu dengan partai-partai nasionalis yang memiliki banyak pemimpin di setiap level yang beragama Kristen.

            Mengapa partai-partai Islam yang berpendapat bahwa QS Al Maidah : 51 itu adalah larangan untuk memilih pemimpin beragama Kristen mau bekerja sama dengan orang-orang yang memiliki banyak pemimpin Kristen untuk memimpin umat Islam di dalam partainya?

            Mereka melakukan itu karena mereka bodoh!

            Sudah tahu Kristen dilarang menjadi pemimpin umat Islam, eh malah bekerja sama lagi. Benar-benar bodoh kalian.

            Rakyat juga sama kurang beriman dan berdosa karena tidak ada yang mengingatkan presiden, anggota legislatif, dan partai-partai soal itu. Jadi, negeri ini memang negeri orang-orang kurang beriman dan berdosa.

            Mengapa rakyat yang memahami QS Al Maidah : 51 sebagai larangan memilih pemimpin beragama Kristen itu tidak ada yang protes soal menteri beragama Kristen dan soal partai-partai yang memiliki banyak pemimpin Kristen pada setiap level?

            Mereka tidak protes karena mereka bodoh!

            Rakyat malah lebih banyak dosanya. Sudah tahu dilarang menjadikan orang Kristen menjadi pemimpin, eh malah bekerja di perusahaan-perusahaan yang dipimpin dan dimiliki orang Kristen. Mereka bersukarela untuk dipimpin oleh orang Kristen di tempat kerjanya. Padahal, jangankan berharap dapat bekerja dipimpin orang Kristen, memilihnya pun tidak boleh.

            Mengapa mereka yang memahami QS Al Maidah : 51 adalah larangan untuk memilih pemimpin Kristen, tetapi berusaha keras untuk mendapat pekerjaan di tempat-tempat yang dimiliki dan dipimpin oleh orang Kristen?

            Mereka melakukan itu karena mereka bodoh!

            Sekarang para hakim.

            Halo para hakim, otak Anda sedang sehat?

            Kalaulah ada hakim yang setuju terhadap pemahaman QS Al Maidah : 51 adalah larangan untuk memilih pemimpin Kristen, mestinya mereka protes terhadap pemimpin-pemimpin Kristen di level apa pun di lembaga kehakiman karena itu adalah salah dan sangat dilarang. Kalau mereka membiarkannya, berarti sama dengan perilaku orang-orang Kepulauan Seribu yang tidak protes dan marah ketika Ahok berpidato menyinggung soal QS Al Maidah : 51. Orang-orang di Kepulauan Seribu dikatakan Novel yang jadi saksi pelapor itu sebagai “orang yang kurang iman”. Jadi, para hakim yang membiarkan orang-orang Kristen untuk menjadi pemimpin di level apa pun di lembaga kehakiman adalah hakim-hakim muslim yang kurang beriman dan berdosa karena tidak memperjuangkan QS Al Maidah : 51.

            Is that clear?

            Mengapa para hakim yang setuju terhadap pemahaman QS Al Maidah : 51 adalah larangan untuk memilih pemimpin beragama Kristen tidak protes atas adanya para pemimpin Kristen di lingkungan kehakiman?

            Mereka melakukan itu karena mereka …..

            Halo para hakim, otak Anda sedang sehat?

            Pokoknya, tidak boleh ada pemimpin beragama Kristen yang memimpin umat Islam dalam hal apa pun dalam level apa pun karena begitulah menurut orang-orang yang pro pemahaman QS Al Maidah : 51 sebagai larangan memilih orang Kristen.

            Mau berdebat dengan saya?

            Saya tunggu!

            Sudahlah, di negeri ini jangan ada lagi pemimpin beragama Kristen, baik itu di bidang olah raga, seni, budaya, kemasyarakatan, keamanan, organisasi profesi, organisasi ekonomi. Kita harus membersihkan diri dari semua kepemimpinan yang dipegang oleh orang Kristen, baik itu RT, RW, kepala ronda, kepala koperasi, pemimpin paduan suara, ketua kontingen catur, badminton, tenis meja, pilot pesawat terbang, nakhoda, pemimpin bengkel, pemimpin persatuan ojek, ketua ikatan mahasiswa, kepala asuransi, dan rupa-rupa kepemimpinan lainnya.

            Silakan saja teruskan kebodohan kalian karena kalian memang orang-orang bodoh. Saya tidak mau ikut-ikutan bodoh. Bagi saya, Jokowi adalah orang Islam yang baik dan tetap beriman meskipun menjadikan orang-orang Kristen sebagai pemimpin bagi umat Islam di Indonesia.


            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment